Minggu, 03 Oktober 2010

Mengatasi Anak Susah Makan

Diposting oleh Unknown di 18.41 0 komentar
SETIAP anak biasanya mengalami masa sulit makan. Seringkali hal ini membuat orangtua kawatir sang anak kekurangan nutrisi. Sebenarnya, semua anak yang sehat dan normal tidak akan membiarkan dirinya kelaparan. Jadi, jika Anda telah memeriksa anak tidak sedang sakit, tidak sedang tumbuh gigi, tidak ada sariawan/jamur atau gangguan pada pencernaannya, serta anak tetap tampak aktif dan bahagia, maka tak perlu panik menghadapi aksi anak yang satu ini.
Yang perlu dilakukan orangtua pertama kali adalah mencari tahu penyebab anak tidak mau makan. Jika memang tidak ditemukan gangguan fisik seperti di atas, maka penyebabnya adalah masalah psikis. Secara umum, anak tidak mau makan mungkin karena beberapa hal berikut:
• Anak masih belum trampil mengolah makanan.
• Tekstur makanan yang tidak sesuai dengan perkembangannya.
• Suasana makan yang kurang menyenangkan.
• Trauma dengan acara makan.
• Bosan dengan menu, dll
Berikut ini beberapa gejala anak sulit makan dan solusi yang mungkin bisa kita lakukan agar nafsu anak kembali normal.
1. Mengeluarkan kembali dengan lidahnya
Jika ini dilakukan oleh anak yang baru belajar makan, umur 6 bulan ke atas, kemungkinan disebabkan organ-organ mulutnya belum trampil mengolah makanan atau anak merasa aneh dengan makanan yang relatif baru baginya. Sebaiknya tekstur makanannya diperlembut dan tetap sabar menyuapi.
2. Menyembur
Kemungkinan si kecil sedang mengeksplorasi organ-organ di mulutnya. Jika bayi Anda 8 bulan ke atas, bisa jadi karena makanannya terlalu cair. Anda dapat mengentalkan tekstur makanannya agar tidak disemburkan.
3. Mengulum/menyimpan di mulut dalam waktu lama
Anda bisa merangsang anak agar lebih cepat mengunyah dengan mempertahankan kehangatan makanan. Bisa dengan menyajikannya dalam mangkuk lebih besar berisi air panas/hangat. Atau membagi porsinya menjadi 2, dimana 1/2 porsi dihidangkan sambil 1/2 porsi yang lainnya tetap dihangatkan.
Untuk anak 1 tahun ke atas dapat ditambahkan lauk yang crispy seperti tempe goreng, nugget, perkedel jagung atau mungkin sekedar bawang goreng agar anak terpacu untuk lebih giat menggiling makanan dalam mulutnya.
4. Menutup mulut
Biasanya ini terjadi pada anak usia 10 bulan-2 tahun. Kemungkinan penyebabnya adalah keinginan untuk protes. Cari tahu keinginan anak. Coba turuti jika memungkinkan atau jelaskan alasan jika memang keinginannya tidak dapat dipenuhi. Dengan bahasa kasih dan konsistensi, maka masa ini bisa dilalui dengan baik.
5. Pilih-pilih makanan
Anda bisa mengolah makanan yang tidak disukainya dalam bentuk yang menarik, bentuk yang lembut hingga dapat disamarkan diantara bahan makanan yang lain, atau Anda gabungkan dengan makanan favoritnya.
Selain itu, makanlah makanan yang tidak disukainya itu di hadapannya dengan perasaan gembira dan tunjukkan ekspresi betapa nikmatnya apa yang Anda makan. Lama-lama, si kecil bisa tertarik untuk mencobanya.
Tiap masa anak sulit makan mungkin berbeda-beda cara menanganinya. Masa anak susah makan ini bisa sampai 1-2 bulan. Orangtua memang dituntut untuk sabar, kreatif dan konsisten.

Kamis, 23 September 2010

Buku Saku gizi Bayi

Diposting oleh Unknown di 03.09 0 komentar

Oleh Aslis Wirda Hayati, SP, Msi

Eat right for your baby

Diposting oleh Unknown di 03.07 0 komentar

Oleh Peter J. D' Adamo

Tip Praktis Mengasuh Anak

Diposting oleh Unknown di 03.04 0 komentar

Oleh Vicki Lansky

HOME SCHOOLING UNTUK ANAK, Mengapa Tidak?

Diposting oleh Unknown di 03.02 0 komentar

Oleh Loyniwati kho

Memudahkan Anak Belajar

Diposting oleh Unknown di 02.59 0 komentar

Oleh Prof.Anita Lie.Ed.D

Bingkisan rembulan: kumpulan kisah anak Islami

Diposting oleh Unknown di 02.58 0 komentar

Oleh Kamal as Sayyid

Si Untung: batjaan anak-anak umur 9-13 tahun

Diposting oleh Unknown di 02.57 0 komentar

Oleh Rasjid Malakewi

Orang-orang tercinta: kumpulan cerpen anak

Diposting oleh Unknown di 02.55 0 komentar

Oleh Sukanto S. A.

3 Menit Membuat Anak Keranjingan Belajar

Diposting oleh Unknown di 02.46 0 komentar

Oleh Reza Rifanto

*Ortu Ideal Dari Perspektif Anak

Diposting oleh Unknown di 02.45 0 komentar

Oleh Setiyanto

Mengenal Warna, Bentuk, Ukuran, Tempat

Diposting oleh Unknown di 02.44 0 komentar

Oleh Putri Febriana

Cara membesarkan anak yang suka melawan tanpa harus hilang kesabaran

Diposting oleh Unknown di 02.43 0 komentar

Oleh Ray Levy,Tyler Norris Goode,William Hudson O'Hanlon

101 Fun&Mind Stimulating Things To Do

Diposting oleh Unknown di 02.42 0 komentar

Oleh Arleen Amidjaja

Keterampilan Hidup Sejak Dini

Diposting oleh Unknown di 02.41 0 komentar

Oleh Euis Sunarti & Rully Purwani

Biarkan anak bicara

Diposting oleh Unknown di 02.40 0 komentar

Oleh Kumpulan Tulisan Buah Hati

Dahsyatnya Otak Tengah Jadikan Anak Anda Cerdas Saat Ini Juga

Diposting oleh Unknown di 02.38 0 komentar

Oleh Hartono Sangkanparan

Menjadi teman yang baik: buku panduan untuk anak

Diposting oleh Unknown di 02.34 0 komentar

Oleh Christine A. Adams

Dua puluh dongeng anak-anak

Diposting oleh Unknown di 02.33 0 komentar

Oleh Zuber Usman

99 Asmaul Husna untuk anak-anak

Diposting oleh Unknown di 02.31 0 komentar

Oleh M. Faizi

Membimbing Anak Hidup Terencana

Diposting oleh Unknown di 02.30 0 komentar

Oleh Khalid Muhammad Bahaudin

Anak unggul berotak prima

Diposting oleh Unknown di 02.29 0 komentar

Oleh Tony Setiabudhi

The Wonder of Boys

Diposting oleh Unknown di 02.26 0 komentar

Oleh Michael Gurian

Buku harian sang calon ibu

Diposting oleh Unknown di 02.24 0 komentar

Oleh Laura Wolf

Anak versus media

Diposting oleh Unknown di 02.23 0 komentar

Oleh Hendrik Lim

Bacalah sendiri buku ceritamu: koleksi enam cerita mudah-dibaca

Diposting oleh Unknown di 02.20 0 komentar

Oleh Disney

Buku Pintar Mind Map (untuk anak) Buku pintar agar mudah menghafal & berkonsentrasi

Diposting oleh Unknown di 02.19 0 komentar

Oleh Tony Buzan

Pertolongan pertama untuk anak

Diposting oleh Unknown di 02.17 0 komentar

Oleh British Red Cross

Rabu, 22 September 2010

Buku Pintar Doa untuk Anak

Diposting oleh Unknown di 23.26 0 komentar

Oleh Abu Ezza

Membuat Anak Gila Membaca

Diposting oleh Unknown di 23.25 0 komentar

Oleh Hernowo

Mendidik anak dengan cinta: petunjuk bagi orangtua agar anak menjadi bahagia

Diposting oleh Unknown di 23.24 0 komentar

Oleh Steve Biddulph,Shaaron Biddulph

Belajar Membaca Tanpa Mengeja: Buku 2

Diposting oleh Unknown di 19.21 0 komentar

Oleh Intan Noviana Msi

Kamar anak dan remaja

Diposting oleh Unknown di 19.19 0 komentar

Oleh Imelda Sandjaya

Menumbuhkembangkan Baca-Tulis Anak Usia Dini

Diposting oleh Unknown di 19.14 0 komentar

Oleh Tadkiroatun Musfiroh

Buku Pintar Keluarga: Bila Anak Berprilaku Buruk

Diposting oleh Unknown di 19.11 0 komentar

Oleh Michelle Kennedy

Buku Sulapku (Seri Kegiatan Kreatif untuk Anak)

Diposting oleh Unknown di 05.09 0 komentar

Oleh Jane Bull

Buku Pintar Keluarga: Bila Anak Menangis

Diposting oleh Unknown di 05.08 0 komentar

Oleh Michelle Kennedy

Buku Saku Praktikum Keperawatan Anak

Diposting oleh Unknown di 01.59 0 komentar

Oleh A. Aziz Alimul Hidayat

Buku Pintar Keluarga: Melatih Anak Agar Mandiri

Diposting oleh Unknown di 01.58 0 komentar

Oleh Michelle Kennedy

Buku Cerdas Kegiatan Anak

Diposting oleh Unknown di 01.57 0 komentar

Oleh Farida Rizky

Buku Anak Cerdas dan Kreatif

Diposting oleh Unknown di 01.04 0 komentar

Oleh Cut R. Malahayati (Angga Saputra)

Selasa, 21 September 2010

Aku cinta buku: menumbuhkan minat baca pada anak

Diposting oleh Unknown di 22.06 0 komentar

Oleh Joko D. Muktiono

Buku Aktivitas Anak Cerdas

Diposting oleh Unknown di 20.19 0 komentar

Oleh Tim Orange Picture

Jumat, 06 Agustus 2010

Pasar Lagu Anak Tetap Ada

Diposting oleh Unknown di 21.19 0 komentar
Mengapa tak banyak lagu untuk anak di zaman sekarang? Alasan bahwa pasar untuk lagu anak tidak ada merupakan sebuah pendapat yang salah. Hal itu diungkapkan oleh psikolog Kasandra Putranto.Menurut Kasandra, Jumlah anak di Indonesia sangat besar dan anak-anak Itu membutuhkan lagu untuk mereka. Ini tentu merupakan peluang pasar yang belum tergarap. Contoh nyata sudah ditunjukkan dunia film.

Ketika film Indonesia masih lesu dan tidak ada satupun yang bersedia membuat film anak, hadir film Petualangan Sherina yang langsung menggebrak pasar. Karya sutradara Riri Reza yang membuat orangtua berduyun-duyun mengajak anak-anaknya mengantre di bioskop Itu memperlihatkan bahwa betapa masyarakat Indonesia sangat membutuhkan film anak yang berkualitas.

Keberhasilan Petualangan Sherina membuka pintu gerbang film Indonesia khususnya untuk anak-anak. Meski tidak banyak, tetapi anak Indonesia kini sudah bisa menikmati film yang dibuat untuk mereka, seperti Laskar Pelangi dan Garuda Di Dadaku.

"Semuanya tergantung bagaimana kita mengedukasi pasar dan menciptakan produk. Jangan katakan bahwa tidak adanya lagu anak seolah-olah karena pasar yang tidak ada. Semuanya tergantung dari kemauan saja." tandas Kasandra.

Hal senada diungkapkan oleh musisi senior Dian HP. Belum lama ini, Dian memproduseri lagu anak yang dibawakan oleh penyanyi cilik bernama Nima. Gadis kecil berusia 8 tahun Itu menelurkan single berjudul Bto Aku Punya Sahabat. Single Ini hadir untuk memuaskan dahaga orangtua yang Ingin anak-anaknya memiliki lagu khusus untuk mereka yang dinyanyikan pula oleh penyanyi cilik.

"Aku melihat ini sederhana saja. Selain berbakat di bidang seni, Nima Juga bisa menyanyi. Jadi aku buatkan album saja. Ini bisa sebagai koleksi tambahan bagi ibu-ibu yang Ingin mencarikan lagu untuk anaknya. Aku selalu dibuat pusing oleh ibu-ibu di sekolah musik yang terus mempertanyakan lagu anak," tutur Dian di sela-sela peluncuran lagu anak pekan lalu.

Meski lagu yang dibawakan Nima aransemen musiknya cukup berat dengan lirik yang panjang, namun kehadiran Nima diharapkan bisa memberi keyakinan bahwa label besar bisa membantu menghidupkan kembali lagu anak di Tanah Air.

Tetap bisnis Sementara menurut Ira Maya Sopha, menciptakan pasar baru untuk lagu anak Indonesia sangat memungkinkan. Bahkan bisa membuat lagu yang disesuaikan kondisi saat ini. atau istilahnya mengikuti zaman. Kemudian, untuk bisa mempopulerkan lagu tersebut bisa dilakukan melalui sebuah program acara di televisi yang dikemas semenarik mungkin.

"Kita harus lebih bijak melihat hal Ini. Jika kita serius untuk menciptakan lagu anak melalui program yang bagus maka kita harus duduk bersama membuat program di televisi yang bagus dengan kemasan yang menarik pula," papar Ira.

Namun, Ira mengingatkan bahwa semuanya berakhir dengan uang, karena Ini tetap menyangkut bisnis. Jika serius, harus dipikirkan dengan matang mulai dari pembuatnya hingga promosl di stasiun televisi. Tetap bisa idealis dengan business oriented," tandasnya.

Ira Juga mengingatkan bahwa lagu untuk anak-anak yang hendak dibuat tetap harus melihat pola pikir, tingkah laku dan sensifitas anak. Intelegensia anak pun memberi pengaruh karena perkembangannya sudah jauh berbeda dibandingkan beberapa puluh tahun yang lalu ketika lagu Cicak Cicak di Dinding diciptakan oleh AT Mahmud, (wik)

Anak Cerdas Berkat Musik

Diposting oleh Unknown di 20.59 0 komentar
Dibandingkan dengan kemampuan rata-rata anak seusianya, anak dari Ny. Ir. Catharina (30) jauh lebih baik. Ketika berusia dua bulan, anaknya sudah bisa tertawa terbahak-bahak. Di usia 3,5 bulan, sudah bisa melepas kacamata kakeknya. Bahkan, ketika umurnya menginjak empat bulan, sudah bisa bersalaman.

Semua itu bukan tanpa sebab. Ketika hamil, Ny. Catharina ingat cerita orang tuanya bahwa musik klasik karya Wolfgang Amadeus Mozart bisa membuat perkembangan otak belahan kanan janin dalam kandungan menjadi lebih baik sehingga meningkatkan kemampuan afektif si anak.

Dari situlah ia lalu berusaha untuk selalu mendengarkan musik klasik. Dalam perjalanan ke kantornya, musik yang buat banyak orang terasa berat itu terus mengalun dari kaset di dalam mobilnya. Baginya mendengarkan musik klasik bukanlah kegiatan aneh apalagi membosankan karena kebetulan ia pencinta musik klasik. Ia justru terhibur di tengah-tengah kemacetan lalu lintas ibukota.


Kedua belahan otak harus imbang
Mendengarkan musik klasik sebenarnya merupakan bagian dari beberapa stimulasi yang biasanya diberikan oleh ibu hamil kepada janin di dalam kandungannya. Demikian kata Prof. Dr. Utami Munandar dalam seminar “Pengaruh Mendengarkan Musik Klasik terhadap Janin dan Kehamilan“, di Jakarta, November 1998 silam.

Menurut guru besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia itu, stimulasi tersebut meliputi stimulasi fisik-motorik dengan “mengelus-elus” jabang bayi melalui kulit perut sang ibu, stimulasi kognitif dengan berbicara dan bercerita kepada janin, dan stimulasi afektif dengan menyentuh perasaan bayi. Makin sering dan teratur perangsangan diberikan, makin efektif pengaruhnya.

Pada janin, musik akan merangsang perkembangan sel-sel otak. Perangsangan ini sangat penting karena masa tumbuh kembang otak yang paling pesat terjadi sejak awal kehamilan hingga bayi berusia tiga tahun. Namun, menurut dr. Jimmy Passat, ahli saraf dari FKUI-RSCM, dan Isye Widodo, S.Psi, koordinator Parent Education Program RSAB Harapan Kita, Jakarta, intervensi ini haruslah seimbang. Orang tua sebaiknya tidak hanya menstimulasi kemampuan otak kiri, tetapi juga otak kanannya.

Oleh para pakar, organ pengontrol pikiran, ucapan, dan emosi ini memang dibedakan atas dua belahan, kiri dan kanan, dengan fungsi berbeda. Otak kanan berkaitan dengan perkembangan artistik dan kreatif, perasaan, gaya bahasa, irama musik, imajinasi, lamunan, warna, pengenalan diri dan orang lain, sosialisasi, serta pengembangan kepribadian. Sementara otak kiri merupakan tempat untuk melakukan fungsi akademik seperti baca-tulis-hitung, daya ingat (nama, waktu, dan peristiwa), logika, dan analisis.

Oleh karena itu, bila stimulasi dilakukan secara seimbang, diharapkan anak yang dilahirkan kelak tidak cuma memiliki kemampuan akademik yang baik tetapi juga kreatif. Kalau dia pintar matematika, dia juga mampu berbahasa, menulis, dan mengarang dengan baik.

Sementara itu bagi ibu hamil, musik – terutama yang klasik – bisa membebaskannya dari stres akibat kehamilan. Ini sangat baik sebab, menurut dr. Suharwan Hadisudarmo Sp.OG. MMR, stres yang tidak dikelola dengan baik, akan berdampak buruk bagi ibu yang bersangkutan dan perkembangan janin di rahimnya. Stres pada wanita hamil akan meningkatkan kadar renin angiotensin, yang memang sudah meningkat pada wanita hamil sehingga akan mengurangi sirkulasi rahim-plasenta-janin. Penurunan sirkulasi ini menyebabkan pasokan nutrisi dan oksigen kepada janin berkurang. Perkembangan janin pun terhambat. Hambatan macam ini bisa dihilangkan atau dikurangi bila si ibu mendengarkan musik klasik, terutama karya Mozart.

Memang, tidak setiap ibu hamil menyukai musik klasik. Namun, kalau didengarkan secara berulang-ulang hingga hafal, akan terasa letak indahnya musik klasik ini. Keindahan dan ketenangan inilah yang membuat musik klasik itu istimewa.

Cukup 30 menit sehari
Mungkin semua jenis musik, dari yang tradisional hingga modern, bisa pula dimanfaatkan untuk hal yang sama. Namun, hingga saat ini yang sudah diteliti dan menunjukkan hasil positif baru musik klasik, terutama karya Mozart. Jenis musik ini terbukti efektif dalam menstimulasi perkembangan otak belahan kanan dari janin. Menurut Suzuki (1987), seperti dikutip Utami, bila anak dibesarkan dalam suasana musik Mozart sejak dini, jiwa Mozart yang penuh kasih sayang akan tumbuh juga dalam dirinya.

Mendengar alunan musik yang tenang, jantung si janin berdenyut dengan tenang pula. Bahkan, setelah dilahirkan mendengarkan musik klasik juga memberi pengaruh baik bagi si bayi. Sekadar contoh, seperti diberikan Utami, seorang bayi berusia tiga bulan, yang sejak lahir sering diputarkan musik klasik, mampu menggerakkan badannya sesuai dengan iramanya. Jika irama makin cepat menuju klimaks, gerakan bayi lebih cepat dan aktif, dan ketika musik berhenti dia menunjukkan ketidaksenangan.

Sementara untuk merangsang belahan otak kiri yang bertanggung jawab terhadap kemampuan akademik, tambah Isye, musik dengan syair yang mendidik terbukti memberi pengaruh baik. “Saya menggunakan lagu-lagu anak-anak Indonesia. Itu merupakan eksperimen saya sendiri. Nah, intervensi yang saya gunakan selama ini ternyata ada gunanya. Bayi yang dilahirkan, ketika berusia dua tahun ternyata memiliki kemampuan komunikasi pasif dan aktif seperti anak usia empat tahun. Contoh lainnya, bayi berusia tiga bulan umumnya belum ada tanda-tanda mengeluarkan kata-kata ‘a-e-o’. Tapi bayi yang, ketika masih dalam kandungan, mendapat terapi musik sudah bisa mengeluarkan kata-kata itu, kemampuan berbahasanya lebih cepat,” ungkapnya.

Isye juga menyatakan, lagu anak-anak yang dipilih untuk terapi cukup dua tiga lagu. Musik bersyair itu misalnya lagu anak-anak ciptaan Ibu Sud atau Ibu Kasur. Menurut dia, Pelangi-Pelangi merupakan lagu paling disukai. “Pada akhir lagu itu ‘kan ada syair ‘… ciptaan Tuhan’. Jadi sejak janin, calon anak ini sudah mengenal kata Tuhan,” jelasnya.

Stimulasi perkembangan otak janin ini bisa dilakukan sejak usia kehamilan 18 – 20 minggu. Menurut Harold I. Kaplan, Benjamin J. Sadock, dan Jack A. Grebb, pada usia itu janin sudah dapat mendengar. Dia juga sudah bisa bereaksi terhadap suara dengan memberi respons berupa kontraksi otot, pergerakan, dan perubahan denyut jantung. Bahkan, pada usia itu perkembangan mental emosional janin sudah dapat dipengaruhi musik.

Mendengarkannya bisa dilakukan di mana saja. Namun, untuk tujuan terapi sebaiknya dilakukan di tempat khusus untuk terapi dan dipandu oleh pakarnya. “Di tempat terapi ini akan tercipta suasana kebersamaan. Dengan kebersamaan itu, mereka bisa bertukar pengalaman dan sebagainya, sehingga saat menghadapi persalinan persiapan mental mereka sudah bagus dan rasa percaya dirinya juga bagus,” jelas Isye. Di samping itu ibu hamil dianjurkan pula mendengarkan musik di rumah secara teratur.

Dalam melakukan terapi musik, ibu hamil mesti melalui tahapan relaksasi fisik dan mental sebelum memasuki tahapan stimulasi terhadap janin. “Untuk mencapai rileks fisik saya memberikan relaksasi progresif di mana ibu-ibu mengendurkan dan mengencangkan otot-ototnya, mengatur pernapasan dan sebagainya. Setelah secara fisik rileks, baru memasuki relaksasi mental. Dalam relaksasi mental, saya mengucapkan kata-kata yang bersifat sugesti dan menguatkan. Jadi secara fisik mereka rileks, dan saya membawa mereka ke dalam suasana di mana mereka bisa melupakan semua konflik yang mereka rasakan sebelumnya. Mereka hanya berkonsentrasi untuk terapi. Pada saat diberi instruksi-instruksi untuk relaksasi, diperdengarkan alunan musik yang bisa membangkitkan perasaan rileks. Setelah itu, baru memasuki stimulasi untuk janin,” jelas psikolog yang memperdalam terapi musik di Jerman ini.

Waktu yang diperlukan untuk terapi sekitar 30 menit, untuk relaksasi (10 – 15 menit), dan stimulasi (15 – 20 menit). Di rumah, lamanya mendengarkan musik yang dianjurkan untuk ibu hamil sekitar 30 menit setiap hari. Sebaiknya, saat mendengarkan jarak loudspeaker sekitar 50 cm dari perut. Si ibu bisa melakukannya dalam keadaan istirahat atau aktif seperti membaca atau melakukan senam hamil.

Untuk memperoleh manfaat dari mendengarkan musik, ibu hamil dianjurkan mendengarkan dengan penuh perhatian dan kesadaran. Musik mesti mendapat kesempatan untuk merasuk ke dalam pikiran. Dengan demikian, suara, harmoni, dan irama musik dapat mendorong seseorang untuk bergairah, kreatif, dan menyenangkan.

Bagi yang belum terbiasa mendengarkan musik klasik, sebaiknya dimulai dengan belajar menikmati musik klasik ringan macam gubahan Johann Strauss. Setelah terbiasa bisa dicoba dengan yang lebih berat dan sudah terkenal seperti gubahan W.A. Mozart, Fredric Chopin, dan Ludwig van Beethoven. Berikutnya dicoba musik dengan komposisi lengkap, seperti konser atau simfoni.

Memutar janin sungsang
Uniknya, stimulasi musik klasik juga bisa digunakan untuk memutar posisi janin sungsang menjadi normal. Menurut dr. Ronald David, SpOG, ahli kebidanan dan penyakit kandungan Fakultas Kedokteran Unika Atmajaya, Jakarta, beberapa jenis musik baroque ciptaan Antonio Vivaldi dan Johann Sebastian Bach, kini digunakan di Kanada dalam upaya memutar letak janin yang sungsang sejak usia 32 – 35 minggu.

Semula upaya memutar letak janin ini dilakukan cuma melalui senam (postural exercise) dengan posisi the breech tilt (berbaring dengan pantat disokong tiga bantal hingga tingginya sekitar 30 cm dari lantai dan lutut ditekuk) yang diperkenalkan pertama kali oleh Marianne B.W. pada 1983. Atau, dengan cara visualisasi (mengubah posisi janin dengan kemampuan mental). Pada tahun 1987 Penny Simkin P.T. menyempurnakan cara senam dengan memadukan senam dan musik.

Dalam memadukan senam dan musik klasik, posisi senam the breech tilt atau knee chest (menungging dengan dada menempel pada lantai) sebenarnya sama saja. “Namun, posisi the breech tilt menimbulkan lebih banyak keluhan pada ibu hamil. Karena itu, kami menganjurkan untuk memilih posisi knee chest,” jelas dr. Ronald.

