Minggu, 01 November 2009

jika si kecil punya six sense

Diposting oleh Unknown di 02.24
Hiii... Jika Si Kecil Punya Sixth
The Sixth Sense. Itulah film terbaik dari sutradara M. Night Shamalan - yang kini tengah meluncurkan film supranatural lainnya, The Happening. Dalam film yang dibintangi Bruce Willis itu, seorang anak lelaki dilukiskan memiliki kemampuan untuk melihat ruh.
Dalam khasanah psikonalisis Eropa, anak-anak yang berumur kurang dari dua tahun disebut berada dalam 'periode ruh.' Kondisi spiritual mereka masih sangat kuat. Wajar jika mereka bisa melihat, mendengar, membaui, bahkan bercakap-cakap dengan ruh-ruh lain. Pelahan-lahan, akibat pendidikan yang lebih menekankan pada aspek logika formal, kemampuan supranatural itu menipis dan akhirnya 'hilang.'
Fenornena ESP
"Kemampuan melihat ruh biasa disebut dengan fenomena parapsikologi. Anak-anak ini tak perlu diberi label aneh atau ditolak keberadaannya,” anjur DR. Reni Akbar-Hawadi, Kepala Bagian Psikologi Pendidikan Fakultas Psikologi Ul.
Anak yang dikaruniai kelebihan macam ini berarti termasuk anak yang memiliki extrasensory perception (ESP). Banyak hal-hal yang dapat dijangkau indera anak itu jauh melebihi orang pada umumnya. Biasanya kemampuan macam itu didapatkan secara turun temurun. Anak yang memiliki kemampuan ini sebenarnya tidak menyadari kalau kemampuannya tersebut tidak dimiliki oleh orang kebanyakan.
"Sesungguhnya mereka ini tidak merasa aneh akan apa yang dilihatnya. Karena anak beranggapan orang lain pun melihat hal yang sama seperti apa yang dilihatnya. Labelling 'anak ini aneh' atau 'anak ini menakutkan' itu kan yang membuat orang-orang di sekitar, bukan anak itu sendiri!" tegas DR. Reni.
Bukan Imajinasi
Memang tidak mudah membedakan pernyataan anak yang melihat ruh tersebut benar atau hanya khayalan karena habis menonton film misalnya. "Tugas orangtualah mengetahui kegiatan anak sehari-hari. Patut dicermati dan dibedakan, apakah persepsi anak mengenai ruh itu merupakan hasil kontaminasi lingkungan sekitar (misalnya dari tontonan, bacaan bertopik horor) atau memang yang 'dilihatnya' itu orisinal, yaitu indera sang anak memang di atas normal. Untuk lebih akurat, orangtua dapat berkonsultasi kepada pakar parapsikologi," papar ibu enam anak ini.
Dukungan Lingkungan
Setiap individu adalah pribadi unik. Memiliki buah hati dengan kemampuan istimewa, sepatutnya disyukuri orangtua. Tak terkecuali bila si kecil memiliki kelebihan ESP "Orangtua wajib menerima anaknya dengan segala kelebihan dan kekurangan yang dimiliki. Orangtua perlu mengembangkan pola asuh yang dernokratis, yang disertai dengan diskusi timbal balik dan penjelasan yang logis," terang penyuka pasta ini.
Wanita kelahiran Bandung, 22 Maret 1957 ini menuturkan kelebihan yang dimiliki anak perlu dikelola dan diarahkan agar tidak menghambat potensi-potensi lain yang dimilikinya. I Bantu anak untuk dapat I mengungkapkan kecemasan-I kecemasan yang dirasakan, dapat dilakukan bersama dengan ahli parapsikologi. Karena pada beberapa anak, hal-hal yang dilihatnya dalam wujud ruh atau kejadian dan situasi yang akan datang terkadang mengganggu kegiatan sehari-hari bahkan di kala tidurnya.
"Mereka perlu didengarkan dan jangan dianggap aneh. Orangtua diharapkan dapat berempati dan menanyakan apakah anak tersebut cukup nyaman dengan apa yang 'dilihatnya' tersebut. Anak dengan ESP juga membutuhkan kasih sayang dan mereka akan menghargai orang yang dapat memahami dirinya. Satu hal penting lainnya, sebisa mungkin dekatkan serta perkenalkan anak dengan Sang Maha Pencipta. Agar anak senantiasa mensyukuri keistimewaan yang dianugerahkan padanya,'r tutupnya.

