Tanya: Anakku (Natasha Putri Hartanto, 6 bulan) sudah mulai saya berikan makanan padat. Namun saya heran, kenapa ya, Dok warna pupnya berubah-ubah. Terkadang benwarna kuning atau kecoklatan. Bahkan sayuran yang sebelumnya dikonsumsi, kelihatan bercampur dengan feses. Berbahayakah kondisi tersebut? Terimakasih. Sari-Cilegon
Jawab: Tekstur dan warna feses bervariasi seiring pertumbuhan bayi. Feses pada bayi baru lahir atau di hari-hari pertama kehidupannya berwarna hitam kehijauan, lembut dan lengket Namun warnanya akan berubah setelah bayi mulai mendapat asupan ASI atau susu formula. Warna feses bayi yang mendapat asupan ASI atau susu formula bervariasi dari kuning, kuning kecoklatan, coklat, hingga coklat kehijauan. Feses pada bayi yang mendapat asupan susu formula lebih berbentuk, tebal dengan bau lebih menyengat dibanding feses bayi yang mcndapat ASI.
Kadang, feses yang keluar dapat didahului bagian yang keras namun sclanjutnya lunak dan basah. Hal tersebut masih normal selama feses masih lunak dan mudah untuk dikeluarkan bayi.
Feses bayi yang sudah mendapat makanan padat dapat berwarna bermacam-macam. Namun akan berangsur-angsur hilang, seiring pertumbuhan bayi. Selama wama feses menyerupai wama makanan yang diberikan sebelumnya, maka kondisi ini masih normal. Misalnya asupan jeruk, wortel atau kentang sebagai bagian dari malcanan padat, akan membuat feses berwarna campuran oranye atau kuning.
Namun perlu diwaspadai jika warna feses tiba-tiba berubah menjadi merah karena bercampur darah dan lendir, yang menandakan infeksi usus oleh kuman. Atau wama feses menjadi pucat seperti dempul, disertai kulit bayi yang kuning. Mungkin ada sumbatan pada saluran had. Segera berkonsultasi ke dokter.
Sistem Pencernaan
Pemberian makanan padat pada si kecil sejak usia 6 bulan sudah tepat. Hal itu berhubungan dengan kesiapan fisik bayi, risiko alergi makanan maupun sistem pencernaan yang telah berkembang pada usia tersebut. Namun sistem pencernaannya masih dalam proses perkembangan sehingga kadang masih terlihat sisa-sisa makanan yang tidak dicerna dengan baik dan bercampur dengan feses.
Ditemukannya sayuran yang sebelumnya dikonsumsi bercampur dengan feses karena sayuran berkadar serat tinggi sehingga masih sukar dicerna. Anda tidak perlu cemas karena hal tersebut masih normal. Kecuali feses bayi Anda terdapat lendir bercampur darah, menjadi sangat cair atau feses menjadi seperti jelly bewarna merah kehitaman disertai nyeri perut.
Selain itu, apabila terjadi perabahan frekuensi pup yang cepat, feses menjadi sangat cair atau bau, kemungkinan bayi mengalami diare. Perhatikan pula gejala lain seperti muntah, pilek atau demam yang sering menyertai diare.
Bila bayi tiba-tiba menjadi jarang pup atau feses menjadi keras, kering seperti biji-bijian, mungkin bayi mengalami sembelit (konstipasi). Jadi, perhatikan pola minum dan komposisi makanan yang diberikan kepada bayi, sebab konstipasi berhubungan dengan kurangnya kandungan serat seperti sayuran atau sereal dan kurangnya asupan air.
Minggu, 01 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Minggu, 01 November 2009
In:
news
waspadai warna feses bayi
Tanya: Anakku (Natasha Putri Hartanto, 6 bulan) sudah mulai saya berikan makanan padat. Namun saya heran, kenapa ya, Dok warna pupnya berubah-ubah. Terkadang benwarna kuning atau kecoklatan. Bahkan sayuran yang sebelumnya dikonsumsi, kelihatan bercampur dengan feses. Berbahayakah kondisi tersebut? Terimakasih. Sari-Cilegon
Jawab: Tekstur dan warna feses bervariasi seiring pertumbuhan bayi. Feses pada bayi baru lahir atau di hari-hari pertama kehidupannya berwarna hitam kehijauan, lembut dan lengket Namun warnanya akan berubah setelah bayi mulai mendapat asupan ASI atau susu formula. Warna feses bayi yang mendapat asupan ASI atau susu formula bervariasi dari kuning, kuning kecoklatan, coklat, hingga coklat kehijauan. Feses pada bayi yang mendapat asupan susu formula lebih berbentuk, tebal dengan bau lebih menyengat dibanding feses bayi yang mcndapat ASI.
Kadang, feses yang keluar dapat didahului bagian yang keras namun sclanjutnya lunak dan basah. Hal tersebut masih normal selama feses masih lunak dan mudah untuk dikeluarkan bayi.
Feses bayi yang sudah mendapat makanan padat dapat berwarna bermacam-macam. Namun akan berangsur-angsur hilang, seiring pertumbuhan bayi. Selama wama feses menyerupai wama makanan yang diberikan sebelumnya, maka kondisi ini masih normal. Misalnya asupan jeruk, wortel atau kentang sebagai bagian dari malcanan padat, akan membuat feses berwarna campuran oranye atau kuning.
