Seorang
petani memasang jaring di atas ladangnya yang baru ditaburi benih. la menangkap
beberapa bangau, yang datang untuk mematuki benih-benihnya. Bahkan dia berhasil
menangkap Bangau Tontong yang patah kakinya karena tersangkut di jaring. Dengan mengiba si bangau tontong memohon
kepada petani untuk
melepaskannya. “Kasihanilah aku, Tuan,” katanya, “Dan lepaskan aku sekali ini
saja. Tolong lihatlah kakiku yang patah. Selain itu, aku bukan seekor bangau,
aku adalah bangau tontong, seekor burung yang berwatak cerdas; dan lihat betapa aku
sangat mencintai dan bekerja keras untuk ayah dan ibuku. Lihat juga,
bulu-buluku—sama sekali tidak seperti
bulu bangau.” Petani itu pun tertawa terbahak-bahak dan berkata, “Terserah apa
katamu. Yang aku tahu hanyalah: Aku menangkapmu bersama bangau-bangau perampok
ini, dan kau harus mati bersama mereka.”
Senin, 06 Juli 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senin, 06 Juli 2015
In:
Cerita
PETANI DAN BANGAU TONTONG
Seorang
petani memasang jaring di atas ladangnya yang baru ditaburi benih. la menangkap
beberapa bangau, yang datang untuk mematuki benih-benihnya. Bahkan dia berhasil
menangkap Bangau Tontong yang patah kakinya karena tersangkut di jaring. Dengan mengiba si bangau tontong memohon
kepada petani untuk
melepaskannya. “Kasihanilah aku, Tuan,” katanya, “Dan lepaskan aku sekali ini
saja. Tolong lihatlah kakiku yang patah. Selain itu, aku bukan seekor bangau,
aku adalah bangau tontong, seekor burung yang berwatak cerdas; dan lihat betapa aku
sangat mencintai dan bekerja keras untuk ayah dan ibuku. Lihat juga,
bulu-buluku—sama sekali tidak seperti
bulu bangau.” Petani itu pun tertawa terbahak-bahak dan berkata, “Terserah apa
katamu. Yang aku tahu hanyalah: Aku menangkapmu bersama bangau-bangau perampok
ini, dan kau harus mati bersama mereka.”
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar on "PETANI DAN BANGAU TONTONG"
Posting Komentar