0 komentar on "jika si kecil punya six sense"

Posting Komentar

Minggu, 01 November 2009

jika si kecil punya six sense

Hiii... Jika Si Kecil Punya Sixth
The Sixth Sense. Itulah film terbaik dari sutradara M. Night Shamalan - yang kini tengah meluncurkan film supranatural lainnya, The Happening. Dalam film yang dibintangi Bruce Willis itu, seorang anak lelaki dilukiskan memiliki kemampuan untuk melihat ruh.
Dalam khasanah psikonalisis Eropa, anak-anak yang berumur kurang dari dua tahun disebut berada dalam 'periode ruh.' Kondisi spiritual mereka masih sangat kuat. Wajar jika mereka bisa melihat, mendengar, membaui, bahkan bercakap-cakap dengan ruh-ruh lain. Pelahan-lahan, akibat pendidikan yang lebih menekankan pada aspek logika formal, kemampuan supranatural itu menipis dan akhirnya 'hilang.'
Fenornena ESP
"Kemampuan melihat ruh biasa disebut dengan fenomena parapsikologi. Anak-anak ini tak perlu diberi label aneh atau ditolak keberadaannya,” anjur DR. Reni Akbar-Hawadi, Kepala Bagian Psikologi Pendidikan Fakultas Psikologi Ul.
Anak yang dikaruniai kelebihan macam ini berarti termasuk anak yang memiliki extrasensory perception (ESP). Banyak hal-hal yang dapat dijangkau indera anak itu jauh melebihi orang pada umumnya. Biasanya kemampuan macam itu didapatkan secara turun temurun. Anak yang memiliki kemampuan ini sebenarnya tidak menyadari kalau kemampuannya tersebut tidak dimiliki oleh orang kebanyakan.
"Sesungguhnya mereka ini tidak merasa aneh akan apa yang dilihatnya. Karena anak beranggapan orang lain pun melihat hal yang sama seperti apa yang dilihatnya. Labelling 'anak ini aneh' atau 'anak ini menakutkan' itu kan yang membuat orang-orang di sekitar, bukan anak itu sendiri!" tegas DR. Reni.
Bukan Imajinasi
Memang tidak mudah membedakan pernyataan anak yang melihat ruh tersebut benar atau hanya khayalan karena habis menonton film misalnya. "Tugas orangtualah mengetahui kegiatan anak sehari-hari. Patut dicermati dan dibedakan, apakah persepsi anak mengenai ruh itu merupakan hasil kontaminasi lingkungan sekitar (misalnya dari tontonan, bacaan bertopik horor) atau memang yang 'dilihatnya' itu orisinal, yaitu indera sang anak memang di atas normal. Untuk lebih akurat, orangtua dapat berkonsultasi kepada pakar parapsikologi," papar ibu enam anak ini.
Dukungan Lingkungan
Setiap individu adalah pribadi unik. Memiliki buah hati dengan kemampuan istimewa, sepatutnya disyukuri orangtua. Tak terkecuali bila si kecil memiliki kelebihan ESP "Orangtua wajib menerima anaknya dengan segala kelebihan dan kekurangan yang dimiliki. Orangtua perlu mengembangkan pola asuh yang dernokratis, yang disertai dengan diskusi timbal balik dan penjelasan yang logis," terang penyuka pasta ini.
Wanita kelahiran Bandung, 22 Maret 1957 ini menuturkan kelebihan yang dimiliki anak perlu dikelola dan diarahkan agar tidak menghambat potensi-potensi lain yang dimilikinya. I Bantu anak untuk dapat I mengungkapkan kecemasan-I kecemasan yang dirasakan, dapat dilakukan bersama dengan ahli parapsikologi. Karena pada beberapa anak, hal-hal yang dilihatnya dalam wujud ruh atau kejadian dan situasi yang akan datang terkadang mengganggu kegiatan sehari-hari bahkan di kala tidurnya.
"Mereka perlu didengarkan dan jangan dianggap aneh. Orangtua diharapkan dapat berempati dan menanyakan apakah anak tersebut cukup nyaman dengan apa yang 'dilihatnya' tersebut. Anak dengan ESP juga membutuhkan kasih sayang dan mereka akan menghargai orang yang dapat memahami dirinya. Satu hal penting lainnya, sebisa mungkin dekatkan serta perkenalkan anak dengan Sang Maha Pencipta. Agar anak senantiasa mensyukuri keistimewaan yang dianugerahkan padanya,'r tutupnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails
 

anak cerdas indonesia Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ipietoon Sponsored by Online Business Journal