Nasehat untuk Guru-guru Sekolah Dasar
Sumber : British Dyslexia Institute
1. Gunakan alphabet dari kayu untuk mengajar nama dan sequence – huruf besar dahulu, kemudian huruf kecil – tutuplah mata anda untuk merasakan bentuk dan ingatlah nama dan hubungan suara.
2. Gunakan gambaran dan “jembatan keledai” untuk menyediakan gambaran dan “jembatan keledai” untuk suara.
3. Gunakan label “huruf hidup” dan “huruf mati”, dan ajarkan mengenai tugas yang mereka lakukan.
4. Ajarkan menulis bersambung sejak tahap awal – latihlah di udara, di pasir , di papan tulis dan di buku.
5. Kembangkan struktur untuk pembukaan pada tingkatan huruf, kata, kalimat, dan kalimat panjang untuk semua kelas, untuk kelompok di kelas dan untuk sendiri-sendiri. Sumber pembelajaran Dyslexia seperti Alpha and Omega ( Hornsby) dan Units of Sound ( Dyslexia Institute) akan membantu.
6. Biarkan anak-anak mengembangkan bank kata-kata/ kamusnya sendiri atau kartu atau buku catatan dimana mereka dapan berlatih kata-kata yang sulit, baru atau kata-kata tidak beraturan.
7. Bicarakan mengenai huruf, kata-kata dan cerita-cerita untuk menciptakan minat terhadap kata-kata dan buku.
8. Gunakan bantuan tehnologi untuk pekerjaan pribadi – kaset rekaman dan headphones, computer, dan lain-lain.
9. Bermain permainan untuk mengulangi pembelajaran.
10. Berikan latihan membaca, menulis dan mengeja sebanyak-banyaknya untuk meningkatkan kemampuan otomatis, dan ingatlah – anak-anak dyslexia perlu latihan lebih banyak daripada anak-anak normal.
Minggu, 10 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Minggu, 10 Januari 2010
In:
news
Nasehat untuk Guru-guru Sekolah Dasar untuk Mengajar anak-anak Dyslexia
Nasehat untuk Guru-guru Sekolah Dasar
Sumber : British Dyslexia Institute
1. Gunakan alphabet dari kayu untuk mengajar nama dan sequence – huruf besar dahulu, kemudian huruf kecil – tutuplah mata anda untuk merasakan bentuk dan ingatlah nama dan hubungan suara.
2. Gunakan gambaran dan “jembatan keledai” untuk menyediakan gambaran dan “jembatan keledai” untuk suara.
3. Gunakan label “huruf hidup” dan “huruf mati”, dan ajarkan mengenai tugas yang mereka lakukan.
4. Ajarkan menulis bersambung sejak tahap awal – latihlah di udara, di pasir , di papan tulis dan di buku.
5. Kembangkan struktur untuk pembukaan pada tingkatan huruf, kata, kalimat, dan kalimat panjang untuk semua kelas, untuk kelompok di kelas dan untuk sendiri-sendiri. Sumber pembelajaran Dyslexia seperti Alpha and Omega ( Hornsby) dan Units of Sound ( Dyslexia Institute) akan membantu.
6. Biarkan anak-anak mengembangkan bank kata-kata/ kamusnya sendiri atau kartu atau buku catatan dimana mereka dapan berlatih kata-kata yang sulit, baru atau kata-kata tidak beraturan.
7. Bicarakan mengenai huruf, kata-kata dan cerita-cerita untuk menciptakan minat terhadap kata-kata dan buku.
8. Gunakan bantuan tehnologi untuk pekerjaan pribadi – kaset rekaman dan headphones, computer, dan lain-lain.
9. Bermain permainan untuk mengulangi pembelajaran.
10. Berikan latihan membaca, menulis dan mengeja sebanyak-banyaknya untuk meningkatkan kemampuan otomatis, dan ingatlah – anak-anak dyslexia perlu latihan lebih banyak daripada anak-anak normal.
Sumber : British Dyslexia Institute
1. Gunakan alphabet dari kayu untuk mengajar nama dan sequence – huruf besar dahulu, kemudian huruf kecil – tutuplah mata anda untuk merasakan bentuk dan ingatlah nama dan hubungan suara.
2. Gunakan gambaran dan “jembatan keledai” untuk menyediakan gambaran dan “jembatan keledai” untuk suara.
3. Gunakan label “huruf hidup” dan “huruf mati”, dan ajarkan mengenai tugas yang mereka lakukan.
4. Ajarkan menulis bersambung sejak tahap awal – latihlah di udara, di pasir , di papan tulis dan di buku.
5. Kembangkan struktur untuk pembukaan pada tingkatan huruf, kata, kalimat, dan kalimat panjang untuk semua kelas, untuk kelompok di kelas dan untuk sendiri-sendiri. Sumber pembelajaran Dyslexia seperti Alpha and Omega ( Hornsby) dan Units of Sound ( Dyslexia Institute) akan membantu.
6. Biarkan anak-anak mengembangkan bank kata-kata/ kamusnya sendiri atau kartu atau buku catatan dimana mereka dapan berlatih kata-kata yang sulit, baru atau kata-kata tidak beraturan.
7. Bicarakan mengenai huruf, kata-kata dan cerita-cerita untuk menciptakan minat terhadap kata-kata dan buku.
8. Gunakan bantuan tehnologi untuk pekerjaan pribadi – kaset rekaman dan headphones, computer, dan lain-lain.
9. Bermain permainan untuk mengulangi pembelajaran.
10. Berikan latihan membaca, menulis dan mengeja sebanyak-banyaknya untuk meningkatkan kemampuan otomatis, dan ingatlah – anak-anak dyslexia perlu latihan lebih banyak daripada anak-anak normal.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar on "Nasehat untuk Guru-guru Sekolah Dasar untuk Mengajar anak-anak Dyslexia"
Posting Komentar