Dengan posisi itu ditambah dengan gaya gravitasi, kepala janin akan jatuh ke arah fundus uteri. Gaya gravitasi yang terus-menerus menyebabkan kepala janin lebih fleksibel sehingga dagu janin menyentuh dadanya. Berat badan serta penekanan oleh usaha janin sendiri untuk mencari suara musik klasik agar lebih jelas menyebabkan terjadinya perputaran letak lintang dan kemudian menjadi letak kepala.

Untuk tujuan ini, ibu hamil perlu pemeriksaan medis dan pemeriksaan USG terlebih dahulu guna mengetahui letak plasenta. Dari hasilnya bisa diketahui bisa-tidaknya si ibu melakukan senam yang dikombinasi dengan terapi musik untuk mengubah posisi janin. Kalau OK, latihan bisa dimulai. Latihan ini dimulai pada usia kehamilan 32 – 36 minggu. Tempat sebaiknya dipilih yang tenang dan bebas bising. Frekuensinya tiga kali sehari, masing-masing 10 – 15 menit. Latihan sebaiknya dilakukan saat janin aktif dan perut ibu dalam keadaan kosong.

Saat latihan sepasang earphone ditempelkan di bagian perut bawah, tempat kepala janin diharapkan akan berada, dengan bantuan plester atau perekat lainnya. Beberapa penelitian menunjukkan, musik klasik baroque (Vivaldi, Bach, Mozart) lebih baik ketimbang jenis romantic (Chopin, Debussy, Beethoven). Musik rock malah mengganggu putaran janin. Pikiran hendaknya membayangkan janin berputar ke arah yang diharapkan. Bila kepala terasa panas, pusing, mual, latihan dihentikan dan diulang keesokan harinya. Setelah dua minggu latihan, perlu pemeriksaan dokter untuk mengetahui keberhasilannya. Bila belum berhasil, perlu dilanjutkan lagi selama dua minggu dengan lama latihan sekitar 30 menit.

“Kunci keberhasilan senam yang dikombinasikan musik klasik untuk memutar letak bayi ini tergantung motivasi ibu melakukannya,” jelas dr. David. Sedangkan faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan perputaran di antaranya letak sungsang Frank Breech, lilitan tali pusat, plasenta inersi di comu uteri yang berhadapan dengan muka janin, dan kelainan bentuk uteris (bicomis, subseptus).

Saat ini penggunaan musik klasik untuk stimulasi atau terapi bagi janin dan ibu hamil memang bukan hal baru di negara maju macam Prancis dan Jepang. Sebaliknya, di Indonesia baru dicoba sejak beberapa tahun terakhir. Pada tahun 1994 RSAB Harapan Kita, Jakarta, merintis penerapan cara-cara stimulasi atau terapi ini. Setelah itu, beberapa rumah sakit ikut mempraktikkan. Di antaranya RS Atmajaya, RS Pantai Indah Kapuk, dan RS Pluit. Bahkan, terapi musik sudah masuk ke Puskesmas meski baru Puskesmas Tambora, Jakarta Barat yang mempraktikkannya.

Namun, jauh dari pusat-pusat pelayanan kesehatan juga bukan berarti ibu-ibu hamil tidak bisa melakukannya. Mereka bisa mencobanya di rumah sendiri, syukur-syukur bila sempat berkonsultasi denga terapis musik terlebih dahulu.

Sumber : I Gede Agung Yudana, dr. & Hardywinoto SKM (intisari – Mei 1999)

Sumber: Anak Cerdas dan Kreatif Berkat Alunan Musik | Kehamilan http://keluargacemara.com/pendidikan/pendidikan-anak/anak-cerdas-dan-kreatif-berkat-alunan-musik.html#ixzz0vzWjBvdc
Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial

Pengaruh Musik pada Anak

Diposting oleh Unknown di 20.58 0 komentar
Penelitian membuktikan bahwa musik, terutama musik klasik sangat mempengaruhi
perkembangan IQ (Intelegent Quotien) dan EQ (Emotional Quotien). Seorang anak
yang sejak kecil terbiasa mendengarkan musik akan lebih berkembang kecerdasan
emosional dan intelegensinya dibandingkan dengan anak yang jarang mendengarkan
musik. Yang dimaksud musik di sini adalah musik yang memiliki irama teratur dan
nada-nada yang teratur, bukan nada-nada “miring”. Tingkat kedisiplinan anak
yang sering mendengarkan musik juga lebih baik dibanding dengan anak yang
jarang mendengarkan musik.

Grace Sudargo, seorang musisi dan pendidik mengatakan, “Dasar-dasar musik
klasik secara umum berasal dari ritme denyut nadi manusia sehingga ia berperan
besar dalam perkembangan otak, pembentukan jiwa, karakter, bahkan raga manusia”.

Penelitian menunjukkan, musik klasik yang mengandung komposisi nada
berfluktuasi antara nada tinggi dan nada rendah akan merangsang kuadran C pada
otak. Sampai usia 4 tahun, kuadran B dan C pada otak anak-anak akan berkembang
hingga 80 % dengan musik.

“Musik sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Musik memiliki 3 bagian penting
yaitu beat, ritme, dan harmony”, demikian kata Ev. Andreas Christanday dalam
suatu ceramah musik. “Beat mempengaruhi tubuh, ritme mempengaruhi jiwa,
sedangkan harmony mempengaruhi roh”. Contoh paling nyata bahwa beat sangat
mempengaruhi tubuh adalah dalam konser musik rock. Bisa dipastikan tidak ada
penonton maupun pemain dalam konser musik rock yang tubuhnya tidak bergerak.
Semuanya bergoyang dengan dahsyat, bahkan cenderung lepas kontrol. Kita masih
ingat dengan “head banger”, suatu gerakan memutar-mutar kepala mengikuti irama
music rock yang kencang. Dan tubuh itu mengikutinya seakan tanpa rasa lelah.
Jika hati kita sedang susah, cobalah mendengarkan musik yang indah, yang
memiliki irama (ritme) yang teratur. Perasaan kita akan lebih enak dan enteng.
Bahkan di luar negeri, pihak rumah sakit banyak memperdengarkan lagu-lagu indah
untuk membantu penyembuhan para pasiennya. Itu
suatu bukti, bahwa ritme sangat mempengaruhi jiwa manusia. Sedangkan harmony
sangat mempengaruhi roh. Jika kita menonton film horor, selalu terdengar
harmony (melodi) yang menyayat hati, yang membuat bulu kuduk kita berdiri.
Dalam ritual-ritual keagamaan juga banyak digunakan harmony yang membawa roh
manusia masuk ke dalam alam penyembahan. Di dalam meditasi, manusia mendengar
harmony dari suara-suara alam disekelilingnya. “Musik yang baik bagi kehidupan
manusia adalah musik yang seimbang antara beat, ritme, dan harmony”, ujar Ev.
Andreas Christanday.

Seorang ahli biofisika telah melakukan suatu percobaan tentang pengaruh musik
bagi kehidupan makhluk hidup. Dua tanaman dari jenis dan umur yang sama
diletakkan pada tempat yang berbeda. Yang satu diletakkan dekat dengan pengeras
suara (speaker) yang menyajikan lagu-lagu slow rock dan heavy rock, sedangkan
tanaman yang lain diletakkan dekat dengan speaker yang memperdengarkan
lagu-lagu yang indah dan berirama teratur. Dalam beberapa hari terjadi
perbedaan yang sangat mencolok. Tanaman yang berada di dekat speaker lagu-lagu
rock menjadi layu dan mati, sedangkan tanaman yang berada di dekat speaker
lagu-lagu indah tumbuh segar dan berbunga. Suatu bukti nyata bahwa musik sangat
mempengaruhi kehidupan makhluk hidup.

Alam semesta tercipta dengan musik alam yang sangat indah. Gemuruh ombak di
laut, deru angin di gunung, dan rintik hujan merupakan musik alam yang sangat
indah. Dan sudah terbukti, bagaimana pengaruh musik alam itu bagi kehidupan
manusia.

Wulaningrum Wibisono, S.Psi mengatakan, “Jikalau Anda merasakan hari ini begitu
berat, coba periksa lagi hidup Anda pada hari ini. Jangan-jangan Anda belum
mendengarkan musik dan bernyanyi”.

sumber : http://www.mail-archive.com/media-dakwah@yahoogroups.com/msg08782.html

Kamis, 29 Juli 2010

TV Online

Diposting oleh Unknown di 04.32 0 komentar



Widget By: Forantum
Jika player belum bisa diakses, mungkin komputer Anda belum terinstall flash player. Untuk downloadnya, silakan klik disini

Minggu, 04 Juli 2010

Perkembangan Anak

Diposting oleh Unknown di 19.26 0 komentar
A. Kelompok Umur sampai 3 bulan

a. Kemampuan perkembangan yang ha­rus dicapai anak sampai berumur 3 bulan:

1. Gerak kasar

Menggerakkan kedua tungkai dan le­ngan sama mudahnya ketika terlentang.

2. Gerak Halus

Memberikan reaksi dengan melihat kea rah sumber cahaya (misalnya dari lampu senter yang digerakkan ke kiri dank e kanan)

3. Bicara, bahasa dan kecerdasan

Mengoceh dan memberikan reaksi terha­dap suara.

4. Bergaul dan mandiri

Membalas senyuman

b. Stimulasi perkembangan yang perlu diberikan:

1. Pengungkapan rasa cinta, kasih saying dan rasa aman, dengan berbicara lembut, membuai, memeluk, mencium, menya­nyi­kan lagu dan lain-lain.

2. Menirukan ocehan, gerakan dan mimic anak. Anak sering diajak bicara dan men­dengarkan berbagai suara, misalnya suara burung, radio, kerincingan, ayam dan lain-lain.

3. Melatih anak membalikkan badan dari telentang ke telungkup. Ketika telentang anak dibuat memperhatikan benda yang menarik (berwarna menyolok atau ber­bunyi). Benda itu kemudian digerakkan ke sisi badannya. Anak akan mengikuti benda itu sambil memiringkan badan. Benda digerakkan terus agar anak ber­latih membalikkan badannya.

4. Melatih anak mengangkat kepala dan memperhatikan benda bergerak. Gerak­kan­lah benda yang menarik dihadapan anak, ketika ia telungkup. Angkatlah ben­­da itu keatas, sehingga anak dilatih mengangkat kepalanya ketika memper­hatikan benda itu.

5. Melatih anak menggenggam benda. Sen­tuhkanlah pensil atau benda yang serupa pada punggung atau ujung jari anak. Anak akan berlatih menggenggam benda itu.


B. Kelompok Umur 3 – 6 bulan

a. Kemampuan perkembangan yang harus dicapai anak sampai berumur 6 bulan:

1. Gerak kasar

Mengangkat kepala dengan tegak pada posisi telungkup.

2. Gerak Halus

Meraih benda yang menarik/mainan yang terjangkau olehnya.

3. Bicara, bahasa dan kecerdasan

Menengok kearah sumber suara (mi­sal­nya sendok dipukulkan ke gelas atau piring, kerincingan). Sumber suara dibu­at tersembunyi/tidak terlihat oleh anak.

4. Bergaul dan mandiri

Mencari benda yang dipindahkan

b. Stimulasi perkembangan yang perlu diberikan:

1. Mengungkapkan rasa cinta, kasih sa­yang dan rasa aman, dengan berbicara lembut membuai, memeluk, mencium, menyanyikan lagu dan lain-lain.

2. Melatih anak menirukan suara/bu­nyi/ka­ta-kata.

3. Melatih anak mencari sumber suara. Anak dilatih agar mau mencari sumber suara, dengan cara menolehkan wajah anak perlahan-lahan kearah suara, atau dibawa mendekati sumber suara.

4. Melatih anak menyangga leher dengan kuat. Ketika anak telentang, pergelangan tangannya dipegang dengan hati-hati dan anak ditarik perlahan-lahan ke po­si­si duduk. Bila ia belum bisa memper­ta­hankan leher dan kepalanya, jangan di­paksa.

5. Melatih anak belajar duduk. Anak didu­duk­kan pada alas yang datar dengan di­pe­gangi lengan atasnya. Kemudian beri­kan mainan di tangannya. Ketika ia asyik bermain, sedikit demi sedikit pe­gangan dilepaskan. Anak perlu tetap dia­wasi agar tidak jatuh.

6. Melatih anak menyangga berat badan dengan kedua kakinya. Anak dipegang pada bagian bawah ketiaknya, kemudian diangkat keatas pangkuan. Buatlah agar kakinya menyentuh pangkuan dan me­nyangga berat badannya. Jangan dipak­sakan bila anak belum mampu melaku­kannya.

7. Melatih anak menggunakan kedua ta­ngannya dan menggenggam benda de­ngan kuat. Anak diberi mainan pada sa­lah satu tangannya. Kemudian berikan­lah mainan lain di tangan satunya. Buat­lah agar ia bermain dengan kedua ta­ngannya. Cobalah untuk mengambil ma­inan dari tangannya, perhatikan apakah anak sudah mampu menggenggam ben­da dengan erat.

8. Melatih anak meraup benda kecil. Le­takkan benda-benda kecil, misalnya po­to­ngan biscuit atau kacang di depan anak. Ajari anak meraup benda-benda itu. Awasi anak anak untuk menjaga keamanannya.

9. Memberi kesempatan kepada anak untuk memasukkan makanan ke mulutnya. Anak diberi makanan yang bisa digigit atau biscuit. Biarkan anak memasukkan makanan/biscuit ke mulutnya, dibawah pengawasan.

10. Melatih anak meraih mainan. Mainan di­letakkan sedikit diluar jangkauan anak. Gerakkanlah mainan itu sambil berbi­cara kepada anak agar ia mau meraih­nya. Buatlah agar ia dapat meraih main­an dan tidak kecewa.

11. Bermain “ciluk-ba”. Ajaklah anak ber­ma­in “ciluk-ba”. Buatlah agar ia gem­bi­ra dan menikmati permainan ini.

C. Kelompok Umur 6 – 9 bulan

a. Kemampuan perkembangan yang harus dicapai anak sampai berumur 9 bulan:

1. Gerak kasar

Ketika di dudukkan, bisa mempertahan­kan posisi duduk dengan kepala tegak.

2. Gerak Halus

Memindahkan benda dari tangan satu ke tangan yang lain.

3. Bicara, bahasa dan kecerdasan

Tertawa/berteriak bila melihat benda yang menarik

4. Bergaul dan mandiri

Makan biscuit tanpa dibantu.

b. Stimulasi perkembangan yang perlu diberikan:

1. Pengungkapan rasa cinta, kasih sayang dan rasa aman, dengan sering mengajak bicara, membuai, memeluk, mencium, membujuk anak ketika rewel, mengajak nya bermain, memperlihatkan gambar-gambar yang menarik dan mengajak me­li­hat dirinya di kaca.

2. melatih anak belajar merangkak. Ketika anak telungkup, letakkan mainan diluar jangkauannya. Tunjukkan bagaimana ca­­ra­nya merangkak untuk meraih main­an itu. Buatlah agar anak menirukannya.

3. Membantu anak berdiri. Angkatlah anak dan bantulah berdiri di atas alas yang datar dan kuat.

4. Melatih anak belajar berjalan dengan ber­pegangan. Bila anak sudah bisa ber­diri, bantulah ia agar bisa berjalan de­ngan berpegangan atau merambat pada perabotan rumah tangga.

5. melatih anak memasukkan dan menge­lu­arkan benda. Tunjukkan pada anak cara memasukkan benda kecil (misalnya biji kacang, kancing dan lain-lain) ke dalam suatu wadah (kotak, mangkok atau yang lain). Setelah itu ajari anak menge­lu­ar­kan benda-benda itu satu per satu.

6. mengajak anak melakukan gerakan ber­tepuk tangan. Peganglah mainan di ta­ngan kiri dan tangan kanan. Tunjukkan kepada anak cara memukul-mukul ke­dua mainan itu. Berilah kesempatan anak untuk menirukannya.

7. Mengajak anak bermain beduk/gendang. Buatlah beduk/gendang dari kaleng yang bagian atasnya ditutup dengan kertas te­bal yang diikatkan pada kaleng dengan tali. Ambillah pinsil untuk memukul ma­inan tersebut, dan jadikanlah kegiatan itu menjadi permainan yang menyenang­kan. Berikan kesempatan pada anak untuk memainkannya.

8. Memberikan kesempatan epada anak un­tuk mencoret-coret. Anak diberikan ker­tas dan pensil. Ajarilah cara menggu­na­kan alat tulis.

9. Melatih anak menirukan kata-kata. Tiru­kan­lah suara yang di buat oleh anak, agar ia mau belajar menirukan kata-kata sederhana.

10. Melatih anak menemukan sumber suara. Bunyikanlah berbagai macam suara, ke­mu­dian latihlah anak untuk menemukan sumber suara, setelah mencarinya.

11. mengajak anak mengenali lingkungan sekitarnya. Berikan kepada anak mainan plastic yang bisa mengambang dia air. Biarkan ia bermain dengan mainan tersebut ketika dimandikan.

12. Melatih anak bermain dengan orang la­in. Ajaklah anak untuk malambaikan ta­ngan sambil mengatakan “dadah” kepa­da orang yang bepergian atau pada wak­tu berpisah.

D. Kelompok Umur 9 – 12 bulan

a. Kemampuan perkembangan yang ha­rus dicapai anak sampai berumur 12 bulan:

1. Gerak kasar

Berjalan dengan berpegangan

2. Gerak Halus

Mengambil benda kecil sebesar biji ja­gung dengan meraup.

3. Bicara, bahasa dan kecerdasan

Mengatakan dua suku kata yang sama, misalnya: pa-pa, ma-ma, da-da, dan lain-lain.

4. Bergaul dan mandiri

Bermain “ciluk-ba”

b. Stimulasi perkembangan yang perlu diberikan:

1. Mengajak anak menggelindingkan bola. Gelindingkanlah sebuah bola ke arah anak dan mintalah agar ia meng­ge­lin­ding­kannya kembali.

2. Melatih anak memanjat kursi atau tang­ga yang rendah dengan merangkak. Aja­ri anak untuk memanjat kursi/tangga yang rendah secara bertahap dengan me­naikkan tungkainya satu per satu, seperti gerakan merangkak. Kemudian bantulah ia turun dari kursi/tangga dengan meng­gunakan tungkai dan kakinya.

3. Membantu anak belajar berjalan sendiri. Buatlah agar anak mau berjalan sendiri, misalnya untuk mendapatkan dekapan, ciuman, atau mainan kesukaannya.

4. Melatih anak untuk membungkukkan ba­dan tanpa berpegangan. Mintalah anak mengambil mainan yang terletak dilantai ketika ia berdiri. Mula-mula pe­gangilah salah satu tangannya, kemu­dian biarkan ia melakukannya dengan tanpa bantuan.

5. Melatih anak menyuusun mainan balok. Ajaklah anak menyusun balok/kardus kecil, atau kaleng bekas menjadi menra sederhana, jembatan dan sebaginya. Ban­tulah anak menumpuk benda ter­se­but.

6. Memberikan kesempatan kepada anak untuk menggambar. Sementara menger­ja­kan pekerjaan rumah tangga, beri­kan­lah kepada anak selembar kertas dan alat tulis. Biarkan ia menggambar sendiri sam­bil diajak bicara mengenai apa yang ia gambar.

7. Melatih anak menirukan kata-kata. Ajak­lah anak berbicara sesering mung­kin, kenalkanlah ia dengan kata-kata baru sambil menunjukkan benda­nya/ gam­barnya dari buku atau majalah.

8. Mengajak anak mengikuti kegiatan kelu­arga. Ajaklah anak untuk mengikuti ke­gi­atan keluarga, misalnya makan ber­sa­ma atau piknik keluarga. Sediakan per­alatan makanan untuknya, bantulah ia untuk belajar makan/minum sendiri.

E. Kelompok Umur 12 – 18 bulan

a. Kemampuan perkembangan yang harus dicapai anak sampai berumur 18 bulan:

1. Gerak kasar

Berjalan sendiri tanpa jatuh.

2. Gerak Halus

Mengambil benda kecil keatas sebesar biji jagung dengan ibu jari dan telunjuk­nya (menjepit).

3. Bicara, bahasa dan kecerdasan

Mengungkapkan keinginan secara seder­hana. Misalnya “mimik, pipis”

4. Bergaul dan mandiri

Minum sendiri dari gelas tanpa tumpah.

b. Stimulasi perkembangan yang perlu diberikan:

1. Melatih anak berjalan mundur. Bila anak bisa berjalan sendiri, latihlah ia berjalan mundur. Misalnya dengan memberi ma­inan yang dapat ditarik, kemudian ia diminta menarik mainannya sambil ber­jalan mundur.

2. Bermain dengan anak, melempar dan menangkap bola. Ajarilah anak menang­kap dan melempar bola. Pakailah bola be­sar, dan bila anak sudah dapat me­la­ku­kannya, pakailah bola yang lebih kecil.

3. Bermain dengan anak, menendang bola ke sasaran. Ajarilah anak menendang bo­la. Bila ia sudah dapat melakukannya, mintalah agar ia menendangnya kea rah sasaran (misalnya bola plastic). Bola da­pat dibuat sendiri dari buntalan ker­tas/ kain.

4. Melatih anak berjalan naik turun tangga. Bila anak sudah dapat berjalan sendiri, ajaklah ia naik/turun tangga dengan ber­pegangan. Jagalah agar ia tidak terjatuh.

5. Melatih anak memasukkan benda yang lebih kecil ke dalam benda yang lebih besar. Sediakanlah kardus/kotak/mang­kok plastic dari berbagai ukuran. Aja­ri­lah anak untuk memasukkan benda yang lebih kecil ke dalam benda yang lebih besar. Latihlah ia agar dapat melaku­kan­nya sendiri.

6. Memberikan kesempatan kepada anak untuk melepas pakaiannya sendiri. Aja­ri­lah anak untuk melepas pakaiannya. Biarkan ia melakukannya sendiri, ban­tulah ia bila belum bisa membuka kan­cing baju.

7. Melatih anak menunduk dan menye­but­kan nama bagian tubuh. Ajarilah anak menunjuk dan menyebutkan bagian-ba­gian tubuhnya. Latihlah ia untuk mem­pelajarinya.

F. Kelompok Umur 18 – 24 bulan

a. Kemampuan perkembangan yang ha­rus dicapai anak sampai berumur 24 bulan:

1. Gerak kasar

Berjalan mundur sedikitnya 5 langkah.

2. Gerak Halus

Mencoret-coret dengan alat tulis.

3. Bicara, bahasa dan kecerdasan

Menyebutkan nama dan menunjuk satu bagian tubuh dengan benar.

4. Bergaul dan mandiri

Meniru melakukan pekerjaan rumah tangga.

b. Stimulasi perkembangan yang perlu diberikan:

1. Melatih anak berjalan jinjit. Ajarilah anak untuk berjalan jinjit. Buatlah agar ia menirukannya.

2. Membantu anak belajar melompat. Tun­jukkanlah cara melompat dengan kedua kaki diangkat bersamaan. Pegangi ta­ngan­nya ketika ia mencoba melompat untuk pertama kalinya.

3. Melatih anak berdiri dengan satu kaki. Tunjukkanlah berdiri dengan satu kaki secara bergantian. Buatlah agar ia mau menirukannya. Mula-mula peganglah ta­ngannya, kemudian lepaskanlah. Latih­lah agar ia bisa melakukannya tanpa ke­hilangan keseimbangan.

4. Mengajari anak menggambar bentuk se­der­hana dan menggambar wajah. Ajari anak menggambar garis lurus, bulatan, se­gitiga, dan sebagainya. Ajari pula cara menggambar wajah.

5. Mengajak anak bermain membuat ben­tuk sederhana dari lilin/tanah liat/adonan kue. Ajari anak membuat bulatan, segi­ti­ga dan lain-lain.

6. Mengajari anak memasukkan benda ke lobang yang sesuai. Sediakan kardus yang dibuat lobang-lobang berbentuk se­gi­tiga, segi empat, segi lima, bulatan da sebagainya. Tunjukkan kepada anak ca­ra memasukkan benda berbentuk segi tiga, segi empat, segi lima, bulatan dan sebagainya ke dalam lobang yang sesuai besar dan bentuknya.

7. Bermain dengan anak menyusun poto­ng­an gambar. Sediakan karton yang su­dah ditempeli gambar dari majalah be­kas. Gunting karton tersebut menjadi 3-4 potongan. Ajari anak untuk menyusun po­tongan gambar tersebut menjadi gam­bar yang utuh seperti semula.

8. Melatih anak mengikuti perintah seder­ha­na. Berilah anak suatu perintah se­derhana. Berilah anak suatu perintah se­der­hana. Buatlah agar ia mau melaku­kan­nya. Bila perlu tunjukkan cara me­nger­jakan perintah tersebut.

9. Melatih anak menceritakan apa yang di­kerjakannya/dilihatnya. Ajaklah anak un­tuk menceritakan apa yang dialami­nya dan dilihatnya. Perbaikilah bila ia membuat kesalahan dalam bercerita.

10. Melatih anak mengenakan pakaiannya sen­diri. Biasakanlah anak mengenakan pa­kaiannya sendiri. Mula-mula bantulah ia bila mengalami kesulitan, kemudian ku­rangilah bantuan tersebut.

11. Melatih anak mengikuti peraturan per­mainan. Usahakanlah anak bermain de­ngan anak lainnya, misalnya bermain petak umpet, hompimpah dan sebagai­nya. Perhatikan apakah ia mengikuti atu­ran permainan dan mengikuti giliran ber­main.

12. Melatih anak agra mau ditinggalkan ibu­nya untuk sementara. Ajaklah anak ber­main kerumah tetangga, kemudian ti­tip­kanlah untuk sementara. Buatlah agar ia terbiasa berpisah untuk sementara tanpa menangis atau menjadi rewel.

G. Kelompok Umur 2 – 3 tahun

a. Kemampuan perkembangan yang ha­rus dicapai anak sesaat sebelum beru­mur 3 tahun:

1. Gerak kasar

Berdiri dengan satu kaki tanpa berpega­ng­an selama paling sedikit 2 hitungan.

2. Gerak Halus

Meniru membuat garis lurus.

