Seekor ular, setelah membuat sarang di dekat teras sebuah pondok,
menggigit mati bayi penghuni pondok tersebut. Bersedih atas kematian putranya,
sang pemilik pondok bersumpah akan membunuh si Ular. Keesokan
harinya, ketika si Ular keluar dari lubangnya untuk mencari makanan, pemilik tersebut mengambil kapak dan mengayunkan kapaknya.
Karena terburu-buru, dia gagal memutus kepala
si Ular dan hanya memotong ekornya. Beberapa
waktu
kemudian, sang
pemilik pondok, yang takut si Ular akan menggigitnya juga, berusaha berdamai dengan
si Ular dengan memasukkan roti dan garam ke dalam lubang si Ular. Si Ular
mendesis pelan, berkata: “Kita tidak akan bisa berdamai. Tiap kali melihatmu,
aku teringat pada ekorku yang hilang dan kapan pun kau melihatku maka kau akan
teringat pada kematian putramu.”
‘Tiada seorang pun yang lupa pada lukanya
ketika bertemu orang yang menyebabkan luka itu.’
0 komentar on "SEORANG PEKERJA DAN ULAR"
Posting Komentar