Kamis, 07 Januari 2010

Perjalanan Ovum Pada Organ Reproduksi Perempuan

Diposting oleh Unknown di 22.21
Mungkin Anda pernah mendengar penjelasan soal organ reproduksi perempuan di pelajaran biologi SMP dan SMA. Masih ingatkah Anda? Yuk, Ayahbunda kembali mengingatkan Anda tentang organ reproduksi dan perjalanan sel telur yang terjadi di dalam tubuh Anda.

Berawal dari ovarium. Ovarium atau indung telur adalah tempat terbentuknya puluhan hingga ribuan sel telur. Perempuan biasanya memiliki dua ovarium di kanan dan di kiri. Seiring bertambahnya usia, jumlah sel telur akan terus berkurang hingga akhirnya punah saat perempuan tersebut menopause.

“Ditangkap” fimbria. Setiap bulan, oogonium atau sel telur muda 'disaring' untuk bisa keluar ke saluran tuba falopi. Begitu keluar dari ovarium, sel telur atau ovum “ditangkap” fimbria, organ di ujung tuba falopi yang berbentuk seperti tangan, dan diarahkan ke tuba falopi.

Perjalanan di tuba falopi. Di dalam saluran sepanjang sekitar 7,5-10 cm ini, ada silia atau sel yang ujungnya berbentuk seperti rambut, yang bergerak-gerak mendorong ovum menuju rahim. Ovum biasanya akan bertahan selama satu hari di tuba falopi. Di saluran inilah terjadinya pertemuan antara ovum dan sperma. Jika kualitas sperma bagus, maka sperma dan ovum akan bersatu membentuk zigot.

Zigot pada rahim. Zigot yang terbentuk akan turun ke rongga rahim, lalu menempel di lapisan dindingnya dan berkembang menjadi janin. Dinding rahim terdiri dari dua bagian, yaitu miometrium atau jaringan otot bagian luar yang berupa otot polos berlapis tiga yang dapat berkontraksi dan berelaksasi, dan endometrium atau selaput lendir di bagian dalam.

Bentuk rahim pun ternyata tidak selalu normal, seperti buah pir atau alpukat gepeng. Bentuk rahim juga bisa “aneh”, seperti:
Uterus Septus, dari luar terlihat normal, tapi di dalamnya ternyata ada sekat, baik sebagian atau menyeluruh, yang membagi rahim jadi dua bagian.
Uterus Bikornis, menyerupai bentuk hati. Ada sekat di bagian dalamnya dan terlihat terbagi dua dari luar.
Uterus Didelfis, bisa dikatakan ada dua rahim atau rahim ganda. Terkadang hingga ke bagian vaginanya ada sekatnya juga yang memisahkan vagina menjadi dua bagian.

Bila tidak terjadi pembuahan. Jika ovum tidak bertemu sperma atau gagal terjadinya pembuahan, ovum tetap akan turun ke rongga rahim. Endometrium yang sudah menebal dan siap sebagai tempat menempelnya zigot akan luruh, lalu beranjak keluar dari rahim dalam bentuk yang kita kenal sebagai darah haid. Kegagalan pembuahan bisa terjadi karena waktu bertemunya sperma dan ovum tidak tepat (bukan pada masa subur), atau karena adanya gangguan reproduksi.

Mulut Rahim. Di antara leher rahim dan vagina terdapat sebuah 'pintu' yang sempit, yang dinamakan mulut rahim atau serviks. Serviks ini seperti pintu yang bisa terkunci selama kehamilan sehingga janin tidak dapat melewatinya dan baru akan terbuka dan meregang saat proses persalinan. “Pintu” ini juga akan menghalangi bakteri dan virus dari luar masuk lebih dalam ke bagian organ reproduksi yang luar biasa ini.

Lorong panjang vagina. Setelah melalui serviks, perjalanan sel telur yang sudah mati sampai di lorong vagina. Tahukah Anda, panjang dinding depan dan belakang vagina tidak sama. Dengan posisi rahim ke arah depan, panjang dinding depan sekitar 7,5 cm dan dinding belakang sekitar 11,5 cm. Lorong berkerut-kerut ini juga bisa memanjang dan melebar bila ada rangsangan. Di ujung vagina, ada kubang atau liang vagina yang merupakan tempat keluarnya darah haid.

Inilah yang terjadi pada tubuh Anda, organ reproduksi Anda setiap bulannya. Menakjubkan ya!

