Wahai anakku,
dalam tidurmu kugantungkan asaku
Wahai anakku,
dalam lelapmu
ada asaku
ada galauku
ada takutku
Maafkan kami anakku
yang tlah terbiasa memarahimu
akibat himpitan masalah yang menerpaku
maafkan kami anakku
yang tlah berharap terlalu tinggi padamu
tanpa kami memahami bahwasanya engkau adalah pribadi
yang berdiri sendiri
dalam tubuh kecilmu
maafkan kami anakku
yang tak bisa menjadi orang tua ideal bagimu
yang hanya bisa berjuang semampu kami
tuk menjadi yang terbaik
yang kami mampu
Sering ku pandang senyummu
yang berusaha untuk menghiburku
tapi yang kami lihat adalah
engkau berusaha menyindirku
Sering kudengar cerita dan nyanyianmu
yang berusaha untuk menyenangkanku
tapi yang kami dengar
hanya ocehan yang menyakitkan telinga
Sering kulihat lari kaki-kaki kecilmu
tuk menunjukkan kemandirianmu
tapi yang kami lihat
adalah kenakalanmu
Maafkan kami anakku
yang hanya bisa berpikir dari sudut pandang
orang kalah
Anakku
dalam tidurmu
kugantungkan asaku
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Rabu, 31 Agustus 2011
In:
Curhat
Anakku
Wahai anakku,
dalam tidurmu kugantungkan asaku
Wahai anakku,
dalam lelapmu
ada asaku
ada galauku
ada takutku
Maafkan kami anakku
yang tlah terbiasa memarahimu
akibat himpitan masalah yang menerpaku
maafkan kami anakku
yang tlah berharap terlalu tinggi padamu
tanpa kami memahami bahwasanya engkau adalah pribadi
yang berdiri sendiri
dalam tubuh kecilmu
maafkan kami anakku
yang tak bisa menjadi orang tua ideal bagimu
yang hanya bisa berjuang semampu kami
tuk menjadi yang terbaik
yang kami mampu
Sering ku pandang senyummu
yang berusaha untuk menghiburku
tapi yang kami lihat adalah
engkau berusaha menyindirku
Sering kudengar cerita dan nyanyianmu
yang berusaha untuk menyenangkanku
tapi yang kami dengar
hanya ocehan yang menyakitkan telinga
Sering kulihat lari kaki-kaki kecilmu
tuk menunjukkan kemandirianmu
tapi yang kami lihat
adalah kenakalanmu
Maafkan kami anakku
yang hanya bisa berpikir dari sudut pandang
orang kalah
Anakku
dalam tidurmu
kugantungkan asaku
dalam tidurmu kugantungkan asaku
Wahai anakku,
dalam lelapmu
ada asaku
ada galauku
ada takutku
Maafkan kami anakku
yang tlah terbiasa memarahimu
akibat himpitan masalah yang menerpaku
maafkan kami anakku
yang tlah berharap terlalu tinggi padamu
tanpa kami memahami bahwasanya engkau adalah pribadi
yang berdiri sendiri
dalam tubuh kecilmu
maafkan kami anakku
yang tak bisa menjadi orang tua ideal bagimu
yang hanya bisa berjuang semampu kami
tuk menjadi yang terbaik
yang kami mampu
Sering ku pandang senyummu
yang berusaha untuk menghiburku
tapi yang kami lihat adalah
engkau berusaha menyindirku
Sering kudengar cerita dan nyanyianmu
yang berusaha untuk menyenangkanku
tapi yang kami dengar
hanya ocehan yang menyakitkan telinga
Sering kulihat lari kaki-kaki kecilmu
tuk menunjukkan kemandirianmu
tapi yang kami lihat
adalah kenakalanmu
Maafkan kami anakku
yang hanya bisa berpikir dari sudut pandang
orang kalah
Anakku
dalam tidurmu
kugantungkan asaku
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar on "Anakku"
Posting Komentar