Senin, 13 Juli 2015

SERIGALA BERBULU DOMBA

Diposting oleh Unknown di 23.13 0 komentar



Suatu hari seekor Serigala menyamar untuk mengelabui mangsanya. Dia menyamar dengan mengenakan kulit domba dan berpura-pura merumput dengan kawanan domba agar si penggembala domba tidak mengetahui keberadaannya. Pada sore hari, serigala itu dimasukkan dalam kandang oleh penggembala, dan pintunya dikunci, dan seluruh jalan masuk ditutup. Namun pada malam hari, si penggembala kembali lagi ke kandang dombanya untuk menyembelih satu domba sebagai persediaan daging esok harinya. Si Penggembala memergoki si Serigala dan langsung membunuhnya.

Minggu, 12 Juli 2015

SEORANG PEKERJA DAN ULAR

Diposting oleh Unknown di 20.12 0 komentar


Seekor ular, setelah membuat sarang di dekat teras sebuah pondok, menggigit mati bayi penghuni pondok tersebut. Bersedih atas kematian putranya, sang pemilik pondok bersumpah akan membunuh si Ular. Keesokan
harinya, ketika si Ular keluar dari lubangnya untuk mencari makanan, pemilik tersebut mengambil kapak dan mengayunkan kapaknya. Karena terburu-buru, dia gagal memutus kepala si Ular dan hanya memotong ekornya. Beberapa   waktu kemudian, sang pemilik pondok, yang takut si Ular akan menggigitnya juga, berusaha berdamai de­ngan si Ular dengan memasukkan roti dan garam ke dalam lubang si Ular. Si Ular mendesis pelan, berkata: “Kita tidak akan bisa berda­mai. Tiap kali melihatmu, aku teringat pada ekorku yang hilang dan kapan pun kau melihatku maka kau akan teringat pada kematian putramu.”
‘Tiada seorang pun yang lupa pada lukanya ketika bertemu orang yang menyebabkan luka itu.’

SINGA YANG SEDANG JATUH HATI

Diposting oleh Unknown di 20.09 0 komentar


Seekor singa ingin menikahi putri penebang kayu. Sang Penebang Kayu tidak ingin mengabulkan permintaan Singa namun takut menolak permintaan tersebut. Akhirnya, memberi satu syarat kepada Singa. Jika ingin menikahi putrinya Singa harus merelakan semua giginya dicabut dan semua cakarnya dipotong, karena putrinya takut akan dua hal tersebut. Singa pun dengan senang hati menerima syarat tersebut. Namun, ketika Singa yang sudah ompong dan tak bercakar tersebut kembali meminta untuk menikahi putrinya, si Tukang Kayu tidak lagi merasa takut dan mengusir singa kembali ke hutan dengan pentungan kayunya.

ANAK LAKI-LAKI DAN SELAI KACANG

Diposting oleh Unknown di 20.07 0 komentar


Seorang anak laki-laki memasukkan tangannya ke dalam toples yang penuh berisi kacang. la berusaha mengambil kacang sebanyak mungkin dengan genggamannya. Namun, ketika dia mencoba mengeluarkan tangannya dari dalam toples, tangannya tertahan oleh leher toples yang sempit. Karena tidak ingin melepaskan kacang-kacangnya, namun juga tidak dapat menarik tangannya, dia menangis sedih, meratapi kekecewaannya. Seseorang menasihati-nya, ”Cukup ambil setengah dari kacang itu, maka kau akan dapat menarik tanganmu dengan mudah.”