3. Bicara, bahasa dan kecerdasan

Menyatakan keinginan paling sedikit 2 kata.

4. Bergaul dan mandiri

Menyatakan keinginan buang air besar dan buang air kecil

b. Stimulasi perkembangan yang perlu diberikan:

1. Melatih anak melompat jauh. Letakkan ker­tas ukuran folio di lantai. Ajarilah anak untuk melompati kertas tersebut de­ngan kedua kaki diangkat bersamaan. Latihlah agar lompatan anak semakin jauh.

2. Mengajak anak bermain dengan balok. Ajaklah anak menyusun dan menumpuk balok mainan untuk membuat rumah-rumahan, jembatan, menara, dan lain sebagainya.

3. Melatih anak memilih dan menge­lom­pok­kan benda menurut jenisnya. Sedi­a­kan­lah macam-macam benda (misalnya: kancing, uang, logam, biji-bijian). Tun­jukkan kepada anak cara mengelom­pok­kan benda-benda tersebut menurut jenis­nya, jelaskan pula sifat, warna dan ben­tuknya. Mulailah dengan dua jenis ben­da, kemudian tambahlah jenisnya.

4. Melatih anak menghitung jumlah benda. Ketika melatih anak mengelompokkan benda menurut jenisnya, ajrilah untuk menghitung setiap jenis benda. Buatlah ke­lompok dengan jumlah satu, dua, tiga dan seterusnya.

5. Melatih anak mencocokkan gambar ben­da yang sesungguhnya. Sediakanlah ma­cam-macam gambar (dapat diambil dari majalah, buku, Koran dan sebagainya). Mintalah anak mencocokkan gambar-gam­bar tersebut dengan benda-benda sekelilingnya. Bicarakan pula bentuk, dan sifat benda-benda itu.

6. Melatih anak untuk menyebutkan nama de­­ngan perlahan-lahan, kemudian min­ta­lah ia mengulanginya.

7. Melatih anak menyebut nama benda dan mengenal sifat/keadaan benda. Sebutkan nama benda yang ada di sekelilingnya anak. Mintalah dia untuk mengambil ben­da itu sambil menyebutkan nama dan sifat/keadaan benda tersebut. Misalnya: “Mobil-mobilan itu berwarna merah dan terletak dibawah kursi”.

8. Melatih anak mencuci tangan dan kaki, serta mengeringkannya sendiri. Ajarkan kepada anak cara mencuci tangan dan kakinya, serta mengelap bagian yang basah agar menjadi kering.

9. Memberi kesempatan kepada anak untuk berpakaian dan memilih sendiri pakaian yang akan digunakannya. Ajarkan ke­pa­da anak cara berpakaian sendiri dan usa­hakanlah agar ia mau memilih sendiri pakaian yang akan dikenakannya.

H. Kelompok Umur 3 – 4 tahun

a. Kemampuan perkembangan yang ha­rus dicapai anak sesaat sebe­lum berumur 4 tahun:

1. Gerak kasar

Berjalan jinjit.

2. Gerak Halus

Meniru membuat gambar lingkaran

3. Bicara, bahasa dan kecerdasan

Mengenal dan menyebutkan paling sedi­kit 1 warna.

4. Bergaul dan mandiri

Mematuhi peraturan sederhana dalam per­mainan.

b. Stimulasi perkembangan yang perlu diberikan:

1. Melatih anak berjalan mengikuti garis lurus. Latihlah anak berjalan mengikuti ga­ris lurus, misalnya sepanjang garis pa­da lantai. Tunjukkan bagaimana meng­gu­nakan kedua tangan untuk menjaga keseimbangan.

2. Membantu anak belajar melompat de­ngan satu kaki. Ajarilah anak melompat dengan satu kaki seperti pada waktu main engklek. Mula-mula anak perlu di­pe­gang tangannya. Lama-kelamaan, bi­ar­kan ia melakukannya sendiri.

3. Membantu anak belajar melempar benda kecil keatas. Ambillah benda kecil yang ringan, kemudian tunjukkan cara me­lem­par benda tersebut keatas dan cara menjatuhkan benda ke dalam kaleng.

4. Membantu anak belajar menggunting dan membuat buku cerita dengan gam­bar temple. Tunjukkan kepada anak cara menggunting gambar dari majalah/Ko­ran/buku bekas. Ajarilah anak untuk me­nyusun dan menempelkan gambar terse­but pada kertas, sehingga membentuk suatu urutan cerita.

5. Melatih anak belajar menjahit. Tempel­kan sebuah gambar pada karton. Luba­ngi karton tersebut dengan sebuah paku disekeliling gambar tersebut. Ambillah ta­li sepatu/raffia yang salah satu ujung­nya telah disimpulkan. Masukkan ujung lainnya kedalam lubang-lubang tersebut menyerupai gerakan jahitan. mintalah anak untuk menirukannya.

6. Mintalah anak menggambar dan menu­lis. Tunjukkan kepada anak cara mem­bu­at garis dan bulatan menjadi gambar rumah, tonggak, matahari, bulan dan se­ba­gainya. Tunjukkan pula cara menulis huruf dan angka, serta menulis nama­nya. Latihlah ia agar sedikit demi sedikit dapat menggambar dan menulis.

7. Melatih anak mengenal huruf dan angka. Untuk membantu anak mengenal huruf dan angka, buatlah potongan-potongan karton sebesar kartu. Tuliskan angka 1 sampai 10 dan huruf A, B, C dan sete­rus­nya pada potongan-potongan karton tersebut. Tunjukkanlah kartu tersebut sa­tu per satu, dan ajarkan cara menyebut­nya. Mintalah kepadanya untuk mencari dan menemukan tulisan yang sama di majalah/Koran/buku. Latihlah anak, sam­pai ia mengenal semua huruf dan ang­ka dengan baik.

8. Melatih anak mengenal bentuk dan war­na. Sediakan kertas berwarna, karton, gun­ting dan lem. Guntinglah kertas ber­warna menjadi berbagai bentuk, missal­nya segi tiga, segi empat, lingkaran dan sebagainya. Bicarakanlah dengan anak me­ngenai perbedaan bentuk dan warna, serta tunjukkan cara membuat gambar temple. Mintalah anak menempelkan ben­tuk berwarna tersebut pada karton.

9. Memberi kesempatan kepada anak untuk menceritakan tentang dirinya, dan me­nge­­tahui urutan cerita. Buatlah anak agar ia mau menceritakan kejadian yang di­­a­laminya dan apa yang dilihatnya. Ban­­tulah anak dengan lebih dahulu men­ceritakannya, kemudian mintalah ia melanjutkannya menurut urutannya.

10. Melatih anak untuk mengenal per­ban­di­ngan. Ajarkan kepada anak memban­ding­kan sifat benda, misalnya lebih pan­jang, lebih pendek, lebih besar, lebih mu­da dan sebagainya.

11. Mengajari anak mengenal lawan kata. Se­butkan beberapa kata yang biasa di­pa­kai dalam percakapan sehari-hari, mis­sal­nya: panas, panjang, luas dan seba­gai­nya. Mintalah anak menyebutkan la­wan katanya.

12. Membantu anak belajar mandi dan me­nge­ringkan tubuhnya. Ajari anak cara man­di sendiri dengan sabun, membilas tubuh, dan mengeringkan dengan han­duk.

13. Mengajak anak mengikuti kegiatan me­ma­sak, dan memberi kesempatan untuk bertanya. Ajaklah anak untuk membantu memasak di dapur. Berilah ia pekerjaan yang mudah dan tidak berbahaya, seperti menimbang, mengaduk, membubuhkan gula dan sebagainya. Bicarakanlah apa yang sedang dikerjakan bersama, dan be­ri kesempatan kepada anak untuk ber­tanya.

14. Melatih anak untuk bisa mengatasi kese­di­han dan kekecewaan. Bujuklah dan te­nangkanlah anak ketika ia menangis atau kecewa dengan cara membelainya dan berbicara kepadanya dengan lembut mengenai apa yang dirasakannya.

15. Membantu anak mengenal sopan santun, berterimakasih, mencium tangan dan se­bagainya. Ajarkanlah dan tunjukkanlah kepada anak sikap sopan santun, mi­sal­nya menghormati orang yang lebih tua, mengucapkan terimakasih, mencium ta­ngan, berdo’a dan sebagainya.

I. Kelompok Umur 4 – 5 tahun

a. Kemampuan perkembangan yang ha­rus dicapai anak sampai anak sesaat se­belum berumur 5 tahun:

1. Gerak kasar

Melompat dengan satu kaki.

2. Gerak Halus

Mengancingkan kancing baju melalui lo­bang kancing.

3. Bicara, bahasa dan kecerdasan

Bercerita seperti rata-rata anak seba­ya­nya

4. Bergaul dan mandiri

Mencuci dan mengeringkan tangan tan­pa dibantu.

b. Stimulasi perkembangan yang perlu diberikan:

1. Memberi kesempatan kepada anak untuk melakukan permaianan yang memer­lu­kan ketangkasan dan kelincahan. Buat­lah agar anak mau bermain dengan bola, berlari, melompat, berayun, memanjat dan sebagainya. Berilah ia kesempatan un­tuk untuk bermain dengan teman-temannya dan mengikuti pertandingan seperti lomba lari, lomba karung, main engklek dan sebagainya.

2. Melatih anak belajar berhitung. Sedia­kan kartu angka 1 sampai 10 yang dibu­at sendiri dari potongan karton. Sedia­kan pula segenggam biji jagung atau kacang. Mintalah anak menghitung biji-bijian itu sejumlah angka yang ditun­juk­kan pada tiap karton, dan meletakkannya diatas kartu yang cocok.

3. Membantu anak belajar menggambar. Ke­tika anak sedang menggambar, min­talah ia untuk melengkapi gambarnya, mi­salnya: menggambar orang dengan bajunya, menggambar rumah dengan po­hon., pagar, bunga, matahari dan se­ba­gainya.

4. Membantu anak mengerti arti separuh dan satu. Tunjukkanlah cara membagi kue, kertas dan lainnay menjadi 2 bagian yang sama. Kemudian tunjukkan pula bahwa bila kedua bagian tersebut disa­tu­kan kembali akan menjadi satu kesatan yang utuh.

5. Melatih anak berkebun. Tanamlah benih kacang, jagung atau biji-bijian lain pada kaleng bekas atau pot berisi tanah. Mintalah anak melakukannya, dan me­nyi­ramnya setiap hari. Ajaklah ia memperhatikan pertumbuhan tanaman itu dari hari ke hari, dan bicarakanlah mengenai bagaiaman tanaman, binatang, dan anak-anak tumbuh.

6. Membantu anak belajar mengingat. Le­takkan 3-4 macam benda (misalnya kan­cing, kelereng, bunga, cendok dan lain­nya) dihadapan anak, dan mintalah ia me­nyebutkan nama benda satu per satu. Kemudian ajaklah anak memejamkan ma­tanya. Pada saat itu ambil satu ma­cam benda dan sembunyikan. Apabila anak sudah mampu mengingat-ingat da­lam jumlah sedikit, tambahlah macam benda yang disembunyikan.

7. Melatih anak untuk mengenal tulisan sederhana. Tulislah nama-nama benda yang telah diketahui anak pada secarik kertas kecil dan tempelkan masing-masing tulisan pada benda yang cocok dengan tulisan tersebut. Mintalah anak membaca tulisan dengan menyebut nama benda yang telah diketahuinya.

8. Menimbulkan minat bacaa pada anak. Ajaklah anak sering-sering melihat bu­ku, majalah, terutama bacaan untuk anak. Bacakan bacaan tersebut dan bica­ra­kan bersama mengenai ceritanya. Usa­hakan agar anak sering melihat orang sedang membaca.

9. Memberikan kesempatan kepada anak untuk membetulkan kelalaian orang lain. Buatlah kesalahan dengan sengaja dan berilah kesempatan kepada anak untuk membetulkan kesalahan tersebut, mi­sal­nya: memberikan baju kepada anak sam­bil berkata: “Ini sepatumu”. Anak akan senang dapat “mengajari” orang tua.

10. Melatih anak mengenal musim. Cerita­kan kepada anak apa yang terjadi pada musm hujan dan pada musim kemarau, bagaimana pengaruhnya kepada alam sekitarnya. Pakailah bahasa yang seder­ha­na dengan contoh-contoh yang mudah dimengerti.

11. Membiasakan anak membantu menger­ja­kan pekerjaan rumah tangga. Ajaklah anak membantu pekerjaan rumah tangga yang ringan dan berikanlah tugas rutin kepada anak. Tunjukkanlah cara me­nger­jakan pekerjaan rutin tersebut dan bagaimana membantu pekerjaan rumah tangga. Misalnya: membereskan tempat tidurnya, menyimpan kembali mainnya, menaruh pakaiannya ditempat cucian., membantu menyapu, mengelap dan se­bagainya. Pujilah setiap kali anak selesai melakukan tugasnya.

12. Membantu anak belajar mengikuti pe­rin­tah. Ajarkan kepada anak untuk belajar mengikuti perintah dalam bentuk per­ma­inan. Misalnya: “berjalan tiga langkah”, “Berjalan Jinjit lima langkah”, dan seba­gainya.

13. Melatih kemandirian anak. Berlah ke­sem­patan kepada anak untuk berkunjung ke rumah teman/tetangganya terdekat atau saudara tanpa ditemani. Tanyakan mengenai kunjungannya tersebut.

14. Mengajak anak bermain dengan kreatif. Undanglah 3 atau 3 oang teman bermain anak, ajarkanlah permainan pasar-pa­sa­ran. Kumpulkan bersama benda yang ada di sekitarnya, buatlah uang-uangan dari potongan kertasuntuk uang kertas, dan kancing atau tutup botol untuk uang logamnya. Tunjuklah seorang anak men­ja­di pemilik took dan lainnya sebagai pembeli. Ajarkan pula bagaimana mena­war harga, membungkus barang, me­ngem­balikan uang dan sebagainya. Beri­lah kesempatan kepada yang lainnya, secara bergantian sebagai penjual dan pembeli.

J. Kelompok Umur 5 – 6 tahun

a. Kemampuan perkembangan yang ha­rus dicapai anak sesaat sebelum beru­mur 6 tahun:

1. Gerak kasar

Menangkap bola sebesar bola kasti dari jarak 1 meter.

2. Gerak Halus

Meniru membuat gambar segi empat.

3. Bicara, bahasa dan kecerdasan

Mengenal angka dan huruf, serta menghitung 1-10.

4. Bergaul dan mandiri

Berpakaian sendiri tanpa dibantu.

b. Stimulasi perkembangan yang perlu diberikan:

1. Melatih naik sepeda. Ajarilah anak naik sepeda. Beritahukan pula hal-hal yang berhubungan dengan keamanannya. Bila ia sudah pandai mengendarai sepeda dan mematuhi peraturan untuk keamanan­nya, berilah kesempatan untuk bermain sepeda lebih jauh dari rumah.

2. Melatih anak terampil dan kreatif mem­buat sesuatu, misalnya dengan melait anak membentuk lilin/tanah liat menjadi suatu bentuk. Bantulah ketika anak mmembuat binatang, alat rumah tangga dan lain-lain. Bicaralah mengenai apa yang dibuatnya. Pujilah hasil karyanya, dan letakkan di tempat khusus yang terlihat.

3. Melatih bertukang. Tunjukkanlah anaka menggunakan palu, gergaji dan paku. Sediakan pula potongan papan/kayu, tutup botol, karton, dan sebagainya. Aja­rilah anak untuk melakukannya dengan aman, dan awasilah ketika melakukan kegiatan ini.

4. Mengajari menganal hari, minggu dan bu­lan. Sediakanlah sebuah kalender yang tidak terpakai dan sebuah pen­sil/bolpoin. Bersama dengan anak, tan­dai­lah tanggal-tanggal penting dan hi­tunglah jumlah harinya untuk sampai pada tanggal tersebut serta sebutkan pula nama hari satu persatu

5. Melatih mengetahui waktu. Buatlah jam mainan dari kertas/karton, lengkap de­ngan jarum penunjuk panjang dan pen­dek. Bersama dengan anak, letakkan jarum penunjuk itu pada jam yang ber­arti bagi anak, misalnya: jarum menun­juk pada jam 4 yang berarti waktu man­di sore. Mulailah dengan waktu yang mudah.

6. Mengajari mengukur dengan penggaris. Bila anak sudah dapat membaca angka, ajarkanlah cara mengukur dengan peng­garis. Bantulah anak ketika ia mengukur panjang dan lebar buku, kotak korek api dan lain-lain. Cacatlah hasil pengukuran itu dan bicarakanlah bersama mana yang lebih panjang atau mana yang lebih lebar.

7. Mengajak belajar memasak. Ajarkan ke­pa­da anak sebuah resep masakan sederhana, misalnya; membuat pisang goring tepung. Bicarakanlah mengenai takaran bahan-bahan adonan, mencam­pur dan mengduk adonan tepung, me­mo­tong pisang dan menggorengnya. Setelah memasak, ajaklah anak mencuci abrang-barang yang kotor.

8. Melatih anak menjawab pertanyaan “mengapa”. Tanyakan kepada anak per­tanyaan-pertanyaan dengan “mengapa”, misalnya: “Mengapa rumah mempunyai atap?”, “mengapa menangis?”, dan lain-lain.

9. Mengjari untuk memahami pengertian sama dan berbeda. Bicarakanlah menge­nai persamaan dan perbedaan suatu ben­da dan bantulah anak mangenal benda-benda yang serupa dan yang berbeda, misalnya: persamaan dandang dan panci, perbedaan pisau dan sendok, dan sebagainya.

10. Mengajari untuk mengenal tanda-tanda atau symbol/lambang. Tunjukkanlh ke­pada anak tanda-tanda atau sym­bol/lambang yang terdapat disekitarnya, misalnya: gambar pada uang logam, tanda-tanda lalu lintas, symbol pada masjid dan sebagainya dan jelaskan pula artinya.

11. Melatih untuk mengenal peraturan dan mematuhinya. Ajaklah anak mengikuti pertemuan keluarga dan ikut sertakan pula ia dalam membuat rencan kegiatan keluarga dan perturan yang harus dipa­tuhi oleh seluruh anggota keluarga, mi­salnya: rencan rekreasi minggu depan, peraturan mencuci tangan sebelum ma­kan, makan pagi sebelum berangkat ke sekolah, dan sebagainya. Ajarkan ke­pada anak untuk mematuhi peraturan-peraturan baik di rumah maupun di sekolah.

12. Melatih untuk bercakap-cakap, bergaul dan bersahabat dengan teman sebaya­nya. Dengarkanlah apa yang dikatan anak dan biasakan agar anak mende­ngarkan apa yang dikatakan orang lain kepadanya. Ajarkan pula kepadanya un­tuk menggunakan kata-kata yang tepat dalam menyampaikan maksud dan kei­nginannya, bukan dengan mendorong atau memukul. Bantulah apabila ia menemukan masalah.

Selasa, 20 April 2010

Nama-nama bayi2

Diposting oleh Unknown di 01.48 0 komentar
Halo ibu
Bapak
masih kebingungan cari-cari nama yang bagus buat si kecil? jangan salah loh bu, bapak. Nama itu kan do'a. barang siapa memberi nama anaknya dengan nama yang baik, maka dia telah didoakan sepanjang masa oleh kedua orang tuanya tersebut dengan nama yang mengandung kebaikan tersebut. Dan begitu juga sebaliknya. Ya kan bu?
Nah, disini saya ada hadiah nih buat semuanya yang masih mencari nama-nama indah buat sang buah hati
langsung aja ya, klik disini

gak usah ragu. gak usah takut. insyaalloh nama yang ada mengandung keberkahan. Selamat berbahagia!

Jumat, 09 April 2010

Nama-nama bayi

Diposting oleh Unknown di 19.40 0 komentar
Pagi bu? seneng ya yang baru punya momongan? atau sudah lahir si kecil.



Tapi ...sudah punya namakah dia? Nah, disini saya akan memberi satu aplikasi sederhana buat menentukan nama si kecil. Lengkap dengan artinya loh bu. langsung aja ya. Namanya Generator nama. Untuk lebih jelasnya langsung aja deh download disini

selamat menentukan nama si kecil ya bu

Kamis, 18 Februari 2010

Memilih busana untuk Ibu hamil

Diposting oleh Unknown di 19.17 0 komentar
Hamil memang menyenangkan. Bagaimana tidak? dalam hitungan bulan berarti akan merubah status sosialnya dari seorang wanita menjadi bunda. Indah bukan untuk membayangkan bagaimana asiknya bercanda dengan si kecil di sore hari diteras rumah disinari temaram cahaya mentari yang sedang menuju peraduannya? Namun, di satu sisi kehamilan juga membawa pengaruh tersendiri. Karena porsi badan membengkak, maka diperlukan juga busana yang lebih nyaman. selain untuk kenyamanan si ibu, hal ini juga akan sedikit banyak berpengaruh kepada perkembangan si kecil dalam kandungan.
Nah, disini kita kan mencoba memberikan tips bagaimana berbusana yang baik untuk ibu hamil, selanjutnya? yuk marih....
Siapa bilang wanita hamil tidak bisa tampil gaya? Dengan perut yang semakin membesar, justru tampilan wanita berbadan dua semakin seksi. Meski begitu, biar nyaman, ada beberapa langkah yang harus diperhatikan saat Anda memilih busana hamil. Berikut tipsnya :

Pilih busana hamil yang modelnya tetap up to date. Hamil, bukan berarti Anda tidak bisa mengikuti trend bukan? Dengan begitu penampilan Anda akan tetap terlihat gaya.

1. Sebaiknya pilih ukuran busana yang bisa disesuaikan dengan bentuk tubuh yang akan semakin membesar. Model dengan karet di bagian dada serta ikatan tali yang bisa disesuaikan dengan ukuruan tubuh, bisa menjadi pilihan yang tepat. Alhasil, Anda bisa nyaman saat mengenakannya.

2. Model busana yang tidak rumit alias simple sebaiknya menjadi prioritas bagi ibu hamil. Mengapa? Selain membuat nyaman, busana dengan model simple juga akan lebih mudah dipermak. Dengan begitu, Anda pun akan lebih efisien karena tidak perlu mengeluarkan uang setelah melahirkan. Toh, lebih baik uang Anda digunakan untuk keperluan sang bayi bukan?

3. Karena metabolisme wanita hamil lebih tinggi dari pada biasanya, maka tubuh anda akan terasa lebih hangat. Dengan begitu pilihlah bahan bahan katun yang tipis, bahan tenunan yang membuat Anda merasa sejuk.

4. Setelah memiliki busana hamil yang tepat, jangan lupa untuk membeli celana atau rok sebagai padanan yang pas. Jika kehamilan Anda telah memasuki trimester kedua, berarti badan Anda semakin membesar. Untuk itu, gunakan celana khusus wanita hamil yang telah dirancang secara khusus karena menggunakan karet dan memiliki kantung untuk perut.

5. Selain celana atau rok, Anda juga bisa menggunakan legging atau stoking. Namun, yang perlu diingat gunakan yang setinggi lutut dari pada yang sampai pinggang. Hindari stoking yang memiliki pengikat karet keras dibagian ujungnya.

Selasa, 16 Februari 2010

Perawatan Gigi Pada Balita

Diposting oleh Unknown di 20.29 0 komentar
Duh senangnya akhirnya anak ibu tumbuh gigi. Sekarang dia pasti sudah ingin mencoba keampuhan giginya. Apa saja pasti bakalan ia taklukkan dengan giginya. Buah segar, biskuit, bahkan kemarin tetangga saya anaknya menggigit rokok ayahnya gara-gara ayahnya lupa meletakkan rokok di tempat bermain si kecil. Hasilnya, si kecil teriak-teriak karena rasa pahit yang tertinggal di mulutnya.
Nah, bagaimana cara merawat gigi si kecil?
Pada anak-anak, perawatan yang tidak benar dapat menyebabkan gigi si kecil pada usia dini sudah terkena karies, yaitu gigi gompal dan berwarna kehitaman.Hal ini terutama paling banyak disebabkan oleh kebiasaan buruk, seperti misalnya, minum susu botol sampai tertidur, sering mengemut makanan didalam mulut, terlalu banyak mengkonsumsi permen, coklat dan kue2 manis, atau orang tua yang kurang memperhatikan kebiasaan menyikat gigi pada anak2nya. Anggapan bahwa gigi pada anak2 hanya bersifat sementara karena toh nantinya akan diganti gigi tetap adalah anggapan yang tidak tepat. Membantu menjaga kebersihan mulut pada anak sejak dini amatlah penting. Anak2 dengan kondisi kesehatan gigi yang tidak baik akan mengurangi nafsu makan pada anak karena tidak dapat mengunyah dengan baik, sehingga berefek pada gizi yang menurun. Perlu juga diingat bahwa infeksi pada gigi dapat menyebabkan infeksi ditempat atau bagian/organ tubuh lainnya (mata, ginjal, hati, tonsil, jantung dsb) yang disebut sebagai fokal infeksi karena kuman dari gigi tsb ikut bersama peredaran darah bersarang di organ tubuh lain. Selain itu gigi susu adalah penuntun tumbuhnya gigi tetap. Bila gigi susu tanggal sebelum waktunya atau mengalami kerusakan yang cukup serius, gigi tetap akan kehilangan arah dalam pertumbuhannya, sehingga gigi tetap tumbuh tidak teratur (berjejal).
Nah, ayo sama-sama kita ajarkan cara merawat gigi yang benar sejak dini pad si kecil

Selasa, 09 Februari 2010

Waspadai Retina Bayi Prematur

Diposting oleh Unknown di 00.09 0 komentar
Foto: Ist
BAYI prematur rentan akan berbagai penyakit sehingga perlu penanganan khusus. Salah satu penyakit yang rentan terjadi pada bayi prematur adalah Retinophaty of Prematurity (ROP). Penyakit ini juga menjadi penyebab kebutaan anak di negara maju dan beberapa negara berkembang.