Namun perlu diwaspadai jika warna feses tiba-tiba berubah menjadi merah karena bercampur darah dan lendir, yang menandakan infeksi usus oleh kuman. Atau wama feses menjadi pucat seperti dempul, disertai kulit bayi yang kuning. Mungkin ada sumbatan pada saluran had. Segera berkonsultasi ke dokter.
Sistem Pencernaan
Pemberian makanan padat pada si kecil sejak usia 6 bulan sudah tepat. Hal itu berhubungan dengan kesiapan fisik bayi, risiko alergi makanan maupun sistem pencernaan yang telah berkembang pada usia tersebut. Namun sistem pencernaannya masih dalam proses perkembangan sehingga kadang masih terlihat sisa-sisa makanan yang tidak dicerna dengan baik dan bercampur dengan feses.
Ditemukannya sayuran yang sebelumnya dikonsumsi bercampur dengan feses karena sayuran berkadar serat tinggi sehingga masih sukar dicerna. Anda tidak perlu cemas karena hal tersebut masih normal. Kecuali feses bayi Anda terdapat lendir bercampur darah, menjadi sangat cair atau feses menjadi seperti jelly bewarna merah kehitaman disertai nyeri perut.
Selain itu, apabila terjadi perabahan frekuensi pup yang cepat, feses menjadi sangat cair atau bau, kemungkinan bayi mengalami diare. Perhatikan pula gejala lain seperti muntah, pilek atau demam yang sering menyertai diare.
Bila bayi tiba-tiba menjadi jarang pup atau feses menjadi keras, kering seperti biji-bijian, mungkin bayi mengalami sembelit (konstipasi). Jadi, perhatikan pola minum dan komposisi makanan yang diberikan kepada bayi, sebab konstipasi berhubungan dengan kurangnya kandungan serat seperti sayuran atau sereal dan kurangnya asupan air.
Jawab: Tekstur dan warna feses bervariasi seiring pertumbuhan bayi. Feses pada bayi baru lahir atau di hari-hari pertama kehidupannya berwarna hitam kehijauan, lembut dan lengket Namun warnanya akan berubah setelah bayi mulai mendapat asupan ASI atau susu formula. Warna feses bayi yang mendapat asupan ASI atau susu formula bervariasi dari kuning, kuning kecoklatan, coklat, hingga coklat kehijauan. Feses pada bayi yang mendapat asupan susu formula lebih berbentuk, tebal dengan bau lebih menyengat dibanding feses bayi yang mcndapat ASI.
Kadang, feses yang keluar dapat didahului bagian yang keras namun sclanjutnya lunak dan basah. Hal tersebut masih normal selama feses masih lunak dan mudah untuk dikeluarkan bayi.
Feses bayi yang sudah mendapat makanan padat dapat berwarna bermacam-macam. Namun akan berangsur-angsur hilang, seiring pertumbuhan bayi. Selama wama feses menyerupai wama makanan yang diberikan sebelumnya, maka kondisi ini masih normal. Misalnya asupan jeruk, wortel atau kentang sebagai bagian dari malcanan padat, akan membuat feses berwarna campuran oranye atau kuning.
Namun perlu diwaspadai jika warna feses tiba-tiba berubah menjadi merah karena bercampur darah dan lendir, yang menandakan infeksi usus oleh kuman. Atau wama feses menjadi pucat seperti dempul, disertai kulit bayi yang kuning. Mungkin ada sumbatan pada saluran had. Segera berkonsultasi ke dokter.
Sistem Pencernaan
Pemberian makanan padat pada si kecil sejak usia 6 bulan sudah tepat. Hal itu berhubungan dengan kesiapan fisik bayi, risiko alergi makanan maupun sistem pencernaan yang telah berkembang pada usia tersebut. Namun sistem pencernaannya masih dalam proses perkembangan sehingga kadang masih terlihat sisa-sisa makanan yang tidak dicerna dengan baik dan bercampur dengan feses.
Ditemukannya sayuran yang sebelumnya dikonsumsi bercampur dengan feses karena sayuran berkadar serat tinggi sehingga masih sukar dicerna. Anda tidak perlu cemas karena hal tersebut masih normal. Kecuali feses bayi Anda terdapat lendir bercampur darah, menjadi sangat cair atau feses menjadi seperti jelly bewarna merah kehitaman disertai nyeri perut.
Selain itu, apabila terjadi perabahan frekuensi pup yang cepat, feses menjadi sangat cair atau bau, kemungkinan bayi mengalami diare. Perhatikan pula gejala lain seperti muntah, pilek atau demam yang sering menyertai diare.
Bila bayi tiba-tiba menjadi jarang pup atau feses menjadi keras, kering seperti biji-bijian, mungkin bayi mengalami sembelit (konstipasi). Jadi, perhatikan pola minum dan komposisi makanan yang diberikan kepada bayi, sebab konstipasi berhubungan dengan kurangnya kandungan serat seperti sayuran atau sereal dan kurangnya asupan air.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar on "waspadai warna feses bayi"
Posting Komentar