BABI, DOMBA, DAN KAMBING

Diposting oleh Unknown di 20.05 0 komentar


Seekor Babi terkurung di kandang bersama seekor Kambing dan Domba. Suatu ketika, Penggembala menangkapnya, si Babi mendengus, menguak, dan berusaha melepaskan diri. Domba dan Kambing mengeluhkan suara jeritan si Babi dengan berkata, “Penggembala itu sering menangkap kami, dan kami tidak mennjerit-jerit.” Mendengar itu Babi menjawab, “Kalian berbeda dengan aku. Dia menangkap kalian karena ingin bulu atau susu kalian, tapi dia menangkapku karena ingin menyembelihku!”
Senin, 13 Juli 2015

SERIGALA BERBULU DOMBA




Suatu hari seekor Serigala menyamar untuk mengelabui mangsanya. Dia menyamar dengan mengenakan kulit domba dan berpura-pura merumput dengan kawanan domba agar si penggembala domba tidak mengetahui keberadaannya. Pada sore hari, serigala itu dimasukkan dalam kandang oleh penggembala, dan pintunya dikunci, dan seluruh jalan masuk ditutup. Namun pada malam hari, si penggembala kembali lagi ke kandang dombanya untuk menyembelih satu domba sebagai persediaan daging esok harinya. Si Penggembala memergoki si Serigala dan langsung membunuhnya.
Minggu, 12 Juli 2015

SEORANG PEKERJA DAN ULAR



Seekor ular, setelah membuat sarang di dekat teras sebuah pondok, menggigit mati bayi penghuni pondok tersebut. Bersedih atas kematian putranya, sang pemilik pondok bersumpah akan membunuh si Ular. Keesokan
harinya, ketika si Ular keluar dari lubangnya untuk mencari makanan, pemilik tersebut mengambil kapak dan mengayunkan kapaknya. Karena terburu-buru, dia gagal memutus kepala si Ular dan hanya memotong ekornya. Beberapa   waktu kemudian, sang pemilik pondok, yang takut si Ular akan menggigitnya juga, berusaha berdamai de­ngan si Ular dengan memasukkan roti dan garam ke dalam lubang si Ular. Si Ular mendesis pelan, berkata: “Kita tidak akan bisa berda­mai. Tiap kali melihatmu, aku teringat pada ekorku yang hilang dan kapan pun kau melihatku maka kau akan teringat pada kematian putramu.”
‘Tiada seorang pun yang lupa pada lukanya ketika bertemu orang yang menyebabkan luka itu.’

SINGA YANG SEDANG JATUH HATI



Seekor singa ingin menikahi putri penebang kayu. Sang Penebang Kayu tidak ingin mengabulkan permintaan Singa namun takut menolak permintaan tersebut. Akhirnya, memberi satu syarat kepada Singa. Jika ingin menikahi putrinya Singa harus merelakan semua giginya dicabut dan semua cakarnya dipotong, karena putrinya takut akan dua hal tersebut. Singa pun dengan senang hati menerima syarat tersebut. Namun, ketika Singa yang sudah ompong dan tak bercakar tersebut kembali meminta untuk menikahi putrinya, si Tukang Kayu tidak lagi merasa takut dan mengusir singa kembali ke hutan dengan pentungan kayunya.

ANAK LAKI-LAKI DAN SELAI KACANG



Seorang anak laki-laki memasukkan tangannya ke dalam toples yang penuh berisi kacang. la berusaha mengambil kacang sebanyak mungkin dengan genggamannya. Namun, ketika dia mencoba mengeluarkan tangannya dari dalam toples, tangannya tertahan oleh leher toples yang sempit. Karena tidak ingin melepaskan kacang-kacangnya, namun juga tidak dapat menarik tangannya, dia menangis sedih, meratapi kekecewaannya. Seseorang menasihati-nya, ”Cukup ambil setengah dari kacang itu, maka kau akan dapat menarik tanganmu dengan mudah.”

BABI, DOMBA, DAN KAMBING



Seekor Babi terkurung di kandang bersama seekor Kambing dan Domba. Suatu ketika, Penggembala menangkapnya, si Babi mendengus, menguak, dan berusaha melepaskan diri. Domba dan Kambing mengeluhkan suara jeritan si Babi dengan berkata, “Penggembala itu sering menangkap kami, dan kami tidak mennjerit-jerit.” Mendengar itu Babi menjawab, “Kalian berbeda dengan aku. Dia menangkap kalian karena ingin bulu atau susu kalian, tapi dia menangkapku karena ingin menyembelihku!”
Related Posts with Thumbnails
 

anak cerdas indonesia Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ipietoon Sponsored by Online Business Journal