ROP pada bayi prematur dapat disertai gangguan penglihatan minimal atau adanya pertumbuhan pembuluh darah abnormal di retina yang pada akhirnya dapat mengakibatkan ablasio retina.

Risiko ROP

Semakin muda dan kecil bayi yang hidup, semakin besar pula risiko ROP bayi tersebut. Bayi prematur kurang dari 32 minggu atau berat badan kurang dari 1.500 gram berisiko tinggi mengalami ROP.

Beberapa pemicu yang menyebabkan munculnya ROP di antaranya adalah pemberian oksigen yang kurang tepat (berlebihan).

Menyerang Lebih Banyak Bayi Laki-laki

Bayi laki-laki lebih berisiko terkena ROP dibandingkan bayi perempuan. Penyebabnya memang belum diketahui pasti, dugaan ini muncul karena banyaknya pasien bayi laki-laki yang sering terjangkit penyakit ini.

Pada bayi prematur, pertumbuhan di daerah retina mata memang belum sempurna dan harus diamati terus pertumbuhannya. Oleh karena itu, empat minggu setelah kelahiran harus dilakukan skrining. Dengan adanya skrining pada bayi prematur maka ROP dapat dicegah dengan pendeteksian sedini mungkin. Penanganan lebih awal juga bisa lebih maksimal.

Deteksi Dini

ROP memang tidak langsung menyebabkan kebutaan. Biasanya setelah bayi berusia tertentu penglihatannya akan berkurang, hingga lama-lama tidak bisa melihat sama sekali. Inilah mengapa pendektesian dini dan pencegahan yang berlangsung lama perlu dilakukan sampai buah hati Anda sudah melewati masa kanak-kanak.

Insiden ROP tidak ada hubungannya dengan pemakaian inkubator selama di rumah sakit. Begitupun dengan efek samping inkubator yang hampir tidak ada.
(Mom& Kiddie//tty)

Perawatan Bayi Prematur di Rumah

Diposting oleh Unknown di 00.01 0 komentar

Bayi prematur memerlukan perawatan lebih intensif daripada bayi yang lahir cukup bulan.

Kebutuhan paling mendasar bayi prematur adalah kehangatan yang stabil seperti ketika masih di dalam rahim. Untuk itulah, saat baru lahir, kebanyakan bayi prematur memerlukan perawatan di neonatal intensive care unit (NICU) atau unit perawatan intensif neonatus. NICU dengan inkubator dan radiant warmer-nya mampu menciptakan lingkungan nyaman bagi pertumbuhan bayi. Jangka waktu kebutuhan bayi prematur berada di ruang NICU tidak bisa disamaratakan seluruhnya. Hal ini perlu observasi mendalam terhadap kondisi bayi yang mungkin berbeda-beda. Selain itu, tentu saja bayi prematur membutuhkan asupan nutrisi sesuai usianya yang lahir belum cukup bulan.

Sebelum bayi prematur diputuskan boleh pulang, diperlukan suatu pendekatan multidisiplin dari para dokter sesuai permasalahan yang ada padanya. Misalnya dengan melihat beberapa patokan dasar berikut:

1. Temperatur tubuh bayi dinyatakan stabil ketika sudah keluar dari inkubator yang biasanya kemampuan ini dimiliki bayi dengan usia kandungan 34 minggu atau berat badan sekitar 2.000 gram;

2. Bayi sudah dapat minum atau mengisap dengan baik untuk mencapai kenaikan BB sekitar 20-30 gram per hari;

3. Bayi sudah tidak lagi mendapat pengobatan secara intensif dan tidak memerlukan pengawasan di rumah sakit;

4. Bayi tidak mengalami perubahan berarti dalam pengobatan atau pemberian oksigen tambahan menjelang pulang.

Bila berdasarkan observasi itu bayi sudah memenuhi syarat, maka ia sudah boleh dibawa pulang.

YANG HARUS DILAKUKAN ORANG TUA

* Belajar perawatan khusus

Mau tidak mau, ketika bayi pulang ke rumah, orang tua harus belajar merawat karena bayi prematur memerlukan perhatian khusus yang berbeda dari bayi-bayi pada umumnya. Seharusnya, orang tua belajar tentang pemberian oksigen, monitor apnea (terhentinya pernapasan), dan resusitasi kardiovaskular. Banyak rumah sakit yang baru mengizinkan bayi pulang ke rumah bila sudah yakin kalau orang tua dapat melakukannya dengan baik. Bila tidak, rumah sakit akan menundanya karena orang tua tidak bisa memenuhi kebutuhan dasar bayinya dan mengetahui cara pengenalan masalah yang mungkin muncul setelah bayi dipulangkan.

* Memberikan ASI

Berikan ASI kepada bayi prematur karena ASI memberi efek perlindungan terhadap infeksi. ASI juga merupakan makanan yang paling steril untuk bayi dibandingkan susu formula yang harus disendok dan dicampur dengan air di dalam botol yang sangat mungkin kesterilannya terganggu. Sementara, perlindungan dari infeksi sangat penting bagi bayi prematur karena banyak organ tubuhnya belum berfungsi sempurna.

Berikan ASI setiap 2-3 jam atau mengikuti kemauan bayi. Jangan takut ASI habis karena produksi ASI mengikuti prinsip supply and demand sehingga kantung ASI tidak akan pernah kosong. Misalnya, bila bayi mengisap ASI sebanyak 90 ml, maka ASI baru yang akan diproduksi pun jumlahnya 90 ml. Bila yang diisap 100 ml maka yang diproduksi kemudian adalah 100 ml, begitu seterusnya.

Pengaturan ini memerlukan kecermatan karena fungsi pencernaan dan ginjal bayi prematur masih belum sempurna, selain karena penguapan cairan dari tubuhnya banyak tetapi kemampuan mengisap dan menelannya belum sempurna. Jika ia belum kuat mengisap, ASI harus diberikan lewat pipet.

Terlepas dari itu, bayi yang mendapat ASI memiliki skor perkembangan yang lebih baik ketika usianya mencapai 18 bulan dibandingkan dengan bayi yang hanya mendapat susu formula.

Memang, ASI adalah makanan utama bagi bayi baru lahir. Namun beberapa ibu mengalami gangguan produksi ASI. Sebenarnya hal ini bisa diatasi dengan melakukan konsultasi di klinik-klinik laktasi yang ada di rumah sakit.

* Memberikan susu formula yang tepat

Dalam keadaan terpaksa, jika payudara ibu tetap tidak bisa mengeluarkan ASI, maka ibu bisa memberikan susu formula khusus bayi prematur, bukan susu formula biasa. Hal ini untuk menyesuaikan dengan kondisi tubuh bayi yang masih belum sempurna.

Pemberian susu formula harus dikonsultasikan pada dokter karena pemberiannya harus berdasarkan observasi yang cermat. Intinya, jangan sembarangan memberikan susu formula kepada bayi prematur karena bisa membahayakan tubuhnya. Biasanya baru di usia koreksi 12 bulan bayi prematur boleh diberikan susu formula biasa. Namun bagi bayi dengan BB lahir sangat kecil atau pascasakit berat pemberian susu formula khusus dapat berlangsung lebih lama sampai si bayi mencapai berat yang sesuai dengan usia koreksi.

Pastikan orang tua tahu cara memberikan makan-minum, menghitung kecukupan kalori, kecukupan cairan, dan pemberian suplemen vitamin serta mineral. Misalnya, kebutuhan kalori saat di rumah minimal 100 kkal/kg berat badan/hari, maka bayi harus mendapatkan kalori yang sesuai dari ASI atau susu formula khusus bayi prematur. Bila bayi mendapat susu formula biasa, ia berisiko muntah atau diare yang dapat menyebabkan dehidrasi. Bila demikian yang terjadi maka segera bawa ia ke dokter untuk tindakan lebih lanjut. Untuk itulah, orang tua diharapkan terus melakukan kontak dengan dokter dan meminta nasihatnya sehingga penanganan secara tepat bisa segera dilakukan atau mungkin pengobatan segera dihentikan bila pertumbuhan bayi sudah dianggap normal.

* Tahu waktu pemberian makanan semipadat

Pemberian makan harus dilakukan di saat yang benar-benar diperbolehkan. Umumnya, makanan semipadat baru dapat diberikan setelah bayi berusia 4 bulan usia koreksi. Usia koreksi adalah usia lahir yang dikurangi dengan selisih usia prematur. Misalnya, normalnya bayi lahir di usia kandungan 40 minggu tetapi dia lahir prematur di usia kandungan 35 minggu. Ada selisih 5 minggu untuk mencapai kelahiran normal. Bila mengikuti usia lahir sebenarnya bayi sudah berusia 16 minggu maka usia koreksinya adalah 16 minggu dikurangi 5 minggu = 11 minggu. Jadi, perlu hati-hati dalam menentukannya. Jika usia lahirnya 5 bulan maka bayi belum boleh diberi makan karena usia koreksinya mungkin belum mencapai 4 bulan. Usia koreksi berlaku hingga 2 tahun pertama. Setelah 2 tahun, grafik pertumbuhannya disamakan seperti bayi lain.

* Memberikan imunisasi

Lain hal dengan imunisasi. Imunisasi harus dilakukan berdasarkan usia kelahiran, bukan usia koreksi. Dosisnya pun sama seperti bayi cukup bulan. Tetapi pemberian vaksin hepatitis B sebaiknya ditunda sampai BB bayi mencapai minimal 2.000 gram. Dianjurkan bayi prematur menggunakan vaksin difteri aselular yang lebih kecil kemungkinan menimbulkan demam, bengkak, atau kulit kemerahan walau harganya masih relatif mahal.

* Menyiapkan situasi rumah

Yang perlu diperhatikan saat bayi pulang ke rumah adalah peralihan suasana dari NICU dan ruang perawatan di rumah sakit yang sibuk dengan suasana rumah yang mungkin lebih tenang. Untuk itu bayi butuh adaptasi yang agak lama untuk melakukan penyesuaian. Dianjurkan, setibanya di rumah pasang musik riang agak keras dan lampu yang terang, kemudian secara perlahan volume suara dikecilkan dan cahaya diredupkan. Tujuannya agar bayi tidak merasakan perbedaan yang terlalu mencolok saat kepindahannya.

* Memungkinkan waktu tidur lebih lama

Orang tua pun perlu memberikan kesempatan pada bayi prematur untuk tidur sepuasnya karena dia butuh waktu tidur lebih lama daripada bayi-bayi yang cukup bulan. Mungkin dalam sehari bayi prematur harus tidur minimal 18 jam. Kebutuhan ini sangat penting mengingat pertumbuhan fisik terjadi sangat pesat pada saat bayi sedang tidur. Bila kebutuhan ini tidak tercukupi mungkin akan berpengaruh terhadap pertumbuhan fisiknya.

Namun, kita pun perlu memahami kalau bayi prematur harus lebih sering minum. Jadi, periode tidurnya akan lebih pendek karena sebentar-sebentar dia merengek minta susu. Untuk itu, kita harus siap. Berada di dekat bayi pada jam-jam minumnya adalah tindakan yang sangat baik sehingga bayi bisa segera terpenuhi kebutuhannya tanpa harus rewel berkepanjangan sehingga sulit tidur kembali.

Walaupun angka kejadian suddent infant death syndrome (SIDS) di Indonesia tidak terlalu menonjol, sebaiknya posisi tidur diawasi agar tetap dalam keadaan aman. Perhatikan juga jalan napasnya, jangan sampai tersumbat oleh bantal-guling, selimut, atau berada dalam posisi tengkurap.

RISIKO PADA BAYI PREMATUR

Prematur adalah kelahiran bayi pada saat masa kehamilan kurang dari 259 hari dihitung dari hari terakhir haid ibu. Setiap tahun, sekitar 10-15% bayi lahir prematur atau sebelum waktunya. Umumnya bayi yang lahir prematur akan memiliki banyak problem pascalahir. Dengan demikian, "Bayi prematur memerlukan perawatan lebih intensif dibandingkan bayi yang lahir normal atau cukup bulan," kata Rudy.

Rudy mencatat, bayi prematur yang masa di kandungannya hanya 36-37 minggu memunyai angka kematian 5 kali lebih tinggi daripada bayi cukup bulan. Sedangkan bayi yang usia kandungannya hanya/di bawah 32 minggu maka angka kematiannya lebih tinggi lagi, yaitu 45 kali lebih tinggi daripada bayi cukup bulan. Hal ini disebabkan banyak organ tubuh bayi yang belum berkembang sempurna sehingga banyak sekali gangguan yang terjadi di dalamnya. "Semakin cepat kelahiran berarti semakin muda masa kehamilan dan semakin muda organ tubuh bayi."

BERBAGAI KEMUNGKINAN GANGGUAN

Menurut Rudy, di masa awal, bayi prematur mengalami pertumbuhan yang sangat cepat (catch-up growth). Pertumbuhan cepat yang pertama kali dapat dilihat adalah pada lingkar kepala, kemudian baru berat badan (BB) dan panjang badan (PB). Pertumbuhan cepat ini berlangsung sampai usia 3 tahun.

Bayi prematur dengan BB lahir kurang menurut usia kehamilan atau intrauterine growth retardation dan bayi prematur dengan gangguan pertumbuhan saat catch-up growth berisiko tinggi untuk mengalami gangguan tumbuh kembang atau menderita masalah kesehatan lain dibandingkan dengan bayi yang masa pertumbuhan cepatnya dilalui dengan normal.

Ada beberapa cara skrining yang digunakan seperti denver prescreening developmental questonnaire, denver developmental screening test, dan gessel screening inventory. Namun tes ini tidak dapat menggantikan pemeriksaan fisik dan neurologis. Bila terdapat masalah atau gangguan dalam perkembangan sebaiknya bayi dikonsultasikan pada dokter ahli perkembangan.

Dengan kondisi organ tubuh yang belum sempurna, bayi prematur berisiko tinggi terhadap sejumlah penyakit pascalahir, antara lain:

1. Hipoksia perinatal (kekurangan oksigen)

Umumnya gangguan telah dimulai sejak di kandungan, misalnya gawat janin atau stres janin saat proses kelahirannya, yang membuat bayi mengalami asfiksia (kegagalan bernapas spontan dan teratur pada menit-menit pertama setelah lahir). Biasanya, dokter akan melakukan resusitasi (usaha bernapas kembali dengan pernapasan buatan atau pijat dan rangsang jantung) agar tak menimbulkan kerusakan organ, khususnya otak.

2. Masalah kardiovaskular

Masalah kardiovaskular adalah kelainan yang paling sering ditemui pada bayi prematur. Hal ini disebabkan belum menutupnya patent ductus arteriosus (PDA), yaitu saluran yang menghubungkan aorta dan arteri paru-paru kiri. Saluran/duktus ini mengalirkan darah keluar dari paru yang belum berfungsi dan ia tetap terbuka selama kehamilan. Saat masih dalam kandungan, pembuluh darah ini digunakan untuk bernapas. Ketika lahir, bayi akan bernapas secara normal, sehingga pembuluh darah itu akan menutup. Tapi karena gagal napas maka pembuluh darah ini tak menutup.

3. Mata juling

Strabismus atau mata juling biasa dialami bayi prematur. Dokter mata sebaiknya menilai keadaan mata, terutama bila strabismus menetap sampai usia lebih dari 9 bulan. Selain itu bila ditemukan gangguan pada retina atau retinopaty of prematurity (ROP), bayi harus diawasi lebih ketat.

4. Masalah neurologik

Kekurangan oksigen di dalam otak yang belum tumbuh sempurna pun seringkali menjadi gangguan. Masalahnya, pusat pernapasan ada di otak kecil sehingga sering terjadi gangguan pola pernapasan. Hal ini dapat menimbulkan perdarahan di otak. Penanganan harus dilakukan dengan sangat hati-hati mengingat saraf bayi belum sempurna. Setelah itu, perkembangan sejak lahir hingga balita harus diperhatikan secara cermat sehingga jika terjadi penyimpangan dapat cepat diperbaiki. Sangat baik bila bayi secara kontinyu diobservasi oleh ahli di klinik tumbuh kembang agar perkembangannya bisa sama dengan bayi normal.

5. Gangguan pendengaran

Bayi prematur juga berisiko mengalami gangguan pendengaran yang lebih tinggi. Uji pendengaran dengan brainstem auditory evoked potential dapat dilakukan setelah keadaan memungkinkan. WHO membuat batasan kehilangan pendengaran bila ada kekurangan pendengaran lebih dari 25 dB pada frekuensi 500, 1000 dan 2000 Hz pada salah satu telinga yang relatif lebih baik. Dengan definisi ini sekitar 5% bayi prematur yang lahir kurang dari 32 minggu masa kehamilan akan mengalami kehilangan pendengaran pada usia 5 tahun. Orang tua harus memperhatikan apabila ada tanda gangguan pendengaran secara dini.

6. Gangguan napas

Gangguan ini terjadi karena paru-paru belum matang sehingga kekurangan bahan surfaktan yang diproduksi oleh paru-paru. Surfaktan berfungsi mempertahankan mengembangnya alveoli atau gelembung paru. Kekurangan surfaktan ini membuat pertukaran udara menjadi tidak baik dan bayi akan mengalami sesak napas atau sindroma gangguan napas (SGN).

Tindakan yang diberikan biasanya tergantung pada derajat kematangan paru dan berat ringannya SGN, apakah dokter akan memakai alat bantu napas mekanik atau pemberian surfaktan eksternal. Sebenarnya, kekurangan surfaktan bisa diupayakan dengan menyuntikkan preparat steroid dosis tinggi pada ibu yang menghadapi persalinan prematur.

7. Kuning

Ketika lahir, sebagian besar bayi prematur mengalami kuning yang disebabkan fungsi hatinya belum sempurna. Kemungkinannya akan semakin besar bila saat hamil ibu menderita infeksi, khususnya infeksi plasenta. Tindakan untuk mengatasinya adalah dengan terapi

sinar biru, bila kasusnya berat sekali maka dilakukan transfusi tukar.

8. Cedera kedinginan

Masalah pengaturan suhu tubuh bayi pun terkadang belum sempurna sehingga bayi harus dimasukkan ke dalam inkubator. Tujuannya menghindari bayi dari kedinginan akibat suhu lingkungan yang terlalu rendah, terlalu tinggi, atau suhu yang naik turun karena dapat menyebabkan cedera dengan ciri-ciri kulitnya akan teraba keras pada tempat tertentu.

Selain dimasukkan ke dalam inkubator, ibu pun bisa melakukan gendong kanguru. Lepaskan seluruh pakaian bayi, lalu dekap di dada ibu langsung menyentuh kulit (skin to skin contact). Bayi akan merasa hangat. Lalu tutupi bagian belakang dan samping tubuhnya dengan selimut atau baju ibu.

Irfan Hasuki. Foto: Dok. nakita

Awasi Bayi Prematur

Diposting oleh Unknown di 00.00 0 komentar
Bayi prematur memerlukan perawatan lebih intensif daripada bayi yang lahir cukup bulan. Kenali dan pahami tumbuh kembang bayi premature serta pengasuhan dan perawatannya.


Bayi Prematur Berisiko Alami Gangguan Kejiwaan Saat Remaja
Anak-anak yang terlahir prematur memiliki indikasi untuk mengalami gangguan kejiwaan seperti rasa cemas, depresi, atau gangguan lainnya pada saat remaja dan usia dewasa awal

Terapi Pijat untuk Bayi Prematur
Menurut penelitian, bayi prematur mengalami kenaikan berat badan 20-47% per hari setelah dipijat 3 x 15 menit selama 10 hari.

Perawatan Kanguru untuk Bayi Prematur
Bayi prematur sangat rentan terhadap ancaman hipotermia. Fakta membuktikan bayi prematur maupun bayi cukup bulan yang lahir dengan berat badan rendah, terutama di bawah 2.000 gram, terancam kematian akibat hipotermia, asfiksia (kesulitan bernapas), dan in

Bayi Prematur Berisiko Tinggi Menderita Autisme
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa bayi prematur berisiko menderita autisme dua kali lebih tinggi dari pada bayi lahir normal. Dan bayi perempuan berisiko lima kali lebih tinggi dari bayi laki-laki.

Tahapan Perkembangan Bayi Prematur
Pemahaman yang baik akan tahapan perkembangan bayi prematur akan membantu orangtua me-manage ekspektasinya secara tepat.

Bayi Prematur, Rawan Alami Masalah Gigi
Dibandingkan bayi yang lahir cukup umur, bayi prematur memang cenderung memiliki banyak masalah, tak terkecuali pada giginya.

ASI untuk Bayi Prematurku
Bagi kebanyakan ibu memberikan ASI pada si kecil adalah momen yang sangat dinanti-nanti.

Dapatkah Bayiku Mengejar Ketinggalannya?
Banyak kekhawatiran yang menghinggapi benak orangtua yang memiliki bayi prematur.

Mengenali Masalah Umum pada Bayi Prematur
Setiap tahun, tercatat sekitar 10-15% bayi lahir prematur atau sebelum waktunya. Dan umumnya bayi yang lahir prematur akan memiliki banyak masalah setelah lahir.

Prematur dan Keterlambatan Berbahasa
Jika seorang anak lahir prematur, besar kemungkinan ia akan mengalami keterlambatan perkembangan menurut standar usia yang ditetapkan.

Senin, 08 Februari 2010

Bayi Prematur Terancam Kesulitan Beradaptasi

Diposting oleh Unknown di 23.57 0 komentar

Hampir dari setengah bayi yang dilahirkan secara prematur akan menghadapi masalah seperti ketidakmampuan dan kesulitan belajar dikemudian hari. 'The Epicure' melakukan studi atas 1.200 bayi yang dilahirkan sebelum 26 pekan dari 38 pekan yang seharusnya dilalui oleh seorang ibu dalam masa kehamilan.
Masih mereka, setelah setengah dari bayi prematur ini terancam terkena kesulitan belajar maka sepertinya diperkirakan memerlukan kacamata. Saat sang bayi prematur ini tumbuh dewasa, maka pada usia 6 tahun resiko ini akan mengalami kenaikan dua kali lipat.

Studi The Epicure didasari atas monitoring bayi yang dilahirkan di Inggris dan Irlandia pada tahun 1995 khususnya bayi yang dilahirkan sebelum kehamilan memasuki pekan ke-26. The Epicure menyatakan bahwa publikasi yang mereka berikan dengan tujuan agar para orangtua bisa mengerti masalah yang akan dihadapi oleh anak mereka yang dilahirkan secara prematur.

Untuk bayi laki-laki resiko terkena sejumlah masalah itu akan 2.4 kali lebih tinggi ketimbang bayi perempuan. Namun tim periset tidak menjelaskan apa yang menjadi penyebab ketidakmampuan dari resiko yang diterima oleh sang bayi prematur itu. Pemimpin riset, Neil Marlow, profesor University of Nottingham berharap para dokter dan orangtua bisa bersiap saat terjadinya bayi prematur.

Metode Kangguru Untuk Merawat Bayi Prematur

Diposting oleh Unknown di 23.56 0 komentar
METODE KANGURU UNTUK MERAWAT BAYI PREMATUR

Metode kanguru atau perawatan bayi lekat ditemukan sejak tahun 1983, sangat bermanfaat untuk merawat bayi yang lahir dengan berat badan rendah baik selama perawatan di rumah sakit ataupun di rumah.

Metode kanguru mampu memenuhi kebutuhan asasi bayi berat lahir rendah dengan menyediakan situasi dan kondisi yang mirip dengan rahim ibu, sehinggga memberi peluang untuk dapat beradaptasi baik dengan dunia luar.


KEUNTUNGAN YANG DI DAPAT DARI METODE KANGURU BAGI PERAWATAN BAYI :

-Meningkatkan hubungan emosi ibu – anak
-Menstabilkan suhu tubuh , denyut jantung , dan pernafasan bayi
-Meningkatkan pertumbuhan dan berat badan bayi dengan lebih baik
-Mengurangi strea pada ibu dan bayi
-Mengurangi lama menangis pada bayi
-Memperbaiki keadaan emosi ibu dan bayi
-Meningkatkan produksi asi
-Menurunkan resiko terinfeksi selama perawatan di rumah sakit
-Mempersingkat masa rawat di rumah sakit

APA SAJA KRITERIA BAYI UNTUK METODE KANGURU:

-Bayi dengan berat badan ≤ 2000 g
-Tidak ada kelainan atau penyakit yang menyertai
-Refleks dan kordinasi isap dan menelan yang baik
-Perkembangan selama di inkubator baik
-Kesiapan dan keikut sertaan orang tua, sangat mendukung dalam keberhasilan.

CARA MELAKUKAN METODE KANGURU:

-Beri bayi pakaian, topi , popok dan kaus kaki yang telah dihangatkan lebih dahulu

-Letakkan bayi di dada ibu, dengan posisi tegak langsung ke kulit ibu dan pastikan kepala bayi sudah terfiksasi pada dada ibu. Posisikan bayi dengan siku dan tungkai tertekuk , kepala dan dada bayi terletak di dada ibu dengan kepala agak sedikit mendongak.

-Dapat pula memeakai baju dengan ukuran lebih besar dari badan ibu , dan bayi diletakkan diantara payudara ibu, baju ditangkupkan, kemudian ibu memakai selendang yang dililitkan di perut ibu agar bayi tidak terjatuh.

-Bila baju ibu tidak dapat menyokong bayi , dapat digunakan handuk atau kain lebar yang elastik atau kantong yang dibuat sedemikian untuk menjaga tubuh bayi.

-Ibu dapat beraktivitas dengan bebas, dapat bebas bergerak walau berdiri , duduk , jalan, makan dan mengobrol. Pada waktu tidur , posisi ibu setengah duduk atau dengan jalan meletakkan beberapa bantal di belakang punggung ibu.

-Bila ibu perlu istirahat , dapat digantikan oleh ayah atau orang lain.

-Dalam pelaksanaannya perlu diperhatikan persiapan ibu, bayi, posisi bayi , pemantauan bayi , cara pamberian asi , dan kebersihan ibu dan bayi.