0 komentar on "Perjalanan Ovum Pada Organ Reproduksi Perempuan"

Posting Komentar

Kamis, 07 Januari 2010

Perjalanan Ovum Pada Organ Reproduksi Perempuan

Mungkin Anda pernah mendengar penjelasan soal organ reproduksi perempuan di pelajaran biologi SMP dan SMA. Masih ingatkah Anda? Yuk, Ayahbunda kembali mengingatkan Anda tentang organ reproduksi dan perjalanan sel telur yang terjadi di dalam tubuh Anda.

Berawal dari ovarium. Ovarium atau indung telur adalah tempat terbentuknya puluhan hingga ribuan sel telur. Perempuan biasanya memiliki dua ovarium di kanan dan di kiri. Seiring bertambahnya usia, jumlah sel telur akan terus berkurang hingga akhirnya punah saat perempuan tersebut menopause.

“Ditangkap” fimbria. Setiap bulan, oogonium atau sel telur muda 'disaring' untuk bisa keluar ke saluran tuba falopi. Begitu keluar dari ovarium, sel telur atau ovum “ditangkap” fimbria, organ di ujung tuba falopi yang berbentuk seperti tangan, dan diarahkan ke tuba falopi.

Perjalanan di tuba falopi. Di dalam saluran sepanjang sekitar 7,5-10 cm ini, ada silia atau sel yang ujungnya berbentuk seperti rambut, yang bergerak-gerak mendorong ovum menuju rahim. Ovum biasanya akan bertahan selama satu hari di tuba falopi. Di saluran inilah terjadinya pertemuan antara ovum dan sperma. Jika kualitas sperma bagus, maka sperma dan ovum akan bersatu membentuk zigot.

Zigot pada rahim. Zigot yang terbentuk akan turun ke rongga rahim, lalu menempel di lapisan dindingnya dan berkembang menjadi janin. Dinding rahim terdiri dari dua bagian, yaitu miometrium atau jaringan otot bagian luar yang berupa otot polos berlapis tiga yang dapat berkontraksi dan berelaksasi, dan endometrium atau selaput lendir di bagian dalam.

Bentuk rahim pun ternyata tidak selalu normal, seperti buah pir atau alpukat gepeng. Bentuk rahim juga bisa “aneh”, seperti:
Uterus Septus, dari luar terlihat normal, tapi di dalamnya ternyata ada sekat, baik sebagian atau menyeluruh, yang membagi rahim jadi dua bagian.
Uterus Bikornis, menyerupai bentuk hati. Ada sekat di bagian dalamnya dan terlihat terbagi dua dari luar.
Uterus Didelfis, bisa dikatakan ada dua rahim atau rahim ganda. Terkadang hingga ke bagian vaginanya ada sekatnya juga yang memisahkan vagina menjadi dua bagian.

Bila tidak terjadi pembuahan. Jika ovum tidak bertemu sperma atau gagal terjadinya pembuahan, ovum tetap akan turun ke rongga rahim. Endometrium yang sudah menebal dan siap sebagai tempat menempelnya zigot akan luruh, lalu beranjak keluar dari rahim dalam bentuk yang kita kenal sebagai darah haid. Kegagalan pembuahan bisa terjadi karena waktu bertemunya sperma dan ovum tidak tepat (bukan pada masa subur), atau karena adanya gangguan reproduksi.

Mulut Rahim. Di antara leher rahim dan vagina terdapat sebuah 'pintu' yang sempit, yang dinamakan mulut rahim atau serviks. Serviks ini seperti pintu yang bisa terkunci selama kehamilan sehingga janin tidak dapat melewatinya dan baru akan terbuka dan meregang saat proses persalinan. “Pintu” ini juga akan menghalangi bakteri dan virus dari luar masuk lebih dalam ke bagian organ reproduksi yang luar biasa ini.

Lorong panjang vagina. Setelah melalui serviks, perjalanan sel telur yang sudah mati sampai di lorong vagina. Tahukah Anda, panjang dinding depan dan belakang vagina tidak sama. Dengan posisi rahim ke arah depan, panjang dinding depan sekitar 7,5 cm dan dinding belakang sekitar 11,5 cm. Lorong berkerut-kerut ini juga bisa memanjang dan melebar bila ada rangsangan. Di ujung vagina, ada kubang atau liang vagina yang merupakan tempat keluarnya darah haid.

Inilah yang terjadi pada tubuh Anda, organ reproduksi Anda setiap bulannya. Menakjubkan ya!

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails
 

anak cerdas indonesia Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ipietoon Sponsored by Online Business Journal