© Dr.SuriViana - - www.infoibu.com

Kamis, 28 Januari 2010

Kapan sebaiknya saya mulai memberikan makanan tambahan?

Diposting oleh Unknown di 00.17 0 komentar
Kebutuhan gizi bayi akan berubah sejalan dengan pertumbuhannya. Dan pada saatnya, ASI atau susu bayi saja tidak cukup membuat bayi kenyang. makanan padat, sistem pencernaan si kecil harus benar-benar “matang”.

Kemampuan bayi untuk makan makanan padat memang tidak sama. Sekalipun demikian, para ahli sepakat, umumnya kesiapan bayi untuk makan makanan padat pertamanya berkisar antara usia 6–8 bulan.Tapi, jangan mentang-mentang usia bayi sudah 6 bulan, lalu Ibu langsung “menjejalinya” dengan berbagai makanan padat. Ingat, ketika memperkenalkan makanan padat, sistem pencernaan si kecil harus benar-benar “matang”

Jadi tunggu saja tanda umum pemberian makanan tambahan dan biarkan bayi Ibu yang menunjukkan kapan waktunya untuk mulai.

Rencanakan rutinitas pemberian makanan tambahan

Dari ASI berganti ke makanan padat adalah perubahan besar bagi bayi dan Ibu. Sebagai Ibu baru yang belum berpengalaman tentu bertanya-tanya makanan apa yang harus diberikan dan kapan memberikannya.

Jangan bingung, Bu. Cari tahu tentang hal ini dari sahabat, kerabat, atau sesama ibu di Club Nutricia. Buat jadwal makan bayi tiap hari dengan menu yang sesuai. Lakukan pemberian makan secara bertahap, mulai dari sekali sehari dulu, untuk melihat apakah bayi Ibu bisa menikmatinya.

Saat bayi mulai asyik dengan makanan padatnya, frekuensi minum susunya mungkin jadi berkurang. Tapi, susu tetap penting diberikan. Jadi berikan susu di sela-sela waktu makan, baik dimunim sendiri atau diolah menjadi makanan selingan.

Makanan tambahan pertama

Makanan tambahan pertama yang diberikan pada bayi Ibu dengan makanan dengan tekstur yang lunak bahkan agak cair Cobalah dengan memberikan bubur susu (tepung beras dicmpur susu) atau sari buah (pisang, pepaya, atau jeruk manis). Biarkan bayi Ibu menyesuaikan diri dengan makanan pertamanya. Berikan selama beberapa hari sampai ia kenal betul dengan makanannya.

Jadi, jangan cemas bila bayi Ibu menyemburkan makanannya. Maklum, ia baru belajar makan dan belum terbiasa dengan tekstur dan rasa makanan baru. Lakukan perlahan dan bertahap. Jangan menyerah ya,Bu!

Untuk rincian rencana pemberian makanan bayi Ibu, lihatlah jadwal makan 7 hari kami.

Mencoba menu keluarga

Ketika bayi Ibu memasuki usia 1 tahun dan mulai bisa menerima berbagai jenis makanan padat, Ibu bisa mencoba memberinya menu keluarga . Selama tidak menambahkan gula dan garam, tentu aman bagi bayi. Gunakan blender atau cincang kasar makanannya bila ia sudah mulai bisa mengunyah.

Hal ini juga bisa menghemat energi Ibu, karena tidak perlu membuat menu sendiri untuk bayi. Berikan menu keluarga yang kira-kira bisa dimakan oleh bayi. Biarkan ia menikmati makanannya. Kalau perlu, latih ia makan di kursi makannya sendiri seperti anggota keluarga lainnya.
Minggu, 03 Oktober 2010

Mengatasi Anak Susah Makan

SETIAP anak biasanya mengalami masa sulit makan. Seringkali hal ini membuat orangtua kawatir sang anak kekurangan nutrisi. Sebenarnya, semua anak yang sehat dan normal tidak akan membiarkan dirinya kelaparan. Jadi, jika Anda telah memeriksa anak tidak sedang sakit, tidak sedang tumbuh gigi, tidak ada sariawan/jamur atau gangguan pada pencernaannya, serta anak tetap tampak aktif dan bahagia, maka tak perlu panik menghadapi aksi anak yang satu ini.
Yang perlu dilakukan orangtua pertama kali adalah mencari tahu penyebab anak tidak mau makan. Jika memang tidak ditemukan gangguan fisik seperti di atas, maka penyebabnya adalah masalah psikis. Secara umum, anak tidak mau makan mungkin karena beberapa hal berikut:
• Anak masih belum trampil mengolah makanan.
• Tekstur makanan yang tidak sesuai dengan perkembangannya.
• Suasana makan yang kurang menyenangkan.
• Trauma dengan acara makan.
• Bosan dengan menu, dll
Berikut ini beberapa gejala anak sulit makan dan solusi yang mungkin bisa kita lakukan agar nafsu anak kembali normal.
1. Mengeluarkan kembali dengan lidahnya
Jika ini dilakukan oleh anak yang baru belajar makan, umur 6 bulan ke atas, kemungkinan disebabkan organ-organ mulutnya belum trampil mengolah makanan atau anak merasa aneh dengan makanan yang relatif baru baginya. Sebaiknya tekstur makanannya diperlembut dan tetap sabar menyuapi.
2. Menyembur
Kemungkinan si kecil sedang mengeksplorasi organ-organ di mulutnya. Jika bayi Anda 8 bulan ke atas, bisa jadi karena makanannya terlalu cair. Anda dapat mengentalkan tekstur makanannya agar tidak disemburkan.
3. Mengulum/menyimpan di mulut dalam waktu lama
Anda bisa merangsang anak agar lebih cepat mengunyah dengan mempertahankan kehangatan makanan. Bisa dengan menyajikannya dalam mangkuk lebih besar berisi air panas/hangat. Atau membagi porsinya menjadi 2, dimana 1/2 porsi dihidangkan sambil 1/2 porsi yang lainnya tetap dihangatkan.
Untuk anak 1 tahun ke atas dapat ditambahkan lauk yang crispy seperti tempe goreng, nugget, perkedel jagung atau mungkin sekedar bawang goreng agar anak terpacu untuk lebih giat menggiling makanan dalam mulutnya.
4. Menutup mulut
Biasanya ini terjadi pada anak usia 10 bulan-2 tahun. Kemungkinan penyebabnya adalah keinginan untuk protes. Cari tahu keinginan anak. Coba turuti jika memungkinkan atau jelaskan alasan jika memang keinginannya tidak dapat dipenuhi. Dengan bahasa kasih dan konsistensi, maka masa ini bisa dilalui dengan baik.
5. Pilih-pilih makanan
Anda bisa mengolah makanan yang tidak disukainya dalam bentuk yang menarik, bentuk yang lembut hingga dapat disamarkan diantara bahan makanan yang lain, atau Anda gabungkan dengan makanan favoritnya.
Selain itu, makanlah makanan yang tidak disukainya itu di hadapannya dengan perasaan gembira dan tunjukkan ekspresi betapa nikmatnya apa yang Anda makan. Lama-lama, si kecil bisa tertarik untuk mencobanya.
Tiap masa anak sulit makan mungkin berbeda-beda cara menanganinya. Masa anak susah makan ini bisa sampai 1-2 bulan. Orangtua memang dituntut untuk sabar, kreatif dan konsisten.
Kamis, 23 September 2010
Rabu, 22 September 2010
Selasa, 21 September 2010
Jumat, 06 Agustus 2010

Pasar Lagu Anak Tetap Ada

Mengapa tak banyak lagu untuk anak di zaman sekarang? Alasan bahwa pasar untuk lagu anak tidak ada merupakan sebuah pendapat yang salah. Hal itu diungkapkan oleh psikolog Kasandra Putranto.Menurut Kasandra, Jumlah anak di Indonesia sangat besar dan anak-anak Itu membutuhkan lagu untuk mereka. Ini tentu merupakan peluang pasar yang belum tergarap. Contoh nyata sudah ditunjukkan dunia film.

Ketika film Indonesia masih lesu dan tidak ada satupun yang bersedia membuat film anak, hadir film Petualangan Sherina yang langsung menggebrak pasar. Karya sutradara Riri Reza yang membuat orangtua berduyun-duyun mengajak anak-anaknya mengantre di bioskop Itu memperlihatkan bahwa betapa masyarakat Indonesia sangat membutuhkan film anak yang berkualitas.

Keberhasilan Petualangan Sherina membuka pintu gerbang film Indonesia khususnya untuk anak-anak. Meski tidak banyak, tetapi anak Indonesia kini sudah bisa menikmati film yang dibuat untuk mereka, seperti Laskar Pelangi dan Garuda Di Dadaku.

"Semuanya tergantung bagaimana kita mengedukasi pasar dan menciptakan produk. Jangan katakan bahwa tidak adanya lagu anak seolah-olah karena pasar yang tidak ada. Semuanya tergantung dari kemauan saja." tandas Kasandra.

Hal senada diungkapkan oleh musisi senior Dian HP. Belum lama ini, Dian memproduseri lagu anak yang dibawakan oleh penyanyi cilik bernama Nima. Gadis kecil berusia 8 tahun Itu menelurkan single berjudul Bto Aku Punya Sahabat. Single Ini hadir untuk memuaskan dahaga orangtua yang Ingin anak-anaknya memiliki lagu khusus untuk mereka yang dinyanyikan pula oleh penyanyi cilik.

"Aku melihat ini sederhana saja. Selain berbakat di bidang seni, Nima Juga bisa menyanyi. Jadi aku buatkan album saja. Ini bisa sebagai koleksi tambahan bagi ibu-ibu yang Ingin mencarikan lagu untuk anaknya. Aku selalu dibuat pusing oleh ibu-ibu di sekolah musik yang terus mempertanyakan lagu anak," tutur Dian di sela-sela peluncuran lagu anak pekan lalu.

Meski lagu yang dibawakan Nima aransemen musiknya cukup berat dengan lirik yang panjang, namun kehadiran Nima diharapkan bisa memberi keyakinan bahwa label besar bisa membantu menghidupkan kembali lagu anak di Tanah Air.

Tetap bisnis Sementara menurut Ira Maya Sopha, menciptakan pasar baru untuk lagu anak Indonesia sangat memungkinkan. Bahkan bisa membuat lagu yang disesuaikan kondisi saat ini. atau istilahnya mengikuti zaman. Kemudian, untuk bisa mempopulerkan lagu tersebut bisa dilakukan melalui sebuah program acara di televisi yang dikemas semenarik mungkin.

"Kita harus lebih bijak melihat hal Ini. Jika kita serius untuk menciptakan lagu anak melalui program yang bagus maka kita harus duduk bersama membuat program di televisi yang bagus dengan kemasan yang menarik pula," papar Ira.

Namun, Ira mengingatkan bahwa semuanya berakhir dengan uang, karena Ini tetap menyangkut bisnis. Jika serius, harus dipikirkan dengan matang mulai dari pembuatnya hingga promosl di stasiun televisi. Tetap bisa idealis dengan business oriented," tandasnya.

Ira Juga mengingatkan bahwa lagu untuk anak-anak yang hendak dibuat tetap harus melihat pola pikir, tingkah laku dan sensifitas anak. Intelegensia anak pun memberi pengaruh karena perkembangannya sudah jauh berbeda dibandingkan beberapa puluh tahun yang lalu ketika lagu Cicak Cicak di Dinding diciptakan oleh AT Mahmud, (wik)

Anak Cerdas Berkat Musik

Dibandingkan dengan kemampuan rata-rata anak seusianya, anak dari Ny. Ir. Catharina (30) jauh lebih baik. Ketika berusia dua bulan, anaknya sudah bisa tertawa terbahak-bahak. Di usia 3,5 bulan, sudah bisa melepas kacamata kakeknya. Bahkan, ketika umurnya menginjak empat bulan, sudah bisa bersalaman.

Semua itu bukan tanpa sebab. Ketika hamil, Ny. Catharina ingat cerita orang tuanya bahwa musik klasik karya Wolfgang Amadeus Mozart bisa membuat perkembangan otak belahan kanan janin dalam kandungan menjadi lebih baik sehingga meningkatkan kemampuan afektif si anak.

Dari situlah ia lalu berusaha untuk selalu mendengarkan musik klasik. Dalam perjalanan ke kantornya, musik yang buat banyak orang terasa berat itu terus mengalun dari kaset di dalam mobilnya. Baginya mendengarkan musik klasik bukanlah kegiatan aneh apalagi membosankan karena kebetulan ia pencinta musik klasik. Ia justru terhibur di tengah-tengah kemacetan lalu lintas ibukota.


Kedua belahan otak harus imbang
Mendengarkan musik klasik sebenarnya merupakan bagian dari beberapa stimulasi yang biasanya diberikan oleh ibu hamil kepada janin di dalam kandungannya. Demikian kata Prof. Dr. Utami Munandar dalam seminar “Pengaruh Mendengarkan Musik Klasik terhadap Janin dan Kehamilan“, di Jakarta, November 1998 silam.

Menurut guru besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia itu, stimulasi tersebut meliputi stimulasi fisik-motorik dengan “mengelus-elus” jabang bayi melalui kulit perut sang ibu, stimulasi kognitif dengan berbicara dan bercerita kepada janin, dan stimulasi afektif dengan menyentuh perasaan bayi. Makin sering dan teratur perangsangan diberikan, makin efektif pengaruhnya.

Pada janin, musik akan merangsang perkembangan sel-sel otak. Perangsangan ini sangat penting karena masa tumbuh kembang otak yang paling pesat terjadi sejak awal kehamilan hingga bayi berusia tiga tahun. Namun, menurut dr. Jimmy Passat, ahli saraf dari FKUI-RSCM, dan Isye Widodo, S.Psi, koordinator Parent Education Program RSAB Harapan Kita, Jakarta, intervensi ini haruslah seimbang. Orang tua sebaiknya tidak hanya menstimulasi kemampuan otak kiri, tetapi juga otak kanannya.

Oleh para pakar, organ pengontrol pikiran, ucapan, dan emosi ini memang dibedakan atas dua belahan, kiri dan kanan, dengan fungsi berbeda. Otak kanan berkaitan dengan perkembangan artistik dan kreatif, perasaan, gaya bahasa, irama musik, imajinasi, lamunan, warna, pengenalan diri dan orang lain, sosialisasi, serta pengembangan kepribadian. Sementara otak kiri merupakan tempat untuk melakukan fungsi akademik seperti baca-tulis-hitung, daya ingat (nama, waktu, dan peristiwa), logika, dan analisis.

Oleh karena itu, bila stimulasi dilakukan secara seimbang, diharapkan anak yang dilahirkan kelak tidak cuma memiliki kemampuan akademik yang baik tetapi juga kreatif. Kalau dia pintar matematika, dia juga mampu berbahasa, menulis, dan mengarang dengan baik.

Sementara itu bagi ibu hamil, musik – terutama yang klasik – bisa membebaskannya dari stres akibat kehamilan. Ini sangat baik sebab, menurut dr. Suharwan Hadisudarmo Sp.OG. MMR, stres yang tidak dikelola dengan baik, akan berdampak buruk bagi ibu yang bersangkutan dan perkembangan janin di rahimnya. Stres pada wanita hamil akan meningkatkan kadar renin angiotensin, yang memang sudah meningkat pada wanita hamil sehingga akan mengurangi sirkulasi rahim-plasenta-janin. Penurunan sirkulasi ini menyebabkan pasokan nutrisi dan oksigen kepada janin berkurang. Perkembangan janin pun terhambat. Hambatan macam ini bisa dihilangkan atau dikurangi bila si ibu mendengarkan musik klasik, terutama karya Mozart.

Memang, tidak setiap ibu hamil menyukai musik klasik. Namun, kalau didengarkan secara berulang-ulang hingga hafal, akan terasa letak indahnya musik klasik ini. Keindahan dan ketenangan inilah yang membuat musik klasik itu istimewa.

Cukup 30 menit sehari
Mungkin semua jenis musik, dari yang tradisional hingga modern, bisa pula dimanfaatkan untuk hal yang sama. Namun, hingga saat ini yang sudah diteliti dan menunjukkan hasil positif baru musik klasik, terutama karya Mozart. Jenis musik ini terbukti efektif dalam menstimulasi perkembangan otak belahan kanan dari janin. Menurut Suzuki (1987), seperti dikutip Utami, bila anak dibesarkan dalam suasana musik Mozart sejak dini, jiwa Mozart yang penuh kasih sayang akan tumbuh juga dalam dirinya.

Mendengar alunan musik yang tenang, jantung si janin berdenyut dengan tenang pula. Bahkan, setelah dilahirkan mendengarkan musik klasik juga memberi pengaruh baik bagi si bayi. Sekadar contoh, seperti diberikan Utami, seorang bayi berusia tiga bulan, yang sejak lahir sering diputarkan musik klasik, mampu menggerakkan badannya sesuai dengan iramanya. Jika irama makin cepat menuju klimaks, gerakan bayi lebih cepat dan aktif, dan ketika musik berhenti dia menunjukkan ketidaksenangan.

Sementara untuk merangsang belahan otak kiri yang bertanggung jawab terhadap kemampuan akademik, tambah Isye, musik dengan syair yang mendidik terbukti memberi pengaruh baik. “Saya menggunakan lagu-lagu anak-anak Indonesia. Itu merupakan eksperimen saya sendiri. Nah, intervensi yang saya gunakan selama ini ternyata ada gunanya. Bayi yang dilahirkan, ketika berusia dua tahun ternyata memiliki kemampuan komunikasi pasif dan aktif seperti anak usia empat tahun. Contoh lainnya, bayi berusia tiga bulan umumnya belum ada tanda-tanda mengeluarkan kata-kata ‘a-e-o’. Tapi bayi yang, ketika masih dalam kandungan, mendapat terapi musik sudah bisa mengeluarkan kata-kata itu, kemampuan berbahasanya lebih cepat,” ungkapnya.

Isye juga menyatakan, lagu anak-anak yang dipilih untuk terapi cukup dua tiga lagu. Musik bersyair itu misalnya lagu anak-anak ciptaan Ibu Sud atau Ibu Kasur. Menurut dia, Pelangi-Pelangi merupakan lagu paling disukai. “Pada akhir lagu itu ‘kan ada syair ‘… ciptaan Tuhan’. Jadi sejak janin, calon anak ini sudah mengenal kata Tuhan,” jelasnya.

Stimulasi perkembangan otak janin ini bisa dilakukan sejak usia kehamilan 18 – 20 minggu. Menurut Harold I. Kaplan, Benjamin J. Sadock, dan Jack A. Grebb, pada usia itu janin sudah dapat mendengar. Dia juga sudah bisa bereaksi terhadap suara dengan memberi respons berupa kontraksi otot, pergerakan, dan perubahan denyut jantung. Bahkan, pada usia itu perkembangan mental emosional janin sudah dapat dipengaruhi musik.

Mendengarkannya bisa dilakukan di mana saja. Namun, untuk tujuan terapi sebaiknya dilakukan di tempat khusus untuk terapi dan dipandu oleh pakarnya. “Di tempat terapi ini akan tercipta suasana kebersamaan. Dengan kebersamaan itu, mereka bisa bertukar pengalaman dan sebagainya, sehingga saat menghadapi persalinan persiapan mental mereka sudah bagus dan rasa percaya dirinya juga bagus,” jelas Isye. Di samping itu ibu hamil dianjurkan pula mendengarkan musik di rumah secara teratur.

Dalam melakukan terapi musik, ibu hamil mesti melalui tahapan relaksasi fisik dan mental sebelum memasuki tahapan stimulasi terhadap janin. “Untuk mencapai rileks fisik saya memberikan relaksasi progresif di mana ibu-ibu mengendurkan dan mengencangkan otot-ototnya, mengatur pernapasan dan sebagainya. Setelah secara fisik rileks, baru memasuki relaksasi mental. Dalam relaksasi mental, saya mengucapkan kata-kata yang bersifat sugesti dan menguatkan. Jadi secara fisik mereka rileks, dan saya membawa mereka ke dalam suasana di mana mereka bisa melupakan semua konflik yang mereka rasakan sebelumnya. Mereka hanya berkonsentrasi untuk terapi. Pada saat diberi instruksi-instruksi untuk relaksasi, diperdengarkan alunan musik yang bisa membangkitkan perasaan rileks. Setelah itu, baru memasuki stimulasi untuk janin,” jelas psikolog yang memperdalam terapi musik di Jerman ini.

Waktu yang diperlukan untuk terapi sekitar 30 menit, untuk relaksasi (10 – 15 menit), dan stimulasi (15 – 20 menit). Di rumah, lamanya mendengarkan musik yang dianjurkan untuk ibu hamil sekitar 30 menit setiap hari. Sebaiknya, saat mendengarkan jarak loudspeaker sekitar 50 cm dari perut. Si ibu bisa melakukannya dalam keadaan istirahat atau aktif seperti membaca atau melakukan senam hamil.

Untuk memperoleh manfaat dari mendengarkan musik, ibu hamil dianjurkan mendengarkan dengan penuh perhatian dan kesadaran. Musik mesti mendapat kesempatan untuk merasuk ke dalam pikiran. Dengan demikian, suara, harmoni, dan irama musik dapat mendorong seseorang untuk bergairah, kreatif, dan menyenangkan.

Bagi yang belum terbiasa mendengarkan musik klasik, sebaiknya dimulai dengan belajar menikmati musik klasik ringan macam gubahan Johann Strauss. Setelah terbiasa bisa dicoba dengan yang lebih berat dan sudah terkenal seperti gubahan W.A. Mozart, Fredric Chopin, dan Ludwig van Beethoven. Berikutnya dicoba musik dengan komposisi lengkap, seperti konser atau simfoni.

Memutar janin sungsang
Uniknya, stimulasi musik klasik juga bisa digunakan untuk memutar posisi janin sungsang menjadi normal. Menurut dr. Ronald David, SpOG, ahli kebidanan dan penyakit kandungan Fakultas Kedokteran Unika Atmajaya, Jakarta, beberapa jenis musik baroque ciptaan Antonio Vivaldi dan Johann Sebastian Bach, kini digunakan di Kanada dalam upaya memutar letak janin yang sungsang sejak usia 32 – 35 minggu.

Semula upaya memutar letak janin ini dilakukan cuma melalui senam (postural exercise) dengan posisi the breech tilt (berbaring dengan pantat disokong tiga bantal hingga tingginya sekitar 30 cm dari lantai dan lutut ditekuk) yang diperkenalkan pertama kali oleh Marianne B.W. pada 1983. Atau, dengan cara visualisasi (mengubah posisi janin dengan kemampuan mental). Pada tahun 1987 Penny Simkin P.T. menyempurnakan cara senam dengan memadukan senam dan musik.

Dalam memadukan senam dan musik klasik, posisi senam the breech tilt atau knee chest (menungging dengan dada menempel pada lantai) sebenarnya sama saja. “Namun, posisi the breech tilt menimbulkan lebih banyak keluhan pada ibu hamil. Karena itu, kami menganjurkan untuk memilih posisi knee chest,” jelas dr. Ronald.

Dengan posisi itu ditambah dengan gaya gravitasi, kepala janin akan jatuh ke arah fundus uteri. Gaya gravitasi yang terus-menerus menyebabkan kepala janin lebih fleksibel sehingga dagu janin menyentuh dadanya. Berat badan serta penekanan oleh usaha janin sendiri untuk mencari suara musik klasik agar lebih jelas menyebabkan terjadinya perputaran letak lintang dan kemudian menjadi letak kepala.

Untuk tujuan ini, ibu hamil perlu pemeriksaan medis dan pemeriksaan USG terlebih dahulu guna mengetahui letak plasenta. Dari hasilnya bisa diketahui bisa-tidaknya si ibu melakukan senam yang dikombinasi dengan terapi musik untuk mengubah posisi janin. Kalau OK, latihan bisa dimulai. Latihan ini dimulai pada usia kehamilan 32 – 36 minggu. Tempat sebaiknya dipilih yang tenang dan bebas bising. Frekuensinya tiga kali sehari, masing-masing 10 – 15 menit. Latihan sebaiknya dilakukan saat janin aktif dan perut ibu dalam keadaan kosong.

Saat latihan sepasang earphone ditempelkan di bagian perut bawah, tempat kepala janin diharapkan akan berada, dengan bantuan plester atau perekat lainnya. Beberapa penelitian menunjukkan, musik klasik baroque (Vivaldi, Bach, Mozart) lebih baik ketimbang jenis romantic (Chopin, Debussy, Beethoven). Musik rock malah mengganggu putaran janin. Pikiran hendaknya membayangkan janin berputar ke arah yang diharapkan. Bila kepala terasa panas, pusing, mual, latihan dihentikan dan diulang keesokan harinya. Setelah dua minggu latihan, perlu pemeriksaan dokter untuk mengetahui keberhasilannya. Bila belum berhasil, perlu dilanjutkan lagi selama dua minggu dengan lama latihan sekitar 30 menit.

“Kunci keberhasilan senam yang dikombinasikan musik klasik untuk memutar letak bayi ini tergantung motivasi ibu melakukannya,” jelas dr. David. Sedangkan faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan perputaran di antaranya letak sungsang Frank Breech, lilitan tali pusat, plasenta inersi di comu uteri yang berhadapan dengan muka janin, dan kelainan bentuk uteris (bicomis, subseptus).

Saat ini penggunaan musik klasik untuk stimulasi atau terapi bagi janin dan ibu hamil memang bukan hal baru di negara maju macam Prancis dan Jepang. Sebaliknya, di Indonesia baru dicoba sejak beberapa tahun terakhir. Pada tahun 1994 RSAB Harapan Kita, Jakarta, merintis penerapan cara-cara stimulasi atau terapi ini. Setelah itu, beberapa rumah sakit ikut mempraktikkan. Di antaranya RS Atmajaya, RS Pantai Indah Kapuk, dan RS Pluit. Bahkan, terapi musik sudah masuk ke Puskesmas meski baru Puskesmas Tambora, Jakarta Barat yang mempraktikkannya.

Namun, jauh dari pusat-pusat pelayanan kesehatan juga bukan berarti ibu-ibu hamil tidak bisa melakukannya. Mereka bisa mencobanya di rumah sendiri, syukur-syukur bila sempat berkonsultasi denga terapis musik terlebih dahulu.

Sumber : I Gede Agung Yudana, dr. & Hardywinoto SKM (intisari – Mei 1999)

Sumber: Anak Cerdas dan Kreatif Berkat Alunan Musik | Kehamilan http://keluargacemara.com/pendidikan/pendidikan-anak/anak-cerdas-dan-kreatif-berkat-alunan-musik.html#ixzz0vzWjBvdc
Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial

Pengaruh Musik pada Anak

Penelitian membuktikan bahwa musik, terutama musik klasik sangat mempengaruhi
perkembangan IQ (Intelegent Quotien) dan EQ (Emotional Quotien). Seorang anak
yang sejak kecil terbiasa mendengarkan musik akan lebih berkembang kecerdasan
emosional dan intelegensinya dibandingkan dengan anak yang jarang mendengarkan
musik. Yang dimaksud musik di sini adalah musik yang memiliki irama teratur dan
nada-nada yang teratur, bukan nada-nada “miring”. Tingkat kedisiplinan anak
yang sering mendengarkan musik juga lebih baik dibanding dengan anak yang
jarang mendengarkan musik.

Grace Sudargo, seorang musisi dan pendidik mengatakan, “Dasar-dasar musik
klasik secara umum berasal dari ritme denyut nadi manusia sehingga ia berperan
besar dalam perkembangan otak, pembentukan jiwa, karakter, bahkan raga manusia”.

Penelitian menunjukkan, musik klasik yang mengandung komposisi nada
berfluktuasi antara nada tinggi dan nada rendah akan merangsang kuadran C pada
otak. Sampai usia 4 tahun, kuadran B dan C pada otak anak-anak akan berkembang
hingga 80 % dengan musik.

“Musik sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Musik memiliki 3 bagian penting
yaitu beat, ritme, dan harmony”, demikian kata Ev. Andreas Christanday dalam
suatu ceramah musik. “Beat mempengaruhi tubuh, ritme mempengaruhi jiwa,
sedangkan harmony mempengaruhi roh”. Contoh paling nyata bahwa beat sangat
mempengaruhi tubuh adalah dalam konser musik rock. Bisa dipastikan tidak ada
penonton maupun pemain dalam konser musik rock yang tubuhnya tidak bergerak.
Semuanya bergoyang dengan dahsyat, bahkan cenderung lepas kontrol. Kita masih
ingat dengan “head banger”, suatu gerakan memutar-mutar kepala mengikuti irama
music rock yang kencang. Dan tubuh itu mengikutinya seakan tanpa rasa lelah.
Jika hati kita sedang susah, cobalah mendengarkan musik yang indah, yang
memiliki irama (ritme) yang teratur. Perasaan kita akan lebih enak dan enteng.
Bahkan di luar negeri, pihak rumah sakit banyak memperdengarkan lagu-lagu indah
untuk membantu penyembuhan para pasiennya. Itu
suatu bukti, bahwa ritme sangat mempengaruhi jiwa manusia. Sedangkan harmony
sangat mempengaruhi roh. Jika kita menonton film horor, selalu terdengar
harmony (melodi) yang menyayat hati, yang membuat bulu kuduk kita berdiri.
Dalam ritual-ritual keagamaan juga banyak digunakan harmony yang membawa roh
manusia masuk ke dalam alam penyembahan. Di dalam meditasi, manusia mendengar
harmony dari suara-suara alam disekelilingnya. “Musik yang baik bagi kehidupan
manusia adalah musik yang seimbang antara beat, ritme, dan harmony”, ujar Ev.
Andreas Christanday.

Seorang ahli biofisika telah melakukan suatu percobaan tentang pengaruh musik
bagi kehidupan makhluk hidup. Dua tanaman dari jenis dan umur yang sama
diletakkan pada tempat yang berbeda. Yang satu diletakkan dekat dengan pengeras
suara (speaker) yang menyajikan lagu-lagu slow rock dan heavy rock, sedangkan
tanaman yang lain diletakkan dekat dengan speaker yang memperdengarkan
lagu-lagu yang indah dan berirama teratur. Dalam beberapa hari terjadi
perbedaan yang sangat mencolok. Tanaman yang berada di dekat speaker lagu-lagu
rock menjadi layu dan mati, sedangkan tanaman yang berada di dekat speaker
lagu-lagu indah tumbuh segar dan berbunga. Suatu bukti nyata bahwa musik sangat
mempengaruhi kehidupan makhluk hidup.

Alam semesta tercipta dengan musik alam yang sangat indah. Gemuruh ombak di
laut, deru angin di gunung, dan rintik hujan merupakan musik alam yang sangat
indah. Dan sudah terbukti, bagaimana pengaruh musik alam itu bagi kehidupan
manusia.

Wulaningrum Wibisono, S.Psi mengatakan, “Jikalau Anda merasakan hari ini begitu
berat, coba periksa lagi hidup Anda pada hari ini. Jangan-jangan Anda belum
mendengarkan musik dan bernyanyi”.

sumber : http://www.mail-archive.com/media-dakwah@yahoogroups.com/msg08782.html
Kamis, 29 Juli 2010

TV Online




Widget By: Forantum
Jika player belum bisa diakses, mungkin komputer Anda belum terinstall flash player. Untuk downloadnya, silakan klik disini
Minggu, 04 Juli 2010

Perkembangan Anak

A. Kelompok Umur sampai 3 bulan

a. Kemampuan perkembangan yang ha­rus dicapai anak sampai berumur 3 bulan:

1. Gerak kasar

Menggerakkan kedua tungkai dan le­ngan sama mudahnya ketika terlentang.

2. Gerak Halus

Memberikan reaksi dengan melihat kea rah sumber cahaya (misalnya dari lampu senter yang digerakkan ke kiri dank e kanan)

3. Bicara, bahasa dan kecerdasan

Mengoceh dan memberikan reaksi terha­dap suara.

4. Bergaul dan mandiri

Membalas senyuman

b. Stimulasi perkembangan yang perlu diberikan:

1. Pengungkapan rasa cinta, kasih saying dan rasa aman, dengan berbicara lembut, membuai, memeluk, mencium, menya­nyi­kan lagu dan lain-lain.

2. Menirukan ocehan, gerakan dan mimic anak. Anak sering diajak bicara dan men­dengarkan berbagai suara, misalnya suara burung, radio, kerincingan, ayam dan lain-lain.

3. Melatih anak membalikkan badan dari telentang ke telungkup. Ketika telentang anak dibuat memperhatikan benda yang menarik (berwarna menyolok atau ber­bunyi). Benda itu kemudian digerakkan ke sisi badannya. Anak akan mengikuti benda itu sambil memiringkan badan. Benda digerakkan terus agar anak ber­latih membalikkan badannya.

4. Melatih anak mengangkat kepala dan memperhatikan benda bergerak. Gerak­kan­lah benda yang menarik dihadapan anak, ketika ia telungkup. Angkatlah ben­­da itu keatas, sehingga anak dilatih mengangkat kepalanya ketika memper­hatikan benda itu.

5. Melatih anak menggenggam benda. Sen­tuhkanlah pensil atau benda yang serupa pada punggung atau ujung jari anak. Anak akan berlatih menggenggam benda itu.


B. Kelompok Umur 3 – 6 bulan

a. Kemampuan perkembangan yang harus dicapai anak sampai berumur 6 bulan:

1. Gerak kasar

Mengangkat kepala dengan tegak pada posisi telungkup.

2. Gerak Halus

Meraih benda yang menarik/mainan yang terjangkau olehnya.

3. Bicara, bahasa dan kecerdasan

Menengok kearah sumber suara (mi­sal­nya sendok dipukulkan ke gelas atau piring, kerincingan). Sumber suara dibu­at tersembunyi/tidak terlihat oleh anak.

4. Bergaul dan mandiri

Mencari benda yang dipindahkan

b. Stimulasi perkembangan yang perlu diberikan:

1. Mengungkapkan rasa cinta, kasih sa­yang dan rasa aman, dengan berbicara lembut membuai, memeluk, mencium, menyanyikan lagu dan lain-lain.

2. Melatih anak menirukan suara/bu­nyi/ka­ta-kata.

3. Melatih anak mencari sumber suara. Anak dilatih agar mau mencari sumber suara, dengan cara menolehkan wajah anak perlahan-lahan kearah suara, atau dibawa mendekati sumber suara.

4. Melatih anak menyangga leher dengan kuat. Ketika anak telentang, pergelangan tangannya dipegang dengan hati-hati dan anak ditarik perlahan-lahan ke po­si­si duduk. Bila ia belum bisa memper­ta­hankan leher dan kepalanya, jangan di­paksa.

5. Melatih anak belajar duduk. Anak didu­duk­kan pada alas yang datar dengan di­pe­gangi lengan atasnya. Kemudian beri­kan mainan di tangannya. Ketika ia asyik bermain, sedikit demi sedikit pe­gangan dilepaskan. Anak perlu tetap dia­wasi agar tidak jatuh.

6. Melatih anak menyangga berat badan dengan kedua kakinya. Anak dipegang pada bagian bawah ketiaknya, kemudian diangkat keatas pangkuan. Buatlah agar kakinya menyentuh pangkuan dan me­nyangga berat badannya. Jangan dipak­sakan bila anak belum mampu melaku­kannya.

7. Melatih anak menggunakan kedua ta­ngannya dan menggenggam benda de­ngan kuat. Anak diberi mainan pada sa­lah satu tangannya. Kemudian berikan­lah mainan lain di tangan satunya. Buat­lah agar ia bermain dengan kedua ta­ngannya. Cobalah untuk mengambil ma­inan dari tangannya, perhatikan apakah anak sudah mampu menggenggam ben­da dengan erat.

8. Melatih anak meraup benda kecil. Le­takkan benda-benda kecil, misalnya po­to­ngan biscuit atau kacang di depan anak. Ajari anak meraup benda-benda itu. Awasi anak anak untuk menjaga keamanannya.

9. Memberi kesempatan kepada anak untuk memasukkan makanan ke mulutnya. Anak diberi makanan yang bisa digigit atau biscuit. Biarkan anak memasukkan makanan/biscuit ke mulutnya, dibawah pengawasan.

10. Melatih anak meraih mainan. Mainan di­letakkan sedikit diluar jangkauan anak. Gerakkanlah mainan itu sambil berbi­cara kepada anak agar ia mau meraih­nya. Buatlah agar ia dapat meraih main­an dan tidak kecewa.

11. Bermain “ciluk-ba”. Ajaklah anak ber­ma­in “ciluk-ba”. Buatlah agar ia gem­bi­ra dan menikmati permainan ini.

C. Kelompok Umur 6 – 9 bulan

a. Kemampuan perkembangan yang harus dicapai anak sampai berumur 9 bulan:

1. Gerak kasar

Ketika di dudukkan, bisa mempertahan­kan posisi duduk dengan kepala tegak.

2. Gerak Halus

Memindahkan benda dari tangan satu ke tangan yang lain.

3. Bicara, bahasa dan kecerdasan

Tertawa/berteriak bila melihat benda yang menarik

4. Bergaul dan mandiri

Makan biscuit tanpa dibantu.

b. Stimulasi perkembangan yang perlu diberikan:

1. Pengungkapan rasa cinta, kasih sayang dan rasa aman, dengan sering mengajak bicara, membuai, memeluk, mencium, membujuk anak ketika rewel, mengajak nya bermain, memperlihatkan gambar-gambar yang menarik dan mengajak me­li­hat dirinya di kaca.

2. melatih anak belajar merangkak. Ketika anak telungkup, letakkan mainan diluar jangkauannya. Tunjukkan bagaimana ca­­ra­nya merangkak untuk meraih main­an itu. Buatlah agar anak menirukannya.

3. Membantu anak berdiri. Angkatlah anak dan bantulah berdiri di atas alas yang datar dan kuat.

4. Melatih anak belajar berjalan dengan ber­pegangan. Bila anak sudah bisa ber­diri, bantulah ia agar bisa berjalan de­ngan berpegangan atau merambat pada perabotan rumah tangga.

5. melatih anak memasukkan dan menge­lu­arkan benda. Tunjukkan pada anak cara memasukkan benda kecil (misalnya biji kacang, kancing dan lain-lain) ke dalam suatu wadah (kotak, mangkok atau yang lain). Setelah itu ajari anak menge­lu­ar­kan benda-benda itu satu per satu.

6. mengajak anak melakukan gerakan ber­tepuk tangan. Peganglah mainan di ta­ngan kiri dan tangan kanan. Tunjukkan kepada anak cara memukul-mukul ke­dua mainan itu. Berilah kesempatan anak untuk menirukannya.

7. Mengajak anak bermain beduk/gendang. Buatlah beduk/gendang dari kaleng yang bagian atasnya ditutup dengan kertas te­bal yang diikatkan pada kaleng dengan tali. Ambillah pinsil untuk memukul ma­inan tersebut, dan jadikanlah kegiatan itu menjadi permainan yang menyenang­kan. Berikan kesempatan pada anak untuk memainkannya.

8. Memberikan kesempatan epada anak un­tuk mencoret-coret. Anak diberikan ker­tas dan pensil. Ajarilah cara menggu­na­kan alat tulis.

9. Melatih anak menirukan kata-kata. Tiru­kan­lah suara yang di buat oleh anak, agar ia mau belajar menirukan kata-kata sederhana.

10. Melatih anak menemukan sumber suara. Bunyikanlah berbagai macam suara, ke­mu­dian latihlah anak untuk menemukan sumber suara, setelah mencarinya.

11. mengajak anak mengenali lingkungan sekitarnya. Berikan kepada anak mainan plastic yang bisa mengambang dia air. Biarkan ia bermain dengan mainan tersebut ketika dimandikan.

12. Melatih anak bermain dengan orang la­in. Ajaklah anak untuk malambaikan ta­ngan sambil mengatakan “dadah” kepa­da orang yang bepergian atau pada wak­tu berpisah.

D. Kelompok Umur 9 – 12 bulan

a. Kemampuan perkembangan yang ha­rus dicapai anak sampai berumur 12 bulan:

1. Gerak kasar

Berjalan dengan berpegangan

2. Gerak Halus

Mengambil benda kecil sebesar biji ja­gung dengan meraup.

3. Bicara, bahasa dan kecerdasan

Mengatakan dua suku kata yang sama, misalnya: pa-pa, ma-ma, da-da, dan lain-lain.

4. Bergaul dan mandiri

Bermain “ciluk-ba”

b. Stimulasi perkembangan yang perlu diberikan:

1. Mengajak anak menggelindingkan bola. Gelindingkanlah sebuah bola ke arah anak dan mintalah agar ia meng­ge­lin­ding­kannya kembali.

2. Melatih anak memanjat kursi atau tang­ga yang rendah dengan merangkak. Aja­ri anak untuk memanjat kursi/tangga yang rendah secara bertahap dengan me­naikkan tungkainya satu per satu, seperti gerakan merangkak. Kemudian bantulah ia turun dari kursi/tangga dengan meng­gunakan tungkai dan kakinya.

3. Membantu anak belajar berjalan sendiri. Buatlah agar anak mau berjalan sendiri, misalnya untuk mendapatkan dekapan, ciuman, atau mainan kesukaannya.

4. Melatih anak untuk membungkukkan ba­dan tanpa berpegangan. Mintalah anak mengambil mainan yang terletak dilantai ketika ia berdiri. Mula-mula pe­gangilah salah satu tangannya, kemu­dian biarkan ia melakukannya dengan tanpa bantuan.

5. Melatih anak menyuusun mainan balok. Ajaklah anak menyusun balok/kardus kecil, atau kaleng bekas menjadi menra sederhana, jembatan dan sebaginya. Ban­tulah anak menumpuk benda ter­se­but.

6. Memberikan kesempatan kepada anak untuk menggambar. Sementara menger­ja­kan pekerjaan rumah tangga, beri­kan­lah kepada anak selembar kertas dan alat tulis. Biarkan ia menggambar sendiri sam­bil diajak bicara mengenai apa yang ia gambar.

7. Melatih anak menirukan kata-kata. Ajak­lah anak berbicara sesering mung­kin, kenalkanlah ia dengan kata-kata baru sambil menunjukkan benda­nya/ gam­barnya dari buku atau majalah.

8. Mengajak anak mengikuti kegiatan kelu­arga. Ajaklah anak untuk mengikuti ke­gi­atan keluarga, misalnya makan ber­sa­ma atau piknik keluarga. Sediakan per­alatan makanan untuknya, bantulah ia untuk belajar makan/minum sendiri.

E. Kelompok Umur 12 – 18 bulan

a. Kemampuan perkembangan yang harus dicapai anak sampai berumur 18 bulan:

1. Gerak kasar

Berjalan sendiri tanpa jatuh.

2. Gerak Halus

Mengambil benda kecil keatas sebesar biji jagung dengan ibu jari dan telunjuk­nya (menjepit).

3. Bicara, bahasa dan kecerdasan

Mengungkapkan keinginan secara seder­hana. Misalnya “mimik, pipis”

4. Bergaul dan mandiri

Minum sendiri dari gelas tanpa tumpah.

b. Stimulasi perkembangan yang perlu diberikan:

1. Melatih anak berjalan mundur. Bila anak bisa berjalan sendiri, latihlah ia berjalan mundur. Misalnya dengan memberi ma­inan yang dapat ditarik, kemudian ia diminta menarik mainannya sambil ber­jalan mundur.

2. Bermain dengan anak, melempar dan menangkap bola. Ajarilah anak menang­kap dan melempar bola. Pakailah bola be­sar, dan bila anak sudah dapat me­la­ku­kannya, pakailah bola yang lebih kecil.

3. Bermain dengan anak, menendang bola ke sasaran. Ajarilah anak menendang bo­la. Bila ia sudah dapat melakukannya, mintalah agar ia menendangnya kea rah sasaran (misalnya bola plastic). Bola da­pat dibuat sendiri dari buntalan ker­tas/ kain.

4. Melatih anak berjalan naik turun tangga. Bila anak sudah dapat berjalan sendiri, ajaklah ia naik/turun tangga dengan ber­pegangan. Jagalah agar ia tidak terjatuh.

5. Melatih anak memasukkan benda yang lebih kecil ke dalam benda yang lebih besar. Sediakanlah kardus/kotak/mang­kok plastic dari berbagai ukuran. Aja­ri­lah anak untuk memasukkan benda yang lebih kecil ke dalam benda yang lebih besar. Latihlah ia agar dapat melaku­kan­nya sendiri.

6. Memberikan kesempatan kepada anak untuk melepas pakaiannya sendiri. Aja­ri­lah anak untuk melepas pakaiannya. Biarkan ia melakukannya sendiri, ban­tulah ia bila belum bisa membuka kan­cing baju.

7. Melatih anak menunduk dan menye­but­kan nama bagian tubuh. Ajarilah anak menunjuk dan menyebutkan bagian-ba­gian tubuhnya. Latihlah ia untuk mem­pelajarinya.

F. Kelompok Umur 18 – 24 bulan

a. Kemampuan perkembangan yang ha­rus dicapai anak sampai berumur 24 bulan:

1. Gerak kasar

Berjalan mundur sedikitnya 5 langkah.

2. Gerak Halus

Mencoret-coret dengan alat tulis.

3. Bicara, bahasa dan kecerdasan

Menyebutkan nama dan menunjuk satu bagian tubuh dengan benar.

4. Bergaul dan mandiri

Meniru melakukan pekerjaan rumah tangga.

b. Stimulasi perkembangan yang perlu diberikan:

1. Melatih anak berjalan jinjit. Ajarilah anak untuk berjalan jinjit. Buatlah agar ia menirukannya.

2. Membantu anak belajar melompat. Tun­jukkanlah cara melompat dengan kedua kaki diangkat bersamaan. Pegangi ta­ngan­nya ketika ia mencoba melompat untuk pertama kalinya.

3. Melatih anak berdiri dengan satu kaki. Tunjukkanlah berdiri dengan satu kaki secara bergantian. Buatlah agar ia mau menirukannya. Mula-mula peganglah ta­ngannya, kemudian lepaskanlah. Latih­lah agar ia bisa melakukannya tanpa ke­hilangan keseimbangan.

4. Mengajari anak menggambar bentuk se­der­hana dan menggambar wajah. Ajari anak menggambar garis lurus, bulatan, se­gitiga, dan sebagainya. Ajari pula cara menggambar wajah.

5. Mengajak anak bermain membuat ben­tuk sederhana dari lilin/tanah liat/adonan kue. Ajari anak membuat bulatan, segi­ti­ga dan lain-lain.

6. Mengajari anak memasukkan benda ke lobang yang sesuai. Sediakan kardus yang dibuat lobang-lobang berbentuk se­gi­tiga, segi empat, segi lima, bulatan da sebagainya. Tunjukkan kepada anak ca­ra memasukkan benda berbentuk segi tiga, segi empat, segi lima, bulatan dan sebagainya ke dalam lobang yang sesuai besar dan bentuknya.

7. Bermain dengan anak menyusun poto­ng­an gambar. Sediakan karton yang su­dah ditempeli gambar dari majalah be­kas. Gunting karton tersebut menjadi 3-4 potongan. Ajari anak untuk menyusun po­tongan gambar tersebut menjadi gam­bar yang utuh seperti semula.

8. Melatih anak mengikuti perintah seder­ha­na. Berilah anak suatu perintah se­derhana. Berilah anak suatu perintah se­der­hana. Buatlah agar ia mau melaku­kan­nya. Bila perlu tunjukkan cara me­nger­jakan perintah tersebut.

9. Melatih anak menceritakan apa yang di­kerjakannya/dilihatnya. Ajaklah anak un­tuk menceritakan apa yang dialami­nya dan dilihatnya. Perbaikilah bila ia membuat kesalahan dalam bercerita.

10. Melatih anak mengenakan pakaiannya sen­diri. Biasakanlah anak mengenakan pa­kaiannya sendiri. Mula-mula bantulah ia bila mengalami kesulitan, kemudian ku­rangilah bantuan tersebut.

11. Melatih anak mengikuti peraturan per­mainan. Usahakanlah anak bermain de­ngan anak lainnya, misalnya bermain petak umpet, hompimpah dan sebagai­nya. Perhatikan apakah ia mengikuti atu­ran permainan dan mengikuti giliran ber­main.

12. Melatih anak agra mau ditinggalkan ibu­nya untuk sementara. Ajaklah anak ber­main kerumah tetangga, kemudian ti­tip­kanlah untuk sementara. Buatlah agar ia terbiasa berpisah untuk sementara tanpa menangis atau menjadi rewel.

G. Kelompok Umur 2 – 3 tahun

a. Kemampuan perkembangan yang ha­rus dicapai anak sesaat sebelum beru­mur 3 tahun:

1. Gerak kasar

Berdiri dengan satu kaki tanpa berpega­ng­an selama paling sedikit 2 hitungan.

2. Gerak Halus

Meniru membuat garis lurus.

3. Bicara, bahasa dan kecerdasan

Menyatakan keinginan paling sedikit 2 kata.

4. Bergaul dan mandiri

Menyatakan keinginan buang air besar dan buang air kecil

b. Stimulasi perkembangan yang perlu diberikan:

1. Melatih anak melompat jauh. Letakkan ker­tas ukuran folio di lantai. Ajarilah anak untuk melompati kertas tersebut de­ngan kedua kaki diangkat bersamaan. Latihlah agar lompatan anak semakin jauh.

2. Mengajak anak bermain dengan balok. Ajaklah anak menyusun dan menumpuk balok mainan untuk membuat rumah-rumahan, jembatan, menara, dan lain sebagainya.

3. Melatih anak memilih dan menge­lom­pok­kan benda menurut jenisnya. Sedi­a­kan­lah macam-macam benda (misalnya: kancing, uang, logam, biji-bijian). Tun­jukkan kepada anak cara mengelom­pok­kan benda-benda tersebut menurut jenis­nya, jelaskan pula sifat, warna dan ben­tuknya. Mulailah dengan dua jenis ben­da, kemudian tambahlah jenisnya.

4. Melatih anak menghitung jumlah benda. Ketika melatih anak mengelompokkan benda menurut jenisnya, ajrilah untuk menghitung setiap jenis benda. Buatlah ke­lompok dengan jumlah satu, dua, tiga dan seterusnya.

5. Melatih anak mencocokkan gambar ben­da yang sesungguhnya. Sediakanlah ma­cam-macam gambar (dapat diambil dari majalah, buku, Koran dan sebagainya). Mintalah anak mencocokkan gambar-gam­bar tersebut dengan benda-benda sekelilingnya. Bicarakan pula bentuk, dan sifat benda-benda itu.

6. Melatih anak untuk menyebutkan nama de­­ngan perlahan-lahan, kemudian min­ta­lah ia mengulanginya.

7. Melatih anak menyebut nama benda dan mengenal sifat/keadaan benda. Sebutkan nama benda yang ada di sekelilingnya anak. Mintalah dia untuk mengambil ben­da itu sambil menyebutkan nama dan sifat/keadaan benda tersebut. Misalnya: “Mobil-mobilan itu berwarna merah dan terletak dibawah kursi”.

8. Melatih anak mencuci tangan dan kaki, serta mengeringkannya sendiri. Ajarkan kepada anak cara mencuci tangan dan kakinya, serta mengelap bagian yang basah agar menjadi kering.

9. Memberi kesempatan kepada anak untuk berpakaian dan memilih sendiri pakaian yang akan digunakannya. Ajarkan ke­pa­da anak cara berpakaian sendiri dan usa­hakanlah agar ia mau memilih sendiri pakaian yang akan dikenakannya.

H. Kelompok Umur 3 – 4 tahun

a. Kemampuan perkembangan yang ha­rus dicapai anak sesaat sebe­lum berumur 4 tahun:

1. Gerak kasar

Berjalan jinjit.

2. Gerak Halus

Meniru membuat gambar lingkaran

3. Bicara, bahasa dan kecerdasan

Mengenal dan menyebutkan paling sedi­kit 1 warna.

4. Bergaul dan mandiri

Mematuhi peraturan sederhana dalam per­mainan.

b. Stimulasi perkembangan yang perlu diberikan:

1. Melatih anak berjalan mengikuti garis lurus. Latihlah anak berjalan mengikuti ga­ris lurus, misalnya sepanjang garis pa­da lantai. Tunjukkan bagaimana meng­gu­nakan kedua tangan untuk menjaga keseimbangan.

2. Membantu anak belajar melompat de­ngan satu kaki. Ajarilah anak melompat dengan satu kaki seperti pada waktu main engklek. Mula-mula anak perlu di­pe­gang tangannya. Lama-kelamaan, bi­ar­kan ia melakukannya sendiri.

3. Membantu anak belajar melempar benda kecil keatas. Ambillah benda kecil yang ringan, kemudian tunjukkan cara me­lem­par benda tersebut keatas dan cara menjatuhkan benda ke dalam kaleng.

4. Membantu anak belajar menggunting dan membuat buku cerita dengan gam­bar temple. Tunjukkan kepada anak cara menggunting gambar dari majalah/Ko­ran/buku bekas. Ajarilah anak untuk me­nyusun dan menempelkan gambar terse­but pada kertas, sehingga membentuk suatu urutan cerita.

5. Melatih anak belajar menjahit. Tempel­kan sebuah gambar pada karton. Luba­ngi karton tersebut dengan sebuah paku disekeliling gambar tersebut. Ambillah ta­li sepatu/raffia yang salah satu ujung­nya telah disimpulkan. Masukkan ujung lainnya kedalam lubang-lubang tersebut menyerupai gerakan jahitan. mintalah anak untuk menirukannya.

6. Mintalah anak menggambar dan menu­lis. Tunjukkan kepada anak cara mem­bu­at garis dan bulatan menjadi gambar rumah, tonggak, matahari, bulan dan se­ba­gainya. Tunjukkan pula cara menulis huruf dan angka, serta menulis nama­nya. Latihlah ia agar sedikit demi sedikit dapat menggambar dan menulis.

7. Melatih anak mengenal huruf dan angka. Untuk membantu anak mengenal huruf dan angka, buatlah potongan-potongan karton sebesar kartu. Tuliskan angka 1 sampai 10 dan huruf A, B, C dan sete­rus­nya pada potongan-potongan karton tersebut. Tunjukkanlah kartu tersebut sa­tu per satu, dan ajarkan cara menyebut­nya. Mintalah kepadanya untuk mencari dan menemukan tulisan yang sama di majalah/Koran/buku. Latihlah anak, sam­pai ia mengenal semua huruf dan ang­ka dengan baik.

8. Melatih anak mengenal bentuk dan war­na. Sediakan kertas berwarna, karton, gun­ting dan lem. Guntinglah kertas ber­warna menjadi berbagai bentuk, missal­nya segi tiga, segi empat, lingkaran dan sebagainya. Bicarakanlah dengan anak me­ngenai perbedaan bentuk dan warna, serta tunjukkan cara membuat gambar temple. Mintalah anak menempelkan ben­tuk berwarna tersebut pada karton.

9. Memberi kesempatan kepada anak untuk menceritakan tentang dirinya, dan me­nge­­tahui urutan cerita. Buatlah anak agar ia mau menceritakan kejadian yang di­­a­laminya dan apa yang dilihatnya. Ban­­tulah anak dengan lebih dahulu men­ceritakannya, kemudian mintalah ia melanjutkannya menurut urutannya.

10. Melatih anak untuk mengenal per­ban­di­ngan. Ajarkan kepada anak memban­ding­kan sifat benda, misalnya lebih pan­jang, lebih pendek, lebih besar, lebih mu­da dan sebagainya.

11. Mengajari anak mengenal lawan kata. Se­butkan beberapa kata yang biasa di­pa­kai dalam percakapan sehari-hari, mis­sal­nya: panas, panjang, luas dan seba­gai­nya. Mintalah anak menyebutkan la­wan katanya.

12. Membantu anak belajar mandi dan me­nge­ringkan tubuhnya. Ajari anak cara man­di sendiri dengan sabun, membilas tubuh, dan mengeringkan dengan han­duk.

13. Mengajak anak mengikuti kegiatan me­ma­sak, dan memberi kesempatan untuk bertanya. Ajaklah anak untuk membantu memasak di dapur. Berilah ia pekerjaan yang mudah dan tidak berbahaya, seperti menimbang, mengaduk, membubuhkan gula dan sebagainya. Bicarakanlah apa yang sedang dikerjakan bersama, dan be­ri kesempatan kepada anak untuk ber­tanya.

14. Melatih anak untuk bisa mengatasi kese­di­han dan kekecewaan. Bujuklah dan te­nangkanlah anak ketika ia menangis atau kecewa dengan cara membelainya dan berbicara kepadanya dengan lembut mengenai apa yang dirasakannya.

15. Membantu anak mengenal sopan santun, berterimakasih, mencium tangan dan se­bagainya. Ajarkanlah dan tunjukkanlah kepada anak sikap sopan santun, mi­sal­nya menghormati orang yang lebih tua, mengucapkan terimakasih, mencium ta­ngan, berdo’a dan sebagainya.

I. Kelompok Umur 4 – 5 tahun

a. Kemampuan perkembangan yang ha­rus dicapai anak sampai anak sesaat se­belum berumur 5 tahun:

1. Gerak kasar

Melompat dengan satu kaki.

2. Gerak Halus

Mengancingkan kancing baju melalui lo­bang kancing.

3. Bicara, bahasa dan kecerdasan

Bercerita seperti rata-rata anak seba­ya­nya

4. Bergaul dan mandiri

Mencuci dan mengeringkan tangan tan­pa dibantu.

b. Stimulasi perkembangan yang perlu diberikan:

1. Memberi kesempatan kepada anak untuk melakukan permaianan yang memer­lu­kan ketangkasan dan kelincahan. Buat­lah agar anak mau bermain dengan bola, berlari, melompat, berayun, memanjat dan sebagainya. Berilah ia kesempatan un­tuk untuk bermain dengan teman-temannya dan mengikuti pertandingan seperti lomba lari, lomba karung, main engklek dan sebagainya.

2. Melatih anak belajar berhitung. Sedia­kan kartu angka 1 sampai 10 yang dibu­at sendiri dari potongan karton. Sedia­kan pula segenggam biji jagung atau kacang. Mintalah anak menghitung biji-bijian itu sejumlah angka yang ditun­juk­kan pada tiap karton, dan meletakkannya diatas kartu yang cocok.

3. Membantu anak belajar menggambar. Ke­tika anak sedang menggambar, min­talah ia untuk melengkapi gambarnya, mi­salnya: menggambar orang dengan bajunya, menggambar rumah dengan po­hon., pagar, bunga, matahari dan se­ba­gainya.

4. Membantu anak mengerti arti separuh dan satu. Tunjukkanlah cara membagi kue, kertas dan lainnay menjadi 2 bagian yang sama. Kemudian tunjukkan pula bahwa bila kedua bagian tersebut disa­tu­kan kembali akan menjadi satu kesatan yang utuh.

5. Melatih anak berkebun. Tanamlah benih kacang, jagung atau biji-bijian lain pada kaleng bekas atau pot berisi tanah. Mintalah anak melakukannya, dan me­nyi­ramnya setiap hari. Ajaklah ia memperhatikan pertumbuhan tanaman itu dari hari ke hari, dan bicarakanlah mengenai bagaiaman tanaman, binatang, dan anak-anak tumbuh.

6. Membantu anak belajar mengingat. Le­takkan 3-4 macam benda (misalnya kan­cing, kelereng, bunga, cendok dan lain­nya) dihadapan anak, dan mintalah ia me­nyebutkan nama benda satu per satu. Kemudian ajaklah anak memejamkan ma­tanya. Pada saat itu ambil satu ma­cam benda dan sembunyikan. Apabila anak sudah mampu mengingat-ingat da­lam jumlah sedikit, tambahlah macam benda yang disembunyikan.

7. Melatih anak untuk mengenal tulisan sederhana. Tulislah nama-nama benda yang telah diketahui anak pada secarik kertas kecil dan tempelkan masing-masing tulisan pada benda yang cocok dengan tulisan tersebut. Mintalah anak membaca tulisan dengan menyebut nama benda yang telah diketahuinya.

8. Menimbulkan minat bacaa pada anak. Ajaklah anak sering-sering melihat bu­ku, majalah, terutama bacaan untuk anak. Bacakan bacaan tersebut dan bica­ra­kan bersama mengenai ceritanya. Usa­hakan agar anak sering melihat orang sedang membaca.

9. Memberikan kesempatan kepada anak untuk membetulkan kelalaian orang lain. Buatlah kesalahan dengan sengaja dan berilah kesempatan kepada anak untuk membetulkan kesalahan tersebut, mi­sal­nya: memberikan baju kepada anak sam­bil berkata: “Ini sepatumu”. Anak akan senang dapat “mengajari” orang tua.

10. Melatih anak mengenal musim. Cerita­kan kepada anak apa yang terjadi pada musm hujan dan pada musim kemarau, bagaimana pengaruhnya kepada alam sekitarnya. Pakailah bahasa yang seder­ha­na dengan contoh-contoh yang mudah dimengerti.

11. Membiasakan anak membantu menger­ja­kan pekerjaan rumah tangga. Ajaklah anak membantu pekerjaan rumah tangga yang ringan dan berikanlah tugas rutin kepada anak. Tunjukkanlah cara me­nger­jakan pekerjaan rutin tersebut dan bagaimana membantu pekerjaan rumah tangga. Misalnya: membereskan tempat tidurnya, menyimpan kembali mainnya, menaruh pakaiannya ditempat cucian., membantu menyapu, mengelap dan se­bagainya. Pujilah setiap kali anak selesai melakukan tugasnya.

12. Membantu anak belajar mengikuti pe­rin­tah. Ajarkan kepada anak untuk belajar mengikuti perintah dalam bentuk per­ma­inan. Misalnya: “berjalan tiga langkah”, “Berjalan Jinjit lima langkah”, dan seba­gainya.

13. Melatih kemandirian anak. Berlah ke­sem­patan kepada anak untuk berkunjung ke rumah teman/tetangganya terdekat atau saudara tanpa ditemani. Tanyakan mengenai kunjungannya tersebut.

14. Mengajak anak bermain dengan kreatif. Undanglah 3 atau 3 oang teman bermain anak, ajarkanlah permainan pasar-pa­sa­ran. Kumpulkan bersama benda yang ada di sekitarnya, buatlah uang-uangan dari potongan kertasuntuk uang kertas, dan kancing atau tutup botol untuk uang logamnya. Tunjuklah seorang anak men­ja­di pemilik took dan lainnya sebagai pembeli. Ajarkan pula bagaimana mena­war harga, membungkus barang, me­ngem­balikan uang dan sebagainya. Beri­lah kesempatan kepada yang lainnya, secara bergantian sebagai penjual dan pembeli.

J. Kelompok Umur 5 – 6 tahun

a. Kemampuan perkembangan yang ha­rus dicapai anak sesaat sebelum beru­mur 6 tahun:

1. Gerak kasar

Menangkap bola sebesar bola kasti dari jarak 1 meter.

2. Gerak Halus

Meniru membuat gambar segi empat.

3. Bicara, bahasa dan kecerdasan

Mengenal angka dan huruf, serta menghitung 1-10.

4. Bergaul dan mandiri

Berpakaian sendiri tanpa dibantu.

b. Stimulasi perkembangan yang perlu diberikan:

1. Melatih naik sepeda. Ajarilah anak naik sepeda. Beritahukan pula hal-hal yang berhubungan dengan keamanannya. Bila ia sudah pandai mengendarai sepeda dan mematuhi peraturan untuk keamanan­nya, berilah kesempatan untuk bermain sepeda lebih jauh dari rumah.

2. Melatih anak terampil dan kreatif mem­buat sesuatu, misalnya dengan melait anak membentuk lilin/tanah liat menjadi suatu bentuk. Bantulah ketika anak mmembuat binatang, alat rumah tangga dan lain-lain. Bicaralah mengenai apa yang dibuatnya. Pujilah hasil karyanya, dan letakkan di tempat khusus yang terlihat.

3. Melatih bertukang. Tunjukkanlah anaka menggunakan palu, gergaji dan paku. Sediakan pula potongan papan/kayu, tutup botol, karton, dan sebagainya. Aja­rilah anak untuk melakukannya dengan aman, dan awasilah ketika melakukan kegiatan ini.

4. Mengajari menganal hari, minggu dan bu­lan. Sediakanlah sebuah kalender yang tidak terpakai dan sebuah pen­sil/bolpoin. Bersama dengan anak, tan­dai­lah tanggal-tanggal penting dan hi­tunglah jumlah harinya untuk sampai pada tanggal tersebut serta sebutkan pula nama hari satu persatu

5. Melatih mengetahui waktu. Buatlah jam mainan dari kertas/karton, lengkap de­ngan jarum penunjuk panjang dan pen­dek. Bersama dengan anak, letakkan jarum penunjuk itu pada jam yang ber­arti bagi anak, misalnya: jarum menun­juk pada jam 4 yang berarti waktu man­di sore. Mulailah dengan waktu yang mudah.

6. Mengajari mengukur dengan penggaris. Bila anak sudah dapat membaca angka, ajarkanlah cara mengukur dengan peng­garis. Bantulah anak ketika ia mengukur panjang dan lebar buku, kotak korek api dan lain-lain. Cacatlah hasil pengukuran itu dan bicarakanlah bersama mana yang lebih panjang atau mana yang lebih lebar.

7. Mengajak belajar memasak. Ajarkan ke­pa­da anak sebuah resep masakan sederhana, misalnya; membuat pisang goring tepung. Bicarakanlah mengenai takaran bahan-bahan adonan, mencam­pur dan mengduk adonan tepung, me­mo­tong pisang dan menggorengnya. Setelah memasak, ajaklah anak mencuci abrang-barang yang kotor.

8. Melatih anak menjawab pertanyaan “mengapa”. Tanyakan kepada anak per­tanyaan-pertanyaan dengan “mengapa”, misalnya: “Mengapa rumah mempunyai atap?”, “mengapa menangis?”, dan lain-lain.

9. Mengjari untuk memahami pengertian sama dan berbeda. Bicarakanlah menge­nai persamaan dan perbedaan suatu ben­da dan bantulah anak mangenal benda-benda yang serupa dan yang berbeda, misalnya: persamaan dandang dan panci, perbedaan pisau dan sendok, dan sebagainya.

10. Mengajari untuk mengenal tanda-tanda atau symbol/lambang. Tunjukkanlh ke­pada anak tanda-tanda atau sym­bol/lambang yang terdapat disekitarnya, misalnya: gambar pada uang logam, tanda-tanda lalu lintas, symbol pada masjid dan sebagainya dan jelaskan pula artinya.

11. Melatih untuk mengenal peraturan dan mematuhinya. Ajaklah anak mengikuti pertemuan keluarga dan ikut sertakan pula ia dalam membuat rencan kegiatan keluarga dan perturan yang harus dipa­tuhi oleh seluruh anggota keluarga, mi­salnya: rencan rekreasi minggu depan, peraturan mencuci tangan sebelum ma­kan, makan pagi sebelum berangkat ke sekolah, dan sebagainya. Ajarkan ke­pada anak untuk mematuhi peraturan-peraturan baik di rumah maupun di sekolah.

12. Melatih untuk bercakap-cakap, bergaul dan bersahabat dengan teman sebaya­nya. Dengarkanlah apa yang dikatan anak dan biasakan agar anak mende­ngarkan apa yang dikatakan orang lain kepadanya. Ajarkan pula kepadanya un­tuk menggunakan kata-kata yang tepat dalam menyampaikan maksud dan kei­nginannya, bukan dengan mendorong atau memukul. Bantulah apabila ia menemukan masalah.
Selasa, 20 April 2010

Nama-nama bayi2

Halo ibu
Bapak
masih kebingungan cari-cari nama yang bagus buat si kecil? jangan salah loh bu, bapak. Nama itu kan do'a. barang siapa memberi nama anaknya dengan nama yang baik, maka dia telah didoakan sepanjang masa oleh kedua orang tuanya tersebut dengan nama yang mengandung kebaikan tersebut. Dan begitu juga sebaliknya. Ya kan bu?
Nah, disini saya ada hadiah nih buat semuanya yang masih mencari nama-nama indah buat sang buah hati
langsung aja ya, klik disini

gak usah ragu. gak usah takut. insyaalloh nama yang ada mengandung keberkahan. Selamat berbahagia!
Jumat, 09 April 2010

Nama-nama bayi

Pagi bu? seneng ya yang baru punya momongan? atau sudah lahir si kecil.



Tapi ...sudah punya namakah dia? Nah, disini saya akan memberi satu aplikasi sederhana buat menentukan nama si kecil. Lengkap dengan artinya loh bu. langsung aja ya. Namanya Generator nama. Untuk lebih jelasnya langsung aja deh download disini

selamat menentukan nama si kecil ya bu
Kamis, 18 Februari 2010

Memilih busana untuk Ibu hamil

Hamil memang menyenangkan. Bagaimana tidak? dalam hitungan bulan berarti akan merubah status sosialnya dari seorang wanita menjadi bunda. Indah bukan untuk membayangkan bagaimana asiknya bercanda dengan si kecil di sore hari diteras rumah disinari temaram cahaya mentari yang sedang menuju peraduannya? Namun, di satu sisi kehamilan juga membawa pengaruh tersendiri. Karena porsi badan membengkak, maka diperlukan juga busana yang lebih nyaman. selain untuk kenyamanan si ibu, hal ini juga akan sedikit banyak berpengaruh kepada perkembangan si kecil dalam kandungan.
Nah, disini kita kan mencoba memberikan tips bagaimana berbusana yang baik untuk ibu hamil, selanjutnya? yuk marih....
Siapa bilang wanita hamil tidak bisa tampil gaya? Dengan perut yang semakin membesar, justru tampilan wanita berbadan dua semakin seksi. Meski begitu, biar nyaman, ada beberapa langkah yang harus diperhatikan saat Anda memilih busana hamil. Berikut tipsnya :

Pilih busana hamil yang modelnya tetap up to date. Hamil, bukan berarti Anda tidak bisa mengikuti trend bukan? Dengan begitu penampilan Anda akan tetap terlihat gaya.

1. Sebaiknya pilih ukuran busana yang bisa disesuaikan dengan bentuk tubuh yang akan semakin membesar. Model dengan karet di bagian dada serta ikatan tali yang bisa disesuaikan dengan ukuruan tubuh, bisa menjadi pilihan yang tepat. Alhasil, Anda bisa nyaman saat mengenakannya.

2. Model busana yang tidak rumit alias simple sebaiknya menjadi prioritas bagi ibu hamil. Mengapa? Selain membuat nyaman, busana dengan model simple juga akan lebih mudah dipermak. Dengan begitu, Anda pun akan lebih efisien karena tidak perlu mengeluarkan uang setelah melahirkan. Toh, lebih baik uang Anda digunakan untuk keperluan sang bayi bukan?

3. Karena metabolisme wanita hamil lebih tinggi dari pada biasanya, maka tubuh anda akan terasa lebih hangat. Dengan begitu pilihlah bahan bahan katun yang tipis, bahan tenunan yang membuat Anda merasa sejuk.

4. Setelah memiliki busana hamil yang tepat, jangan lupa untuk membeli celana atau rok sebagai padanan yang pas. Jika kehamilan Anda telah memasuki trimester kedua, berarti badan Anda semakin membesar. Untuk itu, gunakan celana khusus wanita hamil yang telah dirancang secara khusus karena menggunakan karet dan memiliki kantung untuk perut.

5. Selain celana atau rok, Anda juga bisa menggunakan legging atau stoking. Namun, yang perlu diingat gunakan yang setinggi lutut dari pada yang sampai pinggang. Hindari stoking yang memiliki pengikat karet keras dibagian ujungnya.
Selasa, 16 Februari 2010

Perawatan Gigi Pada Balita

Duh senangnya akhirnya anak ibu tumbuh gigi. Sekarang dia pasti sudah ingin mencoba keampuhan giginya. Apa saja pasti bakalan ia taklukkan dengan giginya. Buah segar, biskuit, bahkan kemarin tetangga saya anaknya menggigit rokok ayahnya gara-gara ayahnya lupa meletakkan rokok di tempat bermain si kecil. Hasilnya, si kecil teriak-teriak karena rasa pahit yang tertinggal di mulutnya.
Nah, bagaimana cara merawat gigi si kecil?
Pada anak-anak, perawatan yang tidak benar dapat menyebabkan gigi si kecil pada usia dini sudah terkena karies, yaitu gigi gompal dan berwarna kehitaman.Hal ini terutama paling banyak disebabkan oleh kebiasaan buruk, seperti misalnya, minum susu botol sampai tertidur, sering mengemut makanan didalam mulut, terlalu banyak mengkonsumsi permen, coklat dan kue2 manis, atau orang tua yang kurang memperhatikan kebiasaan menyikat gigi pada anak2nya. Anggapan bahwa gigi pada anak2 hanya bersifat sementara karena toh nantinya akan diganti gigi tetap adalah anggapan yang tidak tepat. Membantu menjaga kebersihan mulut pada anak sejak dini amatlah penting. Anak2 dengan kondisi kesehatan gigi yang tidak baik akan mengurangi nafsu makan pada anak karena tidak dapat mengunyah dengan baik, sehingga berefek pada gizi yang menurun. Perlu juga diingat bahwa infeksi pada gigi dapat menyebabkan infeksi ditempat atau bagian/organ tubuh lainnya (mata, ginjal, hati, tonsil, jantung dsb) yang disebut sebagai fokal infeksi karena kuman dari gigi tsb ikut bersama peredaran darah bersarang di organ tubuh lain. Selain itu gigi susu adalah penuntun tumbuhnya gigi tetap. Bila gigi susu tanggal sebelum waktunya atau mengalami kerusakan yang cukup serius, gigi tetap akan kehilangan arah dalam pertumbuhannya, sehingga gigi tetap tumbuh tidak teratur (berjejal).
Nah, ayo sama-sama kita ajarkan cara merawat gigi yang benar sejak dini pad si kecil
Selasa, 09 Februari 2010

Waspadai Retina Bayi Prematur

Foto: Ist
BAYI prematur rentan akan berbagai penyakit sehingga perlu penanganan khusus. Salah satu penyakit yang rentan terjadi pada bayi prematur adalah Retinophaty of Prematurity (ROP). Penyakit ini juga menjadi penyebab kebutaan anak di negara maju dan beberapa negara berkembang.

ROP pada bayi prematur dapat disertai gangguan penglihatan minimal atau adanya pertumbuhan pembuluh darah abnormal di retina yang pada akhirnya dapat mengakibatkan ablasio retina.

Risiko ROP

Semakin muda dan kecil bayi yang hidup, semakin besar pula risiko ROP bayi tersebut. Bayi prematur kurang dari 32 minggu atau berat badan kurang dari 1.500 gram berisiko tinggi mengalami ROP.

Beberapa pemicu yang menyebabkan munculnya ROP di antaranya adalah pemberian oksigen yang kurang tepat (berlebihan).

Menyerang Lebih Banyak Bayi Laki-laki

Bayi laki-laki lebih berisiko terkena ROP dibandingkan bayi perempuan. Penyebabnya memang belum diketahui pasti, dugaan ini muncul karena banyaknya pasien bayi laki-laki yang sering terjangkit penyakit ini.

Pada bayi prematur, pertumbuhan di daerah retina mata memang belum sempurna dan harus diamati terus pertumbuhannya. Oleh karena itu, empat minggu setelah kelahiran harus dilakukan skrining. Dengan adanya skrining pada bayi prematur maka ROP dapat dicegah dengan pendeteksian sedini mungkin. Penanganan lebih awal juga bisa lebih maksimal.

Deteksi Dini

ROP memang tidak langsung menyebabkan kebutaan. Biasanya setelah bayi berusia tertentu penglihatannya akan berkurang, hingga lama-lama tidak bisa melihat sama sekali. Inilah mengapa pendektesian dini dan pencegahan yang berlangsung lama perlu dilakukan sampai buah hati Anda sudah melewati masa kanak-kanak.

Insiden ROP tidak ada hubungannya dengan pemakaian inkubator selama di rumah sakit. Begitupun dengan efek samping inkubator yang hampir tidak ada.
(Mom& Kiddie//tty)

Perawatan Bayi Prematur di Rumah


Bayi prematur memerlukan perawatan lebih intensif daripada bayi yang lahir cukup bulan.

Kebutuhan paling mendasar bayi prematur adalah kehangatan yang stabil seperti ketika masih di dalam rahim. Untuk itulah, saat baru lahir, kebanyakan bayi prematur memerlukan perawatan di neonatal intensive care unit (NICU) atau unit perawatan intensif neonatus. NICU dengan inkubator dan radiant warmer-nya mampu menciptakan lingkungan nyaman bagi pertumbuhan bayi. Jangka waktu kebutuhan bayi prematur berada di ruang NICU tidak bisa disamaratakan seluruhnya. Hal ini perlu observasi mendalam terhadap kondisi bayi yang mungkin berbeda-beda. Selain itu, tentu saja bayi prematur membutuhkan asupan nutrisi sesuai usianya yang lahir belum cukup bulan.

Sebelum bayi prematur diputuskan boleh pulang, diperlukan suatu pendekatan multidisiplin dari para dokter sesuai permasalahan yang ada padanya. Misalnya dengan melihat beberapa patokan dasar berikut:

1. Temperatur tubuh bayi dinyatakan stabil ketika sudah keluar dari inkubator yang biasanya kemampuan ini dimiliki bayi dengan usia kandungan 34 minggu atau berat badan sekitar 2.000 gram;

2. Bayi sudah dapat minum atau mengisap dengan baik untuk mencapai kenaikan BB sekitar 20-30 gram per hari;

3. Bayi sudah tidak lagi mendapat pengobatan secara intensif dan tidak memerlukan pengawasan di rumah sakit;

4. Bayi tidak mengalami perubahan berarti dalam pengobatan atau pemberian oksigen tambahan menjelang pulang.

Bila berdasarkan observasi itu bayi sudah memenuhi syarat, maka ia sudah boleh dibawa pulang.

YANG HARUS DILAKUKAN ORANG TUA

* Belajar perawatan khusus

Mau tidak mau, ketika bayi pulang ke rumah, orang tua harus belajar merawat karena bayi prematur memerlukan perhatian khusus yang berbeda dari bayi-bayi pada umumnya. Seharusnya, orang tua belajar tentang pemberian oksigen, monitor apnea (terhentinya pernapasan), dan resusitasi kardiovaskular. Banyak rumah sakit yang baru mengizinkan bayi pulang ke rumah bila sudah yakin kalau orang tua dapat melakukannya dengan baik. Bila tidak, rumah sakit akan menundanya karena orang tua tidak bisa memenuhi kebutuhan dasar bayinya dan mengetahui cara pengenalan masalah yang mungkin muncul setelah bayi dipulangkan.

* Memberikan ASI

Berikan ASI kepada bayi prematur karena ASI memberi efek perlindungan terhadap infeksi. ASI juga merupakan makanan yang paling steril untuk bayi dibandingkan susu formula yang harus disendok dan dicampur dengan air di dalam botol yang sangat mungkin kesterilannya terganggu. Sementara, perlindungan dari infeksi sangat penting bagi bayi prematur karena banyak organ tubuhnya belum berfungsi sempurna.

Berikan ASI setiap 2-3 jam atau mengikuti kemauan bayi. Jangan takut ASI habis karena produksi ASI mengikuti prinsip supply and demand sehingga kantung ASI tidak akan pernah kosong. Misalnya, bila bayi mengisap ASI sebanyak 90 ml, maka ASI baru yang akan diproduksi pun jumlahnya 90 ml. Bila yang diisap 100 ml maka yang diproduksi kemudian adalah 100 ml, begitu seterusnya.

Pengaturan ini memerlukan kecermatan karena fungsi pencernaan dan ginjal bayi prematur masih belum sempurna, selain karena penguapan cairan dari tubuhnya banyak tetapi kemampuan mengisap dan menelannya belum sempurna. Jika ia belum kuat mengisap, ASI harus diberikan lewat pipet.

Terlepas dari itu, bayi yang mendapat ASI memiliki skor perkembangan yang lebih baik ketika usianya mencapai 18 bulan dibandingkan dengan bayi yang hanya mendapat susu formula.

Memang, ASI adalah makanan utama bagi bayi baru lahir. Namun beberapa ibu mengalami gangguan produksi ASI. Sebenarnya hal ini bisa diatasi dengan melakukan konsultasi di klinik-klinik laktasi yang ada di rumah sakit.

* Memberikan susu formula yang tepat

Dalam keadaan terpaksa, jika payudara ibu tetap tidak bisa mengeluarkan ASI, maka ibu bisa memberikan susu formula khusus bayi prematur, bukan susu formula biasa. Hal ini untuk menyesuaikan dengan kondisi tubuh bayi yang masih belum sempurna.

Pemberian susu formula harus dikonsultasikan pada dokter karena pemberiannya harus berdasarkan observasi yang cermat. Intinya, jangan sembarangan memberikan susu formula kepada bayi prematur karena bisa membahayakan tubuhnya. Biasanya baru di usia koreksi 12 bulan bayi prematur boleh diberikan susu formula biasa. Namun bagi bayi dengan BB lahir sangat kecil atau pascasakit berat pemberian susu formula khusus dapat berlangsung lebih lama sampai si bayi mencapai berat yang sesuai dengan usia koreksi.

Pastikan orang tua tahu cara memberikan makan-minum, menghitung kecukupan kalori, kecukupan cairan, dan pemberian suplemen vitamin serta mineral. Misalnya, kebutuhan kalori saat di rumah minimal 100 kkal/kg berat badan/hari, maka bayi harus mendapatkan kalori yang sesuai dari ASI atau susu formula khusus bayi prematur. Bila bayi mendapat susu formula biasa, ia berisiko muntah atau diare yang dapat menyebabkan dehidrasi. Bila demikian yang terjadi maka segera bawa ia ke dokter untuk tindakan lebih lanjut. Untuk itulah, orang tua diharapkan terus melakukan kontak dengan dokter dan meminta nasihatnya sehingga penanganan secara tepat bisa segera dilakukan atau mungkin pengobatan segera dihentikan bila pertumbuhan bayi sudah dianggap normal.

* Tahu waktu pemberian makanan semipadat

Pemberian makan harus dilakukan di saat yang benar-benar diperbolehkan. Umumnya, makanan semipadat baru dapat diberikan setelah bayi berusia 4 bulan usia koreksi. Usia koreksi adalah usia lahir yang dikurangi dengan selisih usia prematur. Misalnya, normalnya bayi lahir di usia kandungan 40 minggu tetapi dia lahir prematur di usia kandungan 35 minggu. Ada selisih 5 minggu untuk mencapai kelahiran normal. Bila mengikuti usia lahir sebenarnya bayi sudah berusia 16 minggu maka usia koreksinya adalah 16 minggu dikurangi 5 minggu = 11 minggu. Jadi, perlu hati-hati dalam menentukannya. Jika usia lahirnya 5 bulan maka bayi belum boleh diberi makan karena usia koreksinya mungkin belum mencapai 4 bulan. Usia koreksi berlaku hingga 2 tahun pertama. Setelah 2 tahun, grafik pertumbuhannya disamakan seperti bayi lain.

* Memberikan imunisasi

Lain hal dengan imunisasi. Imunisasi harus dilakukan berdasarkan usia kelahiran, bukan usia koreksi. Dosisnya pun sama seperti bayi cukup bulan. Tetapi pemberian vaksin hepatitis B sebaiknya ditunda sampai BB bayi mencapai minimal 2.000 gram. Dianjurkan bayi prematur menggunakan vaksin difteri aselular yang lebih kecil kemungkinan menimbulkan demam, bengkak, atau kulit kemerahan walau harganya masih relatif mahal.

* Menyiapkan situasi rumah

Yang perlu diperhatikan saat bayi pulang ke rumah adalah peralihan suasana dari NICU dan ruang perawatan di rumah sakit yang sibuk dengan suasana rumah yang mungkin lebih tenang. Untuk itu bayi butuh adaptasi yang agak lama untuk melakukan penyesuaian. Dianjurkan, setibanya di rumah pasang musik riang agak keras dan lampu yang terang, kemudian secara perlahan volume suara dikecilkan dan cahaya diredupkan. Tujuannya agar bayi tidak merasakan perbedaan yang terlalu mencolok saat kepindahannya.

* Memungkinkan waktu tidur lebih lama

Orang tua pun perlu memberikan kesempatan pada bayi prematur untuk tidur sepuasnya karena dia butuh waktu tidur lebih lama daripada bayi-bayi yang cukup bulan. Mungkin dalam sehari bayi prematur harus tidur minimal 18 jam. Kebutuhan ini sangat penting mengingat pertumbuhan fisik terjadi sangat pesat pada saat bayi sedang tidur. Bila kebutuhan ini tidak tercukupi mungkin akan berpengaruh terhadap pertumbuhan fisiknya.

Namun, kita pun perlu memahami kalau bayi prematur harus lebih sering minum. Jadi, periode tidurnya akan lebih pendek karena sebentar-sebentar dia merengek minta susu. Untuk itu, kita harus siap. Berada di dekat bayi pada jam-jam minumnya adalah tindakan yang sangat baik sehingga bayi bisa segera terpenuhi kebutuhannya tanpa harus rewel berkepanjangan sehingga sulit tidur kembali.

Walaupun angka kejadian suddent infant death syndrome (SIDS) di Indonesia tidak terlalu menonjol, sebaiknya posisi tidur diawasi agar tetap dalam keadaan aman. Perhatikan juga jalan napasnya, jangan sampai tersumbat oleh bantal-guling, selimut, atau berada dalam posisi tengkurap.

RISIKO PADA BAYI PREMATUR

Prematur adalah kelahiran bayi pada saat masa kehamilan kurang dari 259 hari dihitung dari hari terakhir haid ibu. Setiap tahun, sekitar 10-15% bayi lahir prematur atau sebelum waktunya. Umumnya bayi yang lahir prematur akan memiliki banyak problem pascalahir. Dengan demikian, "Bayi prematur memerlukan perawatan lebih intensif dibandingkan bayi yang lahir normal atau cukup bulan," kata Rudy.

Rudy mencatat, bayi prematur yang masa di kandungannya hanya 36-37 minggu memunyai angka kematian 5 kali lebih tinggi daripada bayi cukup bulan. Sedangkan bayi yang usia kandungannya hanya/di bawah 32 minggu maka angka kematiannya lebih tinggi lagi, yaitu 45 kali lebih tinggi daripada bayi cukup bulan. Hal ini disebabkan banyak organ tubuh bayi yang belum berkembang sempurna sehingga banyak sekali gangguan yang terjadi di dalamnya. "Semakin cepat kelahiran berarti semakin muda masa kehamilan dan semakin muda organ tubuh bayi."

BERBAGAI KEMUNGKINAN GANGGUAN

Menurut Rudy, di masa awal, bayi prematur mengalami pertumbuhan yang sangat cepat (catch-up growth). Pertumbuhan cepat yang pertama kali dapat dilihat adalah pada lingkar kepala, kemudian baru berat badan (BB) dan panjang badan (PB). Pertumbuhan cepat ini berlangsung sampai usia 3 tahun.

Bayi prematur dengan BB lahir kurang menurut usia kehamilan atau intrauterine growth retardation dan bayi prematur dengan gangguan pertumbuhan saat catch-up growth berisiko tinggi untuk mengalami gangguan tumbuh kembang atau menderita masalah kesehatan lain dibandingkan dengan bayi yang masa pertumbuhan cepatnya dilalui dengan normal.

Ada beberapa cara skrining yang digunakan seperti denver prescreening developmental questonnaire, denver developmental screening test, dan gessel screening inventory. Namun tes ini tidak dapat menggantikan pemeriksaan fisik dan neurologis. Bila terdapat masalah atau gangguan dalam perkembangan sebaiknya bayi dikonsultasikan pada dokter ahli perkembangan.

Dengan kondisi organ tubuh yang belum sempurna, bayi prematur berisiko tinggi terhadap sejumlah penyakit pascalahir, antara lain:

1. Hipoksia perinatal (kekurangan oksigen)

Umumnya gangguan telah dimulai sejak di kandungan, misalnya gawat janin atau stres janin saat proses kelahirannya, yang membuat bayi mengalami asfiksia (kegagalan bernapas spontan dan teratur pada menit-menit pertama setelah lahir). Biasanya, dokter akan melakukan resusitasi (usaha bernapas kembali dengan pernapasan buatan atau pijat dan rangsang jantung) agar tak menimbulkan kerusakan organ, khususnya otak.

2. Masalah kardiovaskular

Masalah kardiovaskular adalah kelainan yang paling sering ditemui pada bayi prematur. Hal ini disebabkan belum menutupnya patent ductus arteriosus (PDA), yaitu saluran yang menghubungkan aorta dan arteri paru-paru kiri. Saluran/duktus ini mengalirkan darah keluar dari paru yang belum berfungsi dan ia tetap terbuka selama kehamilan. Saat masih dalam kandungan, pembuluh darah ini digunakan untuk bernapas. Ketika lahir, bayi akan bernapas secara normal, sehingga pembuluh darah itu akan menutup. Tapi karena gagal napas maka pembuluh darah ini tak menutup.

3. Mata juling

Strabismus atau mata juling biasa dialami bayi prematur. Dokter mata sebaiknya menilai keadaan mata, terutama bila strabismus menetap sampai usia lebih dari 9 bulan. Selain itu bila ditemukan gangguan pada retina atau retinopaty of prematurity (ROP), bayi harus diawasi lebih ketat.

4. Masalah neurologik

Kekurangan oksigen di dalam otak yang belum tumbuh sempurna pun seringkali menjadi gangguan. Masalahnya, pusat pernapasan ada di otak kecil sehingga sering terjadi gangguan pola pernapasan. Hal ini dapat menimbulkan perdarahan di otak. Penanganan harus dilakukan dengan sangat hati-hati mengingat saraf bayi belum sempurna. Setelah itu, perkembangan sejak lahir hingga balita harus diperhatikan secara cermat sehingga jika terjadi penyimpangan dapat cepat diperbaiki. Sangat baik bila bayi secara kontinyu diobservasi oleh ahli di klinik tumbuh kembang agar perkembangannya bisa sama dengan bayi normal.

5. Gangguan pendengaran

Bayi prematur juga berisiko mengalami gangguan pendengaran yang lebih tinggi. Uji pendengaran dengan brainstem auditory evoked potential dapat dilakukan setelah keadaan memungkinkan. WHO membuat batasan kehilangan pendengaran bila ada kekurangan pendengaran lebih dari 25 dB pada frekuensi 500, 1000 dan 2000 Hz pada salah satu telinga yang relatif lebih baik. Dengan definisi ini sekitar 5% bayi prematur yang lahir kurang dari 32 minggu masa kehamilan akan mengalami kehilangan pendengaran pada usia 5 tahun. Orang tua harus memperhatikan apabila ada tanda gangguan pendengaran secara dini.

6. Gangguan napas

Gangguan ini terjadi karena paru-paru belum matang sehingga kekurangan bahan surfaktan yang diproduksi oleh paru-paru. Surfaktan berfungsi mempertahankan mengembangnya alveoli atau gelembung paru. Kekurangan surfaktan ini membuat pertukaran udara menjadi tidak baik dan bayi akan mengalami sesak napas atau sindroma gangguan napas (SGN).

Tindakan yang diberikan biasanya tergantung pada derajat kematangan paru dan berat ringannya SGN, apakah dokter akan memakai alat bantu napas mekanik atau pemberian surfaktan eksternal. Sebenarnya, kekurangan surfaktan bisa diupayakan dengan menyuntikkan preparat steroid dosis tinggi pada ibu yang menghadapi persalinan prematur.

7. Kuning

Ketika lahir, sebagian besar bayi prematur mengalami kuning yang disebabkan fungsi hatinya belum sempurna. Kemungkinannya akan semakin besar bila saat hamil ibu menderita infeksi, khususnya infeksi plasenta. Tindakan untuk mengatasinya adalah dengan terapi

sinar biru, bila kasusnya berat sekali maka dilakukan transfusi tukar.

8. Cedera kedinginan

Masalah pengaturan suhu tubuh bayi pun terkadang belum sempurna sehingga bayi harus dimasukkan ke dalam inkubator. Tujuannya menghindari bayi dari kedinginan akibat suhu lingkungan yang terlalu rendah, terlalu tinggi, atau suhu yang naik turun karena dapat menyebabkan cedera dengan ciri-ciri kulitnya akan teraba keras pada tempat tertentu.

Selain dimasukkan ke dalam inkubator, ibu pun bisa melakukan gendong kanguru. Lepaskan seluruh pakaian bayi, lalu dekap di dada ibu langsung menyentuh kulit (skin to skin contact). Bayi akan merasa hangat. Lalu tutupi bagian belakang dan samping tubuhnya dengan selimut atau baju ibu.

Irfan Hasuki. Foto: Dok. nakita

Awasi Bayi Prematur

Bayi prematur memerlukan perawatan lebih intensif daripada bayi yang lahir cukup bulan. Kenali dan pahami tumbuh kembang bayi premature serta pengasuhan dan perawatannya.


Bayi Prematur Berisiko Alami Gangguan Kejiwaan Saat Remaja
Anak-anak yang terlahir prematur memiliki indikasi untuk mengalami gangguan kejiwaan seperti rasa cemas, depresi, atau gangguan lainnya pada saat remaja dan usia dewasa awal

Terapi Pijat untuk Bayi Prematur
Menurut penelitian, bayi prematur mengalami kenaikan berat badan 20-47% per hari setelah dipijat 3 x 15 menit selama 10 hari.

Perawatan Kanguru untuk Bayi Prematur
Bayi prematur sangat rentan terhadap ancaman hipotermia. Fakta membuktikan bayi prematur maupun bayi cukup bulan yang lahir dengan berat badan rendah, terutama di bawah 2.000 gram, terancam kematian akibat hipotermia, asfiksia (kesulitan bernapas), dan in

Bayi Prematur Berisiko Tinggi Menderita Autisme
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa bayi prematur berisiko menderita autisme dua kali lebih tinggi dari pada bayi lahir normal. Dan bayi perempuan berisiko lima kali lebih tinggi dari bayi laki-laki.

Tahapan Perkembangan Bayi Prematur
Pemahaman yang baik akan tahapan perkembangan bayi prematur akan membantu orangtua me-manage ekspektasinya secara tepat.

Bayi Prematur, Rawan Alami Masalah Gigi
Dibandingkan bayi yang lahir cukup umur, bayi prematur memang cenderung memiliki banyak masalah, tak terkecuali pada giginya.

ASI untuk Bayi Prematurku
Bagi kebanyakan ibu memberikan ASI pada si kecil adalah momen yang sangat dinanti-nanti.

Dapatkah Bayiku Mengejar Ketinggalannya?
Banyak kekhawatiran yang menghinggapi benak orangtua yang memiliki bayi prematur.

Mengenali Masalah Umum pada Bayi Prematur
Setiap tahun, tercatat sekitar 10-15% bayi lahir prematur atau sebelum waktunya. Dan umumnya bayi yang lahir prematur akan memiliki banyak masalah setelah lahir.

Prematur dan Keterlambatan Berbahasa
Jika seorang anak lahir prematur, besar kemungkinan ia akan mengalami keterlambatan perkembangan menurut standar usia yang ditetapkan.
Senin, 08 Februari 2010

Bayi Prematur Terancam Kesulitan Beradaptasi


Hampir dari setengah bayi yang dilahirkan secara prematur akan menghadapi masalah seperti ketidakmampuan dan kesulitan belajar dikemudian hari. 'The Epicure' melakukan studi atas 1.200 bayi yang dilahirkan sebelum 26 pekan dari 38 pekan yang seharusnya dilalui oleh seorang ibu dalam masa kehamilan.
Masih mereka, setelah setengah dari bayi prematur ini terancam terkena kesulitan belajar maka sepertinya diperkirakan memerlukan kacamata. Saat sang bayi prematur ini tumbuh dewasa, maka pada usia 6 tahun resiko ini akan mengalami kenaikan dua kali lipat.

Studi The Epicure didasari atas monitoring bayi yang dilahirkan di Inggris dan Irlandia pada tahun 1995 khususnya bayi yang dilahirkan sebelum kehamilan memasuki pekan ke-26. The Epicure menyatakan bahwa publikasi yang mereka berikan dengan tujuan agar para orangtua bisa mengerti masalah yang akan dihadapi oleh anak mereka yang dilahirkan secara prematur.

Untuk bayi laki-laki resiko terkena sejumlah masalah itu akan 2.4 kali lebih tinggi ketimbang bayi perempuan. Namun tim periset tidak menjelaskan apa yang menjadi penyebab ketidakmampuan dari resiko yang diterima oleh sang bayi prematur itu. Pemimpin riset, Neil Marlow, profesor University of Nottingham berharap para dokter dan orangtua bisa bersiap saat terjadinya bayi prematur.

Metode Kangguru Untuk Merawat Bayi Prematur

METODE KANGURU UNTUK MERAWAT BAYI PREMATUR

Metode kanguru atau perawatan bayi lekat ditemukan sejak tahun 1983, sangat bermanfaat untuk merawat bayi yang lahir dengan berat badan rendah baik selama perawatan di rumah sakit ataupun di rumah.

Metode kanguru mampu memenuhi kebutuhan asasi bayi berat lahir rendah dengan menyediakan situasi dan kondisi yang mirip dengan rahim ibu, sehinggga memberi peluang untuk dapat beradaptasi baik dengan dunia luar.


KEUNTUNGAN YANG DI DAPAT DARI METODE KANGURU BAGI PERAWATAN BAYI :

-Meningkatkan hubungan emosi ibu – anak
-Menstabilkan suhu tubuh , denyut jantung , dan pernafasan bayi
-Meningkatkan pertumbuhan dan berat badan bayi dengan lebih baik
-Mengurangi strea pada ibu dan bayi
-Mengurangi lama menangis pada bayi
-Memperbaiki keadaan emosi ibu dan bayi
-Meningkatkan produksi asi
-Menurunkan resiko terinfeksi selama perawatan di rumah sakit
-Mempersingkat masa rawat di rumah sakit

APA SAJA KRITERIA BAYI UNTUK METODE KANGURU:

-Bayi dengan berat badan ≤ 2000 g
-Tidak ada kelainan atau penyakit yang menyertai
-Refleks dan kordinasi isap dan menelan yang baik
-Perkembangan selama di inkubator baik
-Kesiapan dan keikut sertaan orang tua, sangat mendukung dalam keberhasilan.

CARA MELAKUKAN METODE KANGURU:

-Beri bayi pakaian, topi , popok dan kaus kaki yang telah dihangatkan lebih dahulu

-Letakkan bayi di dada ibu, dengan posisi tegak langsung ke kulit ibu dan pastikan kepala bayi sudah terfiksasi pada dada ibu. Posisikan bayi dengan siku dan tungkai tertekuk , kepala dan dada bayi terletak di dada ibu dengan kepala agak sedikit mendongak.

-Dapat pula memeakai baju dengan ukuran lebih besar dari badan ibu , dan bayi diletakkan diantara payudara ibu, baju ditangkupkan, kemudian ibu memakai selendang yang dililitkan di perut ibu agar bayi tidak terjatuh.

-Bila baju ibu tidak dapat menyokong bayi , dapat digunakan handuk atau kain lebar yang elastik atau kantong yang dibuat sedemikian untuk menjaga tubuh bayi.

-Ibu dapat beraktivitas dengan bebas, dapat bebas bergerak walau berdiri , duduk , jalan, makan dan mengobrol. Pada waktu tidur , posisi ibu setengah duduk atau dengan jalan meletakkan beberapa bantal di belakang punggung ibu.

-Bila ibu perlu istirahat , dapat digantikan oleh ayah atau orang lain.

-Dalam pelaksanaannya perlu diperhatikan persiapan ibu, bayi, posisi bayi , pemantauan bayi , cara pamberian asi , dan kebersihan ibu dan bayi.

© Dr.SuriViana - - www.infoibu.com
Kamis, 28 Januari 2010

Kapan sebaiknya saya mulai memberikan makanan tambahan?

Kebutuhan gizi bayi akan berubah sejalan dengan pertumbuhannya. Dan pada saatnya, ASI atau susu bayi saja tidak cukup membuat bayi kenyang. makanan padat, sistem pencernaan si kecil harus benar-benar “matang”.

Kemampuan bayi untuk makan makanan padat memang tidak sama. Sekalipun demikian, para ahli sepakat, umumnya kesiapan bayi untuk makan makanan padat pertamanya berkisar antara usia 6–8 bulan.Tapi, jangan mentang-mentang usia bayi sudah 6 bulan, lalu Ibu langsung “menjejalinya” dengan berbagai makanan padat. Ingat, ketika memperkenalkan makanan padat, sistem pencernaan si kecil harus benar-benar “matang”

Jadi tunggu saja tanda umum pemberian makanan tambahan dan biarkan bayi Ibu yang menunjukkan kapan waktunya untuk mulai.

Rencanakan rutinitas pemberian makanan tambahan

Dari ASI berganti ke makanan padat adalah perubahan besar bagi bayi dan Ibu. Sebagai Ibu baru yang belum berpengalaman tentu bertanya-tanya makanan apa yang harus diberikan dan kapan memberikannya.

Jangan bingung, Bu. Cari tahu tentang hal ini dari sahabat, kerabat, atau sesama ibu di Club Nutricia. Buat jadwal makan bayi tiap hari dengan menu yang sesuai. Lakukan pemberian makan secara bertahap, mulai dari sekali sehari dulu, untuk melihat apakah bayi Ibu bisa menikmatinya.

Saat bayi mulai asyik dengan makanan padatnya, frekuensi minum susunya mungkin jadi berkurang. Tapi, susu tetap penting diberikan. Jadi berikan susu di sela-sela waktu makan, baik dimunim sendiri atau diolah menjadi makanan selingan.

Makanan tambahan pertama

Makanan tambahan pertama yang diberikan pada bayi Ibu dengan makanan dengan tekstur yang lunak bahkan agak cair Cobalah dengan memberikan bubur susu (tepung beras dicmpur susu) atau sari buah (pisang, pepaya, atau jeruk manis). Biarkan bayi Ibu menyesuaikan diri dengan makanan pertamanya. Berikan selama beberapa hari sampai ia kenal betul dengan makanannya.

Jadi, jangan cemas bila bayi Ibu menyemburkan makanannya. Maklum, ia baru belajar makan dan belum terbiasa dengan tekstur dan rasa makanan baru. Lakukan perlahan dan bertahap. Jangan menyerah ya,Bu!

Untuk rincian rencana pemberian makanan bayi Ibu, lihatlah jadwal makan 7 hari kami.

Mencoba menu keluarga

Ketika bayi Ibu memasuki usia 1 tahun dan mulai bisa menerima berbagai jenis makanan padat, Ibu bisa mencoba memberinya menu keluarga . Selama tidak menambahkan gula dan garam, tentu aman bagi bayi. Gunakan blender atau cincang kasar makanannya bila ia sudah mulai bisa mengunyah.

Hal ini juga bisa menghemat energi Ibu, karena tidak perlu membuat menu sendiri untuk bayi. Berikan menu keluarga yang kira-kira bisa dimakan oleh bayi. Biarkan ia menikmati makanannya. Kalau perlu, latih ia makan di kursi makannya sendiri seperti anggota keluarga lainnya.
Postingan Lebih Baru Postingan Lama
Related Posts with Thumbnails
 

anak cerdas indonesia Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ipietoon Sponsored by Online